Dilarang Masuk Ramallah, Menteri Retno Tetap Didukung Istana

Reporter

Selasa, 15 Maret 2016 04:39 WIB

Menlu Retno Marsudi melantik Konsul Kehormatan di Ramallah, Palestina, Maha Abu-Susheh, di KBR Amman, Yordania, Minggu, 13 Maret 2016. (Foto: Kemlu RI)

TEMPO.CO, Jakarta - Meski Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dilarang masuk ke Ramallah untuk melantik Konsul Kehormatan Indonesia pertama di Palestina Ahad lalu, ia tetap mendapat pujian dari Presiden Joko Widodo.

Disampaikan oleh juru bicara presiden, Johan Budi Sapto Pribowo, Jokowi menganggap keberadaan Konsul Kehormatan di Palestina tetaplah suatu prestasi progresif.

"Apa yang dilakukan Menteri Luar Negeri didukung penuh. Di satu sisi, Presiden Joko Widodo juga memantau perkembangan di sana (Ramallah)," ujar Johan Budi di Kompleks Istana Negara, Senin, 14 Maret 2016.

Sebagaimana diketahui, pembukaan Konsul Kehormatan Indonesia di Ramallah disebut Retno sebagai upaya Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina. Selain itu, untuk memperbaiki hubungan dengan Palestina, baik dalam hal ekonomi, sosial, maupun budaya.

Baca Juga: Israel Larang Menlu Retno ke Ramallah, DPR: Jangan Takut

Untuk mengisi posisi Konsul Kehormatan, Indonesia menunjuk Maha Abu-Shusheh yang dilantik pada Ahad lalu tanpa kehadiran Retno. Penolakan Israel terhadap Retno diduga karena ia menolak bertemu dengan para pejabat Israel di Yerusalem.

Johan menambahkan penolakan oleh Israel itu tidak akan berpengaruh pada misi Indonesia di Ramallah. Indonesia ingin tetap menunjukkan komitmen mendukung penuh kemerdekaan wilayah Palestina. " Menteri Luar Negeri dan Konsul Kehormatan ini membawa misi Presiden, komitmen Indonesia untuk mendukung kemerdekaan Palestina."

Sementara itu, situs berita Israel haaretz.com mengungkapkan penolakan terhadap Retno yang ingin masuk ke Ramallah sebagai pelanggaran terhadap kebijakan Israel. Beberapa tahun yang lalu, menurut haaretz.com, Israel menerapkan kebijakan negara mana pun yang memiliki hubungan diplomatik dengan negara barat tak akan diperbolehkan masuk ke kawasan Palestina, kecuali mengunjungi Israel terlebih dahulu.

Baca: Sebulan Dilantik, Bupati Ogan Ilir Ditangkap BNN

Kebijakan itu hanya memiliki pengecualian untuk sejumlah negara Islam di mana mereka boleh ke Palestina tanpa transit di Israel. Sebagai contoh, Israel pernah memperbolehkan Menteri Luar Negeri Jordan Nasser Judeh ke Ramallah.

Rencananya, pekan depan, Israel akan mengundang sejumlah jurnalis senior Indonesia untuk memberi penjelasan terkait dengan situasi di Palestina dan Israel. Haaretz.com tidak menyebutkan siapa saja yang akan diundang pemerintah Israel.

ISTMAN MP | HAARETZ

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

4 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

6 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

6 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

7 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

7 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

7 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

14 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

15 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

17 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya