Kebakaran Lahan di Riau Mencapai 700 Hektare  

Reporter

Jumat, 18 Maret 2016 14:12 WIB

Seorang warga mengamati kebakaran lahan di Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru, Riau, 10 Maret 2016. Pemerintah Provinsi Riau menetapkan status Siaga Darurat Kebakaran Lahan dan Hutan sejak 7 Maret lalu selama tiga bulan ke depan. ANTARA/Wahyudi

TEMPO.CO, Pekanbaru - Kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau hingga kini telah menghanguskan 706 hektare lahan gambut. Kebakaran lahan marak terjadi di wilayah Riau bagian pesisir, menyusul musim panas melanda Riau dalam sebulan terakhir. "Diperkirakan lebih dari 700 hektare terbakar. Kebanyakan di wilayah pesisir," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau Edwar Sanger, Jumat, 18 Maret 2016.

Edwar mengatakan kebakaran lahan marak terjadi di enam kabupaten, yakni Meranti, Dumai, Bengkalis, Rokan Hilir, Siak, dan Pelalawan. Kabupaten Meranti mengalami kebakaran hebat mencapai lebih dari 310,25 hektare, disusul Bengkalis seluas 204 hektare, dan sisanya tersebar di empat kabupaten lain.

Edwar mengaku proses pemadaman yang dilakukan lebih dari 2.000 anggota tim gabungan TNI, kepolisian, masyarakat, dan Manggala Agni terus berlanjut. Pemadaman, baik melalui darat maupun udara, menggunakan helikopter waterbombing. Kebanyakan, kata dia, titik api sudah berhasil dipadamkan. "Saat ini bersisa satu titik di Indragiri Hilir, tapi sudah berhasil," ujarnya.

Sementara itu, titik api baru kembali muncul di Bengkalis. Kepala Bidang Pemadam Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bengkalis Suiswantoro mengatakan titik api baru muncul di Desa Sungai Linau. Kemudian, gambut yang sebelumnya padam, kembali menyala. "Regu pemadam masih berjibaku memadamkan api," ucapnya.

Meski demikian, kata Suiswantoro, sebagian besar kebakaran lahan sudah dapat tertangani. Namun petugas pemadam masih tetap bersiaga di kawasan hutan terbakar untuk mengantisipasi gambut kembali menyala lantaran tiupan angin kencang dan cuaca panas. "Sebanyak 85 persen luas lahan terbakar sudah berhasil dipadamkan," tuturnya.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru Sugarin mengatakan satelit Tera dan Aqua masih memantau tujuh titik panas di Riau, yakni Pelalawan 2 titik, Siak 2 titik, Indragiri Hilir 1 titik, Meranti 1 titik, dan Kampar 1 titik. "Tingkat kepercayaan di atas 70 persen atau satu titik api di Indragiri Hilir," katanya.

Sugarin mengingatkan, musim kering akan terus terjadi di wilayah Riau bagian pesisir hingga pertengahan April. Untuk itu, pemerintah Riau mesti waspada terhadap kebakaran lahan yang dikhawatirkan menimbulkan kabut asap. Terlebih, kata dia, kemarau panjang diperkirakan melanda Riau selama 5 bulan, yakni Mei-September 2016.



RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Prioritas Membangun Kota Bertuah

15 Agustus 2023

Prioritas Membangun Kota Bertuah

Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun, memprioritaskan pembangunan yang dibutuhkan warga. Menyiapkan generasi untuk Indonesia Emas 2045.

Baca Selengkapnya

Bang Uun Sebut Pentingnya Peran Masyarakat Untuk Pekanbaru Bersih

4 Agustus 2023

Bang Uun Sebut Pentingnya Peran Masyarakat Untuk Pekanbaru Bersih

Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun SSTP MAP berkunjung ke Kecamatan Sail, Minggu, 30 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya