Pipa Gas Lapindo Bocor, Tim ITS: Bisa Karena Amblesan Tanah  

Reporter

Selasa, 15 Maret 2016 04:29 WIB

Warga memasang tanda bahaya did ekat semburan lumpur Lapindo, Sidoarjo, Selasa (20/4) yang aktif kembali. Semburan yang muncul disisi rel kereta api ini mengandung gas methan dan rentan percikan api. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Garis polisi menutupi lokasi kebocoran gas PT Lapindo Brantas di Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangi, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Gelembung gas sempat keluar di dalam rumah Supriyono serta membakar kasur lantai, bantal, guling, lemari es, bahkan rambut Pratiwi, anak Supriyono, yang tengah tidur. Kebocoran jaringan pipa gas ini baru bisa dipadamkan dua jam kemudian.

Pada Senin, 14 Maret 2016, tim dari Pusat Laboratorium Forensik Polri Cabang Surabaya turun ke lokasi untuk menyelidiki kebocoran gas. Polisi menjaga wilayah itu agar warga tidak mendekat.

Tim Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menilai diperlukan pengukuran tanah di sekitar pipa produksi Lapindo Brantas yang bocor pada Jumat, 11 Maret 2016. Tim Kajian Kelayakan Teknis dan Sosial yang ditunjuk langsung oleh Gubernur Jawa Timur itu menyebutkan kebocoran mungkin akibat penurunan tanah.

“Penyebabnya harus diukur dulu, apakah ada amblesan atau penurunan tanah di sekitar sana,” kata salah satu peneliti, Amien Widodo. Pada tahun 2008, tim ITS menemukan adanya penurunan tanah yang menyebabkan tanah retak, keluar gas, dan rumah penduduk rusak.

Dua tahun kemudian, Amien dan timnya kembali memeriksa kondisi di lokasi yang sama. Giliran tanggul bagian tengah ambles, sehingga menutup pusat semburan dan arah semburan semakin melebar. Tanah yang terdampak bertambah luas, menjadi dua kilometer dari pusat semburan.

Amien, yang juga Ketua Pusat Studi Kebumian, Bencana, dan Perubahan Iklim (PSKBPI) ITS, mengatakan faktor penurunan tanah akibat semburan lumpur 9 tahun lalu tidak dapat diabaikan.

Namun, Amien menegaskan, ada atau tidaknya penurunan tanah harus diukur di beberapa titik. “Tidak hanya diukur di satu titik, tapi juga di lokasi sekitar rumah-rumah warga,” katanya.

Dari olah tempat kejadian perkara (TKP), kata Amien, dapat diketahui apakah pemasangan atau penyambungan pipa dilakukan sesuai dengan estándar, termasuk apakah kebocoran itu akibat kesalahan manusia (human error) atau bukan. “Nanti pas pipa dibongkar sedalam kurang-lebih 2 meter bisa dilihat, ternyata standar atau tidak.”

Amien menambahkan, seharusnya tak ada permukiman di atas jalur pipa. Pihak Lapindo wajib rutin melakukan pengawasan dan evaluasi agar tidak terjadi kecelakaan. “Kalau ada monitoring kan jadi tahu ada rumah ini. Jadi bisa segera dilaporkan atau koordinasi ke pemerintah setempat karena nanti akan berbahaya,” ujarnya.

Menurut Amien, secara teori pipa gas dapat mengalami kerusakan atau keruntuhan karena tiga faktor. Pertama ialah faktor internal dari pipa, seperti spesifikasi bahan material yang digunakan, desain, cara penyambungan, dan sebagainya.

Kedua ialah faktor eksternal, seperti kawasan yang rawan gempa, rawan ambles, rawan longsor, dan letaknya sangat dekat dengan aktivitas manusia. “Sehingga bisa terkena pacul atau linggis, terpotong oleh alat berat, dan lain-lain.”

Yang ketiga ialah faktor human error dimulai sejak perencanaan, pemasangan, dan operasi yang tidak sesuai dengan standar. “Misalnya karena pengiritan menggunakan bahan-bahan yang tidak standar, tidak ada pengawasan saat pemasangan sambungan, saat operasi tidak ada SOP pemantauan dan evaluasi,” tutur Amien.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

4 hari lalu

ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

Cara daftar jalur mandiri ITS untuk dapat beasiswa bebas uang pangkal.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah ITS 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

11 hari lalu

Biaya Kuliah ITS 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri Beasiswa ITS tahun akademik 2024

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

12 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

ITS Targetkan 30 Persen Mahasiswa Dapat Beasiswa, Dana Pencairannya Meningkat Sejak 2020

12 hari lalu

ITS Targetkan 30 Persen Mahasiswa Dapat Beasiswa, Dana Pencairannya Meningkat Sejak 2020

ITS berencana meningkatkan jumlah mahasiswa penerima beasiswa.

Baca Selengkapnya

Riwayat Pendidikan 4 Menteri Jokowi yang Beri Keterangan Saat Sidang Sengketa Pilpres di MK

23 hari lalu

Riwayat Pendidikan 4 Menteri Jokowi yang Beri Keterangan Saat Sidang Sengketa Pilpres di MK

Ini pendidikan terakhir 4 menteri Jokowi yang dipanggil MK pada sidang sengketa pilpres: Sri Mulyani, Risma, Muhadjir Effendy, Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya

Peneliti ITS Kembangkan Aplikasi Kesehatan SahabatCAPD Berbasis Deep Learning

25 hari lalu

Peneliti ITS Kembangkan Aplikasi Kesehatan SahabatCAPD Berbasis Deep Learning

ITS gandeng Rumah Sakit Unair untuk mengoptimalkan pemanfaatan data pasien yang relevan guna meningkatkan akurasi dan efektivitas aplikasi.

Baca Selengkapnya

Baru Setengah Tahun Dibuka, Apa Saja Mata Kuliah Fakultas Kedokteran ITS?

29 hari lalu

Baru Setengah Tahun Dibuka, Apa Saja Mata Kuliah Fakultas Kedokteran ITS?

Dua prodi bidang kedokteran ITS berfokus mengembangkan ilmu medis berbasis teknologi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar ITS Gagas Teknologi Bioremediasi dan Fitoremediasi untuk Pemulihan Lingkungan

29 hari lalu

Guru Besar ITS Gagas Teknologi Bioremediasi dan Fitoremediasi untuk Pemulihan Lingkungan

Teknologi pemulihan lingkungan biologis membutuhkan biaya yang lebih rendah.

Baca Selengkapnya

Masa Pendaftaran SNBT Sisa Sepekan, Ini Tips dan Trik Memilih Jurusan dan Menghadapi UTBK 2024

29 hari lalu

Masa Pendaftaran SNBT Sisa Sepekan, Ini Tips dan Trik Memilih Jurusan dan Menghadapi UTBK 2024

Pendaftaran SNBT telah dibuka hingga 5 April mendatang. Bagaimana cara memilih jurusan dan menghadapi tes UTBK 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: ITS Perkenalkan Dua Prodi Baru, Pertamax Palsu, Universitas Budi Luhur

31 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: ITS Perkenalkan Dua Prodi Baru, Pertamax Palsu, Universitas Budi Luhur

Topik tentang ITS Surabaya memperkenalkan dua program studi baru menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya