IOM Bersedia Bantu Pengungsi Rohingnya dan WNI Timur Tengah  

Reporter

Rabu, 23 Maret 2016 14:59 WIB

Sejumlah anak imigran etnis Rohingya asal Myanmar mengikuti pendidikan dari relawan di tempat pengungsian sementara di Beyeun, Aceh, 31 Mei 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Nusa Dua – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengadakan pertemuan khusus dengan Direktur Jenderal International Organization for Migration (IOM) William Lacy Swing di sela rapat tingkat menteri Bali Process ke-6 pada Rabu, 23 Maret 2016. Pertemuan itu berakhir tanpa adanya pernyataan resmi, baik dari Retno maupun William.

“Intinya IOM menyampaikan langkah-langkah mereka dalam konteks penanganan imigran dan warga Rohingnya yang masih berada di Aceh,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha saat ditanyai wartawan di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali, Rabu, 23 Maret 2016.

Baca juga: Waspada, Perilaku Nyamuk Penyebar DBD Kini Kian Ganas

Menurut Arrmanatha, IOM menyampaikan kesiapan mereka membantu Indonesia dalam menangani warga Rohingnya di Aceh, yang jumlahnya menyusut jadi sekitar 300 orang, dari semula 900 orang. IOM menyatakan bersedia membantu hingga ditemukannya negara ketiga untuk tempat tinggal baru warga asal Myanmar itu.

Tak hanya soal Rohingnya, tapi IOM pun mendukung pemulangan warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang di Timur Tengah.

“IOM menghargai mekanisme baru yang dibentuk di rapat Bali Process kali ini, yang dibuat untuk menangani keadaan darurat,” tutur Arrmanatha.

Seperti yang sebelumnya disampaikan Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri Hasan Kleib, mekanisme baru yang akan dikukuhkan lewat Bali Process ke-6 akan mendukung respons cepat negara anggota menghadapi krisis dadakan.

Baca juga: Tolak Tutup Taksi Online, Ahok: Mau Pindah ke Zaman Batu?

“Jadi, dengan mekanisme itu, saat ada hal darurat akan ada kelompok kecil yang mempunyai kewenangan untuk bekerja cepat,” kata Arrmanatha lagi.

Seusai pertemuan pejabat tinggi, Selasa kemarin, Kleib mengatakan mekanisme baru Bali Process memungkinkan adanya pertemuan kilat antara semua negara terkait dengan permasalahan kemanusiaan. "Kalau terjadi kasus, kita bisa meeting dan undang negara yang terlibat, bersama-sama cari solusi."

Kleib mencontohkan, pada Mei 2015, ribuan pengungsi asal Myanmar dan Bangladesh mendatangi Aceh Utara. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi terpaksa menelepon sejumlah negara terkait untuk mengatasi masalah tersebut.

"Waktu itu setiap negara yang terlibat jalan sendiri-sendiri, sekarang mekanisme penanganannya jadi jelas. Masalah yang terpenting adalah yang terkait kemanusiaan," tutur Kleib.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

14 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

3 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

5 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

6 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

6 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

6 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

13 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

14 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

16 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya