BNPB Gelar Siaga Api di Ogan Komering Ilir

Reporter

Kamis, 24 Maret 2016 12:28 WIB

Foto udara kebakaran hutan di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, 18 September 2015. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan ada perusahaan Malaysia yang diduga turut andil dalam pembakaran hutan di Indonesia. ANTARA/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangile meminta upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan harus berjalan lebih maksimal dibandingkan tahun lalu.

Hal itu penting dilakukan agar berhasil menekan kerugian secara ekonomi dan sosial-budaya akibat kebakaran hebat tahun sebelumnya. Dalam catatannya, akibat kebakaran yang sulit dikendalikan itu, perekonomian nasional terkoreksi hingga 0,2 persen.

"Bila di rupiahkan nilainya mencapai Rp 221 triliun," kata Willem, saat gelar siaga api dan program desa makmur peduli api di kawasan pabrik PT OKI Pulp and Paper Mils di Sungai Baung, Ogan Komering Ilir, Kamis, 24 Maret 2016,.

Menurut dia, angka tersebut belum termasuk biaya yang terbuang untuk melakukan pemadaman, seperti menempatkan sejumlah helikopter, ribuan personel, serta upaya pencegahan lain. "Upaya pencegahan tidak boleh gagal karena itu kami menggandeng dunia usaha," ujar Willem.

Tahun lalu, kebakaran hutan menghanguskan setidaknya 2,6 juta hutan dan lahan di seluruh Indonesia. Sementara di Sumatera Selatan, menurut dia, ada 375 ribu hektare lahan terbakar. Dari kejadian tersebut sebagian besar kebakaran disebabkan oleh membuka lahan dengan cara dibakar. "Sekarang pencegahan berbasis masyarakat desa."

Managing Director Sinar Mas Gandhi Sulistyanto mengatakan perusahaannya merupakan salah satu perusahaan yang mengalami dampak langsung dari peristiwa kebakaran tahun sebelumnya.

Untuk itulah, tahun ini mereka melakukan upaya pencegahan dini dengan menggelontorkan US$ 20 juta. Dana tersebut, di antaranya diperuntukkan bagi penyediaan ahli TREK Wildlan Service dari Kanada dan Working on Fire dari Afrika Selatan. "Kami gunakan teknologi geotermal karena tahun lalu upaya deteksi dini belum berlangsung optimal," kata Gandhi.

PARLIZA HENDRAWAN

Berita terkait

Lelang Lebak Lebung dan Sungai, Tradisi Lama Penghasil Cuan Miliaran di Ogan Komering Ilir

30 November 2023

Lelang Lebak Lebung dan Sungai, Tradisi Lama Penghasil Cuan Miliaran di Ogan Komering Ilir

Lelang Lebak Lebung dan Sungai sebagai tradisi menghasilkan cuan atau untung hingga miliaran rupiah.

Baca Selengkapnya

Mengenal Cang Incang Pedamaran, Sastra Tutur OKI yang Masuk Warisan Budaya Takbenda

16 November 2023

Mengenal Cang Incang Pedamaran, Sastra Tutur OKI yang Masuk Warisan Budaya Takbenda

Tradisi Cang Incang dan Jidur Pedamaran ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda pada September lalu.

Baca Selengkapnya

Intip Sawah Lebak di OKI, Kementan Sebut Sumsel Punya Potensi 3,1 Juta Hektare Sawah Rawa

14 November 2023

Intip Sawah Lebak di OKI, Kementan Sebut Sumsel Punya Potensi 3,1 Juta Hektare Sawah Rawa

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memantau langsung lahan sawah di Ogan Komering Ilir atau OKI.

Baca Selengkapnya

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Paling Kering di Sumsel, Ogan Komering Ilir Tercatat 70 Hari tanpa Hujan

22 September 2023

Paling Kering di Sumsel, Ogan Komering Ilir Tercatat 70 Hari tanpa Hujan

Hal itu tampak dalam monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) hingga 20 September 2023.

Baca Selengkapnya