Ribuan Burung Puyuh Mati Terserang Flu Burung  

Reporter

Selasa, 22 Maret 2016 19:45 WIB

Petugas menyita burung merpati saat razia unggas yang digelar Pemkot Jakarta Pusat di lapak burung merpati yang berada di jalan Kwitang, Jakarta, 18 November 2015. Penertiban tersebut dilakukan guna mencegah penyebaran virus flu burung. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Dinas Peternakan Jawa Barat Doddy Firman Nugraha mengungkapkan baru tahun ini dilaporkan terjadi serangan penyakit flu burung pada unggas menyerang ternak burung puyuh. “Burung puyuh ada 1.200 ekor dalam satu kelompok,” katanya kepada Tempo, Selasa, 22 Maret 2016.

Doddy mengatakan kasus flu burung pada burung puyuh itu baru pertama kali terjadi di Jawa Barat. Data itu diperolehnya setelah mengumpulkan data serangan virus flu burung sejak awal tahun ini hingga 21 Maret 2016 di Jawa Barat. “Dan ini kasusnya awal tahun. Makanya saya ingin memastikan lagi datanya, sekarang sudah tidak ada lagi laporan kematiannya,” ujarnya.

Menurut Doddy, kasusnya sendiri masih ditelusuri kembali. Dalam laporan kasus itu disebutkan kematian burung puyuh terjadi sporadis pada Januari lalu, dan hasil pemeriksaan virusnya dinyatakan positif virus flu burung.

Doddy mengatakan contoh sampel burung puyuh itu sudah diperiksa di laboratorium dan hasil pemeriksaan memastikan penyebabnya virus H5N1. “Makanya dinyatakan positif AI (Afian Influenza), karena pada saat diambil, dibelah, kondisi dalam tubuhnya sudah rusak,” katanya.

Laporan hasil pemeriksaan virusnya pun dinyatakan belum terjadi mutasi pada virus flu burung pada burung puyuh itu. “Masih H5N1,” kata Doddy.

Doddy mengatakan saat ini populasi ternak unggas burung puyuh mulai berkembang di sejumlah daerah di Jawa Barat. Sejumlah peternak mengembangkan burung puyuh untuk memanfaatkan dagingnya dan telurnya kendati umur pertumbuhannya lebih lambat dan ukuran tubuhnya lebih kecil ketimbang ayam. “Komoditasnya bagus untuk dipasarkan, tidak berbeda rasa dagingnya dengan ayam,” katanya.

Data yang dikumpulkan Dinas Peternakan Jawa Barat sejak Januari hingga 21 Maret lalu mendapati serangan flu burung pada hewan unggas di Jawa Barat sudah menyerang 16.866 unggas. “Itu kumulatif, sporadis terjadi 43 kasus dengan jumlah kematian 16.866 unggas di sembilan kabupaten,” tutur Doddy.

Sembilan daerah itu adalah Subang, Indramayu, Bekasi, Majalengka, Sukabumi, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Kuningan, serta Purwakarta. Kasus serangan flu burung pada ternak unggas terakhir dilaporkan terjadi Februari 2016. “Terjadi di Subang,” kata Doddy.

Doddy memerinci serangan virus flu burung pada unggas mayoritas masih menyerang ternak ayam broiler dan ayam kampung. Selebihnya 2.138 ternak itik dan entok, termasuk 1.200 ekor burung puyuh. “Alhamdulillah tidak ada kematian orang terkena, atau suspect manusia,” katanya.

Dengan munculnya kasus serangan flu burung di Jakarta, Jawa Barat kini ikut mengetatkan pengawasan lalu lintas unggasnya di daerah yang berbatasan dengan Ibu Kota. “Pengawasan dari kita jelas untuk daerah yang dianggap rawan. DKI juga harus memastikan tidak boleh ada yang keluar,” kata Doddy.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melarang pemeliharaan dan pemotongan hewan, terutama unggas, di permukiman untuk mencegah penularan virus flu burung kepada manusia. Pelarangan ini menyusul temuan puluhan ekor ayam dan entok yang mati mendadak di Kampung Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan pada Senin pekan lalu.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

4 hari lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

5 hari lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

7 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

17 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

21 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

26 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

52 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

55 hari lalu

Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

Demam kakatua dengan mudah menyebar di antara unggas dan juga menular ke manusia. Siapa saja yang berisiko tertular dan apa gejalanya?

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

4 Maret 2024

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya