Survei YLKI: Stop Pakai Kantong Plastik

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Rabu, 13 April 2016 21:59 WIB

Konsumen berbelanja di salah satu mini market di kawasan Jalan Guntur, Manggarai, Jakarta, 21 Februari 2016. Pemerintah mulai menguji coba penerapan kantong plastik berbayar di ritel modern secara serentak di 17 kota Indonesia. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia menyatakan, konsumen sudah siap bila beleid tanpa kantong plastik diterapkan. Sebab, berdasarkan survei YLKI, sebanyak 65 orang atau 35,3 persen dari 184 responden menyarankan untuk meniadakan kantong plastik.

"Saya kira konsumen sudah menerima pesan dari kebijakan tersebut. Yang bawa kantong sendiri cukup tinggi," ujar Tulus Abadi, Ketua Pengurus Harian YLKI, di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu, 13 April 2016.


YLKI mensurvei 25 gerai dari 15 nama ritel terkemuka di wilayah DKI Jakarta mengenai efektivitas uji coba kebijakan kantong plastik berbayar. Ritel yang disruvei adalah Ace Hardware, Alfamart, Alfamidi, Carrefour, Circle K, Giant, Grandlucky, Hypermart, Indomaret, Lottemart, Matahari, Pasaraya, Ramayana atau Robinson, Superindo, dan Hero.


Dari 222 responden, ada 103 responden yang tidak menggunakan kantong plastik atau membawa kantong sendiri. Sementara, 83 responden menggunakan kantong plastik kurang dari tiga lembar. Lalu 29 responden mengkonsumsi 3-4 lembar, dan 7 responden yang memakai lebih dari empat lembar kantong.


Tulus mengungkapkan, Indonesia merupakan negara kedua yang paling banyak mengkonsumsi kantong plastik dengan jumlah pemakaian sebesar 9,8 miliar per tahun. "Indonesia sangat kronis, dari seluruh dunia, Indonesia nomor dua penyumbang sampah plastik setelah Cina," katanya.


YLKI merekomendasikan pemerintah dan ritel agar beralih menerapkan kebijakan dalam taraf ekstrim, yaitu tidak lagi menyediakan kantong plastik, untuk mengurangi potensi sampah kantong plastik secara signifikan. "Konsumen harus turun menjaga lingkungan dengan mengurangi konsumsi plastik," kata Tulus


Namun, peneliti YLKI, Nataliya Kurniawati mengungkapkan, 40 dari 103 responden menyatakan akan tetap menggunakan kantong plastik bila belanjaan penuh atau tidak ada kantong belanja alternatif, dan selama harga kantong plastik masih terjangkau.


Nataliya mengungkapkan, sebagian ritel modern juga ada yang belum menyediakan kantong belanja alternatif dan kardus bekas. Kalaupun ada, kata dia, harganya masih cukup mahal dan berkisar antara Rp 4.900 sampai 69 ribu.


Dari hasil survei, kantong alternatif seharga Rp 69 ribu dijual oleh Ace Hardware. "Sementara Hypermart menawarkan harga kantong belanja sebesar Rp 5.000 dengan ketentuan konsumen harus berbelanja minimum Rp 200 ribu," ucap Nataliya.


FRISKI RIANA


Berita terkait

Jokowi Sebut Kerugian Kemacetan Jabodetabek Rp 100 Triliun, YLKI: Batasi Kendaraan Pribadi

5 Februari 2024

Jokowi Sebut Kerugian Kemacetan Jabodetabek Rp 100 Triliun, YLKI: Batasi Kendaraan Pribadi

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) tanggapi pernyataan Jokowi dan menyarankan pemerintah batasi kepemilikan kendaraan pribadi.

Baca Selengkapnya

YLKI Minta Iklan Rokok Dilarang Total, Apa Alasannya?

25 Januari 2024

YLKI Minta Iklan Rokok Dilarang Total, Apa Alasannya?

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia meminta iklan rokok dilarang total di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sampah Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024 Mencapai 130 Ton, Tertinggi Sejak Pandemi

1 Januari 2024

Sampah Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024 Mencapai 130 Ton, Tertinggi Sejak Pandemi

Jumlah sampah malam tahun baru 2024 ini adalah yang terbanyak sejak DKI Jakarta melewati masa pandemi.

Baca Selengkapnya

RDF Rorotan Senilai Rp 1,3 Triliun Bakal Dibangun Awal Maret 2024, Olah Sampah Jakarta

20 November 2023

RDF Rorotan Senilai Rp 1,3 Triliun Bakal Dibangun Awal Maret 2024, Olah Sampah Jakarta

Proyek RDF Rorotan akan dibangun di atas lahan seluas 7,8 hektar.

Baca Selengkapnya

Baru 2 Hari Diresmikan LRT Jabodebek Alami Gangguan, Ini Catatan YLKI untuk Menhub dan PT KAI

1 September 2023

Baru 2 Hari Diresmikan LRT Jabodebek Alami Gangguan, Ini Catatan YLKI untuk Menhub dan PT KAI

YLKI memberikan sejumlah catatan untuk Menhub dan PT KAI soal LRT Jabodebek yang mengalami gangguan dua hari setelah diresmikan.

Baca Selengkapnya

Buntut Rangka eSAF Keropos, YLKI Minta Dirikan Pengawas Produk Otomotif

23 Agustus 2023

Buntut Rangka eSAF Keropos, YLKI Minta Dirikan Pengawas Produk Otomotif

Buntut dari masalah rangka eSAF keropos, YLKI menilai perlu adanya lembaga khusus yang bertugas mengawasi peredaran produk otomotif.

Baca Selengkapnya

Sekda DKI Bakal Sisir APBD untuk Bangun RDF Plant di Rorotan

22 Agustus 2023

Sekda DKI Bakal Sisir APBD untuk Bangun RDF Plant di Rorotan

Pemprov DKI berencana nangun tempat pengolahan sampah menjadi bahan bakar atau Refuse Derived Fuel (RDF) untuk atasi masalah sampah Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sempat Turun Tangan agar Proyek ITF Sunter Berjalan, Kini Disetop Heru Budi

27 Juni 2023

Jokowi Sempat Turun Tangan agar Proyek ITF Sunter Berjalan, Kini Disetop Heru Budi

Pj Gubernur DKI Heru Budi memutuskan menyetop pembangunan ITF Sunter, Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya

Gandeng PLN, Heru Budi Mau Sampah Jakarta Diolah jadi Pembangkit Listrik

8 Juni 2023

Gandeng PLN, Heru Budi Mau Sampah Jakarta Diolah jadi Pembangkit Listrik

Heru Budi Hartono mengatakan kerja sama pengolahan sampah dengan PLN merupakan langkah Pemprov DKI mengurangi pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

YLKI Sebut Larangan Penjualan Rokok Ketengan Bakal Mengikis Dua Hal Ini

4 Februari 2023

YLKI Sebut Larangan Penjualan Rokok Ketengan Bakal Mengikis Dua Hal Ini

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi menyebut kebijakan larangan penjualan rokok ketengan akan mengikis dua hal.

Baca Selengkapnya