Sudah Tak Teler, Bupati Ogan Ilir Mulai Diperiksa BNN  

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 15 Maret 2016 14:46 WIB

Bupati Ogan Ilir (OI), Ahmad Wazir Nofiandi (tengah), dikawal saat tiba di Kantor BNN, Jakarta, 14 Maret 2016. Pria kelahiran 2 November 1988 ini belum genap dua bulan menduduki posisi bupati. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Badan Narkotika Nasional (BNN), Slamet Pribadi, mengatakan Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Nofiadi, yang diduga menggunakan narkoba, sudah dalam kondisi siap diperiksa petugas. Nofiadi ditangkap BNN di rumah pribadinya pada Ahad malam, kemudian diboyong ke Jakarta Senin esoknya, 14 Maret 2016.

“Hari ini dia sehat, sudah siap diperiksa,” kata Slamet saat dihubungi Tempo, Selasa, 15 Maret 2016.

Menurut Slamet, hasil tes darah dan rambut Nofiadi yang dilakukan sesaat setelah dia tiba di gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, kemarin akan segera selesai. “Untuk darah dan rambut, segera dilakukan pemeriksaan juga,” katanya. Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso sempat mengatakan hasil tes di Balai Laboratorium Narkoba BNN itu akan selesai dalam 3 hari, sejak kemarin.

Slamet belum bicara banyak saat ditanya Tempo soal kemungkinan arah pemeriksaan Nofiadi yang baru sebulan dilantik menjadi Bupati Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Ada anggapan BNN bahwa tes kesehatan Nofiadi saat mendaftar Pemilihan Kepala Daerah serentak pada Desember 2015 telah direkayasa oleh pihak tertentu. “Kalau soal pengembangan, belum. Masih menunggu hasil pemeriksaan Nofiadi dari hari ini,” ujar Slamet.

Kemarin Nofiadi masih berada di bawah pengaruh narkoba ketika digelandang petugas BNN dari rumahnya di Kelurahan Karang Anyar Gandus, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, ke Jakarta. Hingga tiba di gedung pusat BNN Senin siang, Nofiadi masih teler.

"Dia (Nofiadi) belum bisa diajak bicara, masih dalam pengaruh narkoba. Nanti jawabannya malah melenceng," ujar Budi Waseso saat memaparkan penangkapan Nofiadi, Senin kemarin.

Budi mengatakan Nofiadi dan empat orang lain, yang juga ditangkap petugas BNN, sudah diperiksa rambut dan darahnya. "Hasil pemeriksaannya baru muncul setelah 3 hari. Saat ini mereka tertangkap tangan. Status mereka bukan korban," ucap Budi.

Saat BNN memaparkan pengungkapan kasus pada wartawan, Nofiadi, yang berkemeja biru, duduk berjajar dengan empat pria lain. Berbeda dengan Nofiadi, keempat pria tersebut dalam keadaan diborgol. Keempatnya orang tersebut terdiri atas MU, DA, JU yang merupakan staf dan pengawal pribadi Nofiadi, serta ICN yang diduga sebagai pemasok narkoba yang dikonsumsi mereka semua.

"Penangkapan Nofiadi berawal dari keterangan ICN yang ditangkap duluan. Dia bekerja di sebuah rumah sakit jiwa di Palembang," kata Budi. Dia menjelaskan, BNN sudah menelusuri pergerakan Nofiadi selama tiga bulan dan akhirnya bergerak meringkusnya pada Ahad malam, kemarin.

"Kami terus pantau dia. Sempat sulit karena sebagai Bupati rumahnya dijaga ketat oleh petugas keamanan dan Satuan Polisi Pamong Praja," ujar Budi.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

1 jam lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

19 jam lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

1 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

1 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

2 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

4 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

4 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

4 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

4 hari lalu

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

Polisi tangkap selebritas Rio Reifan kelima kalinya dalam kasus narkoba. Berikut beberapa artis lain yang berkali-kali terjerat barang haram itu.

Baca Selengkapnya

Rapper Sik-K Serahkan Diri ke Polisi karena Konsumsi Narkoba Januari Lalu

4 hari lalu

Rapper Sik-K Serahkan Diri ke Polisi karena Konsumsi Narkoba Januari Lalu

Baru terungkap, rapper Korea Selatan berusia 30 tahun yang menyerahkan diri ke kantor polisi pada Januari lalu adalah Sik-K.

Baca Selengkapnya