Istana: Program Kementerian Desa Tak Sesuai Harapan Jokowi  

Rabu, 23 Maret 2016 15:41 WIB

Sebanyak 363 penggiat Desa hadiri workshop Peluncuran Pendamping Lokal Desa yang diadakan di Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi pada Jumat, 2 Oktober 2015. TEMPO/ DESTRIANITA K.

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan sejumlah program di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi belum sesuai dengan ekspektasi Presiden Joko Widodo. Menurut dia, sudah berulang kali Presiden menyampaikan hal itu.

"Beliau berulang kali menyampaikan kegundahannya. Ternyata beberapa program lebih kepada masyarakat di tingkat desa belum seperti yang diharapkan," kata Pramono setelah menerima Aliansi Pendamping Desa di kantornya, Rabu, 23 Maret 2016.

Hari ini, Aliansi Pendamping Desa melaporkan Kementerian Desa karena adanya sistem rekrutmen pendamping desa yang tidak transparan serta tata kelola internal yang tidak sesuai.

Pramono mengatakan Presiden menyayangkan hal ini karena persoalan desa merupakan salah satu prioritas utama pada pemerintah Jokowi dan Kalla. Presiden, kata dia, juga selalu menempatkan desa dalam prioritas utama sejumlah kunjungan kerja. Pramono berjanji keluhan mengenai birokrasi di Kementerian Desa akan disampaikan kepada Presiden Jokowi.

Menurut dia, masalah ini pasti akan dirapatkan dalam rapat terbatas sehingga diambil kebijakan yang dapat menjadi solusi bagi para pendamping desa. Dalam audiensi dengan Sekretaris Kabinet, Aliansi Pendamping Desa menyatakan bahwa sistem rekrutmen pendamping desa banyak sekali yang tidak mengindahkan persyaratan yang sudah diberlakukan. Selain itu, banyak orang yang tidak memenuhi syarat pendamping desa, misalnya tidak meraih gelar S-1, malah lolos.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi hingga saat ini belum memutuskan nasib pendamping desa eks Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MPd) yang masa tugasnya berakhir pada Maret 2016.

Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Ahmad Erani Yustika mengatakan saat ini jumlah pendamping desa eks PNPM MPd yang aktif sekitar 10.600 orang. Menurut Erani, ada usul agar eks PNPM MPd dipertahankan karena pertimbangan pengalaman dan masa pengabdian. Sedangkan usul lain adalah agar para pendamping tersebut harus mengikuti proses rekrutmen awal karena banyaknya keluhan dari perangkat desa bahwa para pendamping tidak bekerja secara optimal.

Untuk satu tahun ke depan, Kementerian Desa telah merekrut sekitar 24 ribu orang, yang terdiri atas tenaga ahli, pendamping desa, dan pendamping lokal desa. Mereka berada di luar eks PNPM MPd dan akan bekerja hingga akhir 2016. Rekrutmen dilakukan pemerintah provinsi.

ANANDA TERESIA

Berita terkait

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

3 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

4 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

4 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

5 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

5 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

6 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

7 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

7 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

10 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

10 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya