Pemerintah Dinilai Salah Strategi Atasi Sungai Citarum  

Reporter

Rabu, 30 Maret 2016 04:19 WIB

Akses jalan terputus di Jalan Raya Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang tenggelam oleh luapan Sungai Citarum, 13 Maret 2016. Ribuan rumah di Kabupaten Bandung tergenang banjir yang berada di DAS Citarum beserta anak-anak sungainya. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pemerhati Lingkungan Hidup Jawa Barat Anang Sudrana menilai pemerintah selama ini salah strategi dalam menangani Sungai Citarum. Hal itu menyebabkan permasalahan yang timbul dari aliran sungai, seperti banjir, hingga saat ini belum bisa teratasi dengan maksimal.

"Faktor terbesar menangani Citarum, pertama tidak sinergi, kedua tidak konsisten, dan yang ketiga tidak ada perencanaan dalam pendanaan. Ada salah strategi juga," ujar Anang pada Selasa, 29 Maret 2016.

Penanganan Sungai Citarum yang ia anggap tidak tepat selama ini ialah usaha untuk mengeruk dasar sungai. Anang mengatakan pengerukan sungai saja tidak akan berdampak maksimal untuk mengurai permasalahan banjir di kawasan hilir Citarum.

"Kenapa kita selalu fokus pada struktur? Dampak pengerukan hanya bertahan dua tahun, tapi tahun ketiga banjir lagi," katanya.

Anang mengatakan saat ini yang harus diubah dalam penanganan Citarum adalah perilaku manusia. Menurut dia, parahnya kondisi Sungai Citarum saat ini disebabkan oleh perilaku manusia yang sembrono.

Misalnya, membuang sampah dan limbah ke sungai, menanam tanaman lembek di kawasan hulu sungai, dan tidak ada pengawasan aktivitas industri. "Kalau menurut saya, langsung hantam di aspek manusianya," tuturnya.

Masyarakat dan pelaku industri di kawasan sungai, menurut Anang, harus diberi pemahaman untuk menjaga kelestarian sungai. Hal itu masih belum menjadi perhatian pemerintah selama ini.

"Nanti kita akan undang pengelola industri, pengelola pasar. Kita juga akan melibatkan kaum agama karena, dalam hukumnya, haram membuang sampah," kata Anang.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah melakukan perencanaan untuk menangani permasalahan Sungai Citarum secara menyeluruh. Pemerintah akan menggaet TNI Angkatan Darat dari kesatuan Kodam III Siliwangi untuk bersama menangani sungai yang memiliki 10 daerah aliran sungai ini.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan saat ini pemerintah telah memetakan masalah Citarum yang harus segera diurai. Menurut dia, ada tiga aspek yang akan dilakukan pemerintah, yakni mengubah kultur masyarakat, membenahi struktur, dan nonstruktur. "Target jangka panjang sepuluh tahun. Mudah-mudahan semua sudah beres," ujarnya.

Aher pun mengatakan pemerintah membutuhkan anggaran Rp 1,6 triliun untuk melakukan pembenahan di seluruh kawasan Sungai Citarum. "Dukungan anggaran sedang dicari, Rp 1,6 triliun itu dana jangka panjang apabila kita ingin menghijaukan semua kawasan," katanya.

IQBAL T. LAZUARDI S

Berita terkait

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

1 jam lalu

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

8 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

11 hari lalu

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

17 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

22 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

27 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Kali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam

42 hari lalu

Kali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam

Ruas Tol Sedyatmo KM 27 terpantau hingga Jumat 22 Maret 2024 pukul 18.00 WIB masih terendam air luapan Kali Kamal.

Baca Selengkapnya

Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

45 hari lalu

Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bakal melakukan pompanisasi pada 500 ribu hektare lahan tadah hujan di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

53 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

4 Maret 2024

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya