58 Ribu Pelajar di Bekasi Perokok Aktif  

Reporter

Senin, 28 Maret 2016 17:33 WIB

Seorang Pelajar membawa poster kampanye anti Rokok di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Sabtu (14/2). Aksi mengambil tema "Tebarkan kasih sayang, bukan asap rokok". TEMPO/Arnold Simanjuntak

TEMPO.CO, Bekasi - Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Bekasi menyebutkan sekitar 58 ribu pelajar sekolah menengah pertama dan atas di wilayah setempat menjadi perokok aktif. "Sebagian besar masih mengenakan seragam sekolah," kata Ketua KPAID Kota Bekasi Syahroni, Senin, 28 Maret 2016.

Jumlah pelajar yang menjadi perokok aktif tersebut merupakan 30 persen dari seluruh pelajar di Kota Bekasi, yakni 194.907. Rinciannya, SMP 83.204 orang dan siswa SMA/sederajat 111.703.

Mayoritas perokok yang masih berstatus pelajar itu menganggap hal biasa merokok di tempat umum. Bahkan tak jarang dari mereka merokok di sekitar lingkungan sekolah di luar pagar. Misalnya di sejumlah warung kecil yang menjual rokok eceran atau per batang. "Kami sering menjumpainya," ucapnya.

Menurut dia, pelajar cenderung menjadi perokok aktif karena lemahnya pengawasan orang tua siswa. Soalnya, para orang tua kerap memberi keleluasaan kepada anaknya berkumpul bersama teman-temannya seusai pulang sekolah. "Anak-anak tidak langsung pulang, melainkan nongkrong dulu," tuturnya.

Hal ini, kata dia, dapat mempengaruhi para pelajar tersebut mencoba suatu hal yang negatif, seperti merokok. Awalnya, anak hanya meniru dan mencoba-coba, lalu menjadi kecanduan. Padahal, ucap dia, seharusnya anak langsung pulang ke rumah seusai sekolah. "Di rumah, tugas orang tua mendidik," ucapnya. "Sehingga terhindar dari kegiatan negatif."

Untuk meminimalkan jumlah perokok aktif di kalangan pelajar, menurut dia, orang tua harus melakukan pendekatan terhadap anak, sehingga anak cenderung membuka diri kepada orang tuanya mengenai masalah yang dihadapi. "Orang tua harus selalu mengawasi pergaulan," katanya.

Kepala Bidang Bina Program Dinas Pendidikan Kota Bekasi Agus Enap tak menampik kabar itu. Menurut dia, pelajar leluasa membeli rokok karena tak ada sanksi bagi penjual yang menjajakan rokoknya kepada anak. Seharusnya, kata dia, ada peraturan yang mengetatkan tata cara pembelian rokok. "Sehingga tak semua orang bisa beli rokok," ujarnya.

Menurut dia, guru kesulitan mengawasi anak didiknya karena jumlah guru di Kota Bekasi juga terbatas. Lagi pula, tugas guru hanya di lingkungan sekolah, seperti mengajar. "Tidak mungkin guru juga mengawasi pelajar di luar sekolah," tuturnya. "Tapi, jika kebetulan kedapatan anak didiknya merokok, pasti guru menegur."

Agus mengatakan, untuk menekan penyalahgunaan rokok di kalangan pelajar, pihaknya memberlakukan larangan merokok bagi kalangan guru dan pegawai sekolah. Selain itu, siswa yang kedapatan merokok akan diskors atau orang tuanya dipanggil. "Sejauh ini belum ada yang kedapatan merokok di lingkungan sekolah," katanya. "Kalau di luar, kami akui ada."

ADI WARSONO

Berita terkait

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

18 jam lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

5 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

7 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

17 hari lalu

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

Golkar mengajukan tiga nama di Pilkada Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

19 hari lalu

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, mengatakan 50 persen lebih warganya mudik ke kampung halaman

Baca Selengkapnya

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

19 hari lalu

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

Sudah ada tiga tokoh yang mendaftar untuk maju di Pilkada Kota Bekasi 2024 lewat PKB

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

20 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

23 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

29 hari lalu

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

Para tersangka pelaku pencampur BBM jenis Pertalite dengan air yang dikirim ke sebuah SPBU Kota Bekasi tersebut akan diancam pidana 6 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

34 hari lalu

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.

Baca Selengkapnya