Seorang warga melintasi lokasi longsor di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 26 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat, serta 159 orang terpaksa mengungsi karena ancaman longsor susulan. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Banjarnegara - Bencana tanah longsor kembali terjadi di Desa Clapar, Kecamatan Madukara, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu malam kemarin. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara melaporkan, sedikitnya dua rumah rusak akibat peristiwa itu. "Terdengar suara keras dua kali pada pukul 23.10 WIB," kata anggota Tim Reaksi Cepat BPBD Banjarnegara yang juga koordinator Posko Aju Clapar, Andri Sulistyo, Ahad, 27 Maret 2016.
Berdasarkan pantauan BPBD, tanah sudah bergeser kembali sekitar 1,5 meter. Dua jalan darurat rusak akibat peristiwa tersebut. "Kondisinya sudah susah untuk dilewati. Akses ke permukiman rusak parah," ucap Andri.
Ahad pagi ini, petugas akan memperbaiki kerusakan jalan dan rumah-rumah serta membuat rintisan jalan alternatif untuk evakuasi.
Petugas dari BPBD, TNI, Polri, SAR, Satpol PP, dan beberapa relawan hingga tadi malam masih berada di sekitar lokasi. Mereka memantau lokasi dengan lampu tower 1.000 watt.
Longsor Banjarnegara terjadi pada Jumat, 25 Maret 2016, akibat hujan deras yang terjadi sejak sehari sebelumnya. Hingga saat ini, tercatat 14 rumah rusak berat dan ratusan warga mengungsi. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Ganjar Pastikan Pelayanan Publik di Banjarnegara Berjalan Baik
6 September 2021
Ganjar Pastikan Pelayanan Publik di Banjarnegara Berjalan Baik
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta seluruh pejabat Banjarnegara untuk berubah. Kejadian yang telah menimpa Banjarnegara harus menjadi momentum untuk mereformasi diri.