Sampah Sungai Rugikan PDAM Surakarta Ratusan Juta Rupiah

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Rabu, 13 April 2016 18:55 WIB

Walikota Solo, Joko Widodo dan Wakil Walikota Solo, Hadi Rudyatmo menaiki gethek sambil melambaikan tangan saat menyusuri Sungai Bengawan Solo dalam acara Bengawan Solo Gethek Festival, (20/11). TEMPO/Andry Prasetyo.

TEMPO.CO, Surakarta - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surakarta, Jawa Tengah, harus mengeluarkan biaya hingga ratusan juta rupiah akibat banyaknya sampah dan polusi di Bengawan Solo. Sampah tersebut berkali-kali menyebabkan mesin di Instalasi Pengolah Air Jurug rusak.


Kepala Bidang Produksi PDAM Surakarta, Joel Hartono, mengatakan tumpukan sampah menjadi gangguan utama di musim penghujan. "Terutama di dua bulan pertama musim penghujan," katanya Rabu 13 April 2016.

Sampah itu selalu menyumbat lubang saluran masuk air yang berada di tengah sungai. "Harus dibersihkan secara manual tiap hari," katanya. Setiap bulan, mereka mengumpulkan tiga kuintal sampah di saluran tersebut.


Sampah di lubang saluran masuk air itu menyumbat aliran air menuju instalasi pengolahan. "Membuat mesin pompa terbakar dan rusak," katanya. Padahal instansinya harus merogoh kocek hingga Rp 50 juta jika komponen tersebut rusak. "Sebulan bisa rusak hingga dua kali," katanya.

Belum lagi, polusi berupa limbah cair juga membuat PDAM harus mengeluarkan biaya ekstra untuk menetralisir. "Beaya pengolahan membengkak hingga 30 persen," katanya.


Pengolahan harus dilakukan dengan memberikan beberapa bahan kimia khusus. Selain itu, mereka juga mencampurkan lumpur ke air untuk mengikat polutan tersebut. "Setiap hari kami mendatangkan satu dump truk lumpur," katanya. Harga satu truk lumpur mencapai Rp 400 ribu.|

Masalahnya, limbah itu akan semakin pekat saat musim kemarau. "Pengolahan air sering terhenti jika tingkat polusi di atas ambang batas," katanya. Dia menduga polusi tersebut berasal dari industri batik.


Menurut Direktur Utama PDAM Surakarta, Maryanto, persoalan sampah menjadi problem yang belum teratasi. "Apalagi sebagian sampah berasal dari luar Surakarta," katanya. Instansinya terpaksa mengeluarkan beaya ekstra sebagai dampak tumpukan sampah di Bengawan Solo itu.

Padahal, PDAM Surakarta berencana untuk menjadikan air Bengawan Solo sebagai tumpuan produksi air minum. Selama ini mereka masih menggunakan air dari tiga sumber, yaitu sumber air Cokro di Klaten, sumur dalam serta air Bengawan Solo. "Penggunaan sumur dalam akan kami hentikan," katanya.


Advertising
Advertising

Selanjutnya, mereka akan menambah instalasi pengolah air Bengawan Solo sebagai pengganti. Rencana itu akan diberlakukan pada 2017 mendatang. "Air tanah akan kami simpan sebagai cadangan," ujar Maryanto.


AHMAD RAFIQ



Berita terkait

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

53 hari lalu

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

Sidang parlemen "Dua Sesi" Cina resmi ditutup dengan hasil akhir menyepakati anggaran pemerintah pusat dan daerah periode 2024, menerima laporan kerja

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

23 Februari 2024

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis

Baca Selengkapnya

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

17 Januari 2024

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

Pajak hiburan termaktub dalam UU HKPD untuk penguatan pajak daerah, dan mendukung agar daerah bisa lebih mandiri.

Baca Selengkapnya

Warga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api

10 Januari 2024

Warga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT dari Level III atau Siaga jadi Level IV.

Baca Selengkapnya

Kepala Bapanas Minta Pemerintah Daerah Gencarkan Program Ketahanan Pangan

19 November 2023

Kepala Bapanas Minta Pemerintah Daerah Gencarkan Program Ketahanan Pangan

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi meminta seluruh pemerintah daerah menggencarkan berbagai program ketahanan pangan.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Wayang Nasional Diperingati setiap 7 November

7 November 2023

Asal-usul Hari Wayang Nasional Diperingati setiap 7 November

Hari Wayang Nasional diperingati setiap tahun pada 7 November

Baca Selengkapnya

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Otorita IKN Bisa Terbitkan Obligasi dan Sukuk Tahun Depan

18 September 2023

Otorita IKN Bisa Terbitkan Obligasi dan Sukuk Tahun Depan

Otorita IKN akan bisa menerbitkan surat utang alias obligasi dan sertifikat kepemilikan aset atau sukuk pada tahun depan. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya