Sering Makan Ternak, Macan Tutul Ini Dijerat di Tasikmalaya

Reporter

Rabu, 30 Maret 2016 21:53 WIB

Macan tutul Jawa yang memiliki nama latin Panthera pardus melas, adalah satu-satunya kucing besar yang tersisa di Pulau Jawa. CIFOR

TEMPO.CO, Tasikmalaya - Seekor macan tutul ditangkap di belakang rumah warga di Kampung Balandongan, Desa Mandalare, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu, 30 Maret 2016. Macan tutul yang ditangkap berjenis kelamin betina dan berusia dewasa. Wilayah Mandalare merupakan kaki Gunung Sawal, tempat habitat harimau tutul.

"Masuk perangkap jam 06.00 pagi," kata Mahya, salah seorang warga yang menangkap macan tutul tersebut saat ditemui di Kantor Seksi Konservasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah 6 Tasikmalaya.

Menurutnya sejak beberapa bulan terakhir warga sering kehilangan hewan ternak berupa domba, ayam, dan kelinci. Lokasi hilangnya berpindah-pindah. Warga yang kesal kemudian membuat jebakan yang terbuat dari tali tambang dan bambu. "Awalnya warga mengira ternak mereka dimangsa musang," kata Mahya.

Warga memasang jebakan di bibir jurang, tepat di belakang rumah salah seorang penduduk. Jebakan dipasang sehari sebelum macan tertangkap. "Dipasang hari Selasa," katanya.

Rabu pagi, kata Mahya, warga dikagetkan dengan adanya macan tutul yang terjerat jebakan. Saat itu, macan berusaha melepaskan diri dari jebakan. "Kaki depan kanan keikat tambang," jelas dia.

Karena macan tutul terus berontak, warga kesulitan menangkap. Warga kemudian menghubungi polisi hutan untuk mengevakuasi macan. "Tadi ada lima orang yang menangkap," katanya.

Menurut Mahya beberapa warga pernah melihat macan tutul saat berkebun di pinggiran Gunung Sawal. Namun sejauh ini belum ada warga yang melihat macan keliaran di perkampungan.

Kepala Resor Polisi Hutan Wilayah IX Gunung Sawal, Warid, menjelaskan kondisi macan tutul masih lemas karena di bawah pengaruh obat bius. Sebelum dibius, dokter hewan sudah memberi masukan vitamin kepada macan tutul tersebut. "Taring masih utuh, namun agak tumpul," ujar dia.

Soal macan tutul akan dirawat di mana, Warid mengatakan pihaknya masih menunggu instruksi dari Kepala BKSDA Jawa Barat. Sejak tiga tahun terakhir, katanya, sudah ditangkap tiga ekor macan tutul di daerah Mandalare. "Tahun 2015 ada dua kejadian," jelasnya.

Disinggung ihwal turunnya macan tutul ke perkampungan karena kehabisan makanan, Warid membantah. Dia meyakini masih terdapat banyak makanan macan tutul di Gunung Sawal. "Pakan masih banyak, ya mungkin pengin yang gampang saja cari makannya," ujarnya.

CANDRA NUGRAHA

Berita terkait

Kawanan Beruang Jarah Sarang Madu di Aceh, Peternak Rugi Lebih dari Rp 100 Juta

1 jam lalu

Kawanan Beruang Jarah Sarang Madu di Aceh, Peternak Rugi Lebih dari Rp 100 Juta

Kawanan tiga beruang dilaporkan merusak puluhan sarang madu dari kayu di Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, dalam sepekan terakhir

Baca Selengkapnya

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

11 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

26 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

37 hari lalu

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

Setelah Kota Bandung, kini giliran Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, menjadi sasaran kawanan monyet ekor panjang untuk berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

38 hari lalu

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

43 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

43 hari lalu

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

45 hari lalu

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.

Baca Selengkapnya

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

55 hari lalu

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?

Baca Selengkapnya

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

5 Maret 2024

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

BKSDA Aceh mengkhawatirkan dampak deforestasi terhadap satwa liar. Ancaman tertinggi dihadapi empat satwa kunci di hutan Aceh.

Baca Selengkapnya