TEMPO.CO, Ankara - Indonesia mengutuk serangan bom yang terjadi di kawasan Kzlay, Pusat Kota Ankara, Ahad, 13 Maret 2013. Hingga pukul 23.00 waktu setempat, serangan tersebut dilaporkan menyebabkan 34 orang meninggal dan 125 orang terluka.
"Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan simpati dan dukacita yang mendalam kepada pemerintah dan rakyat Turki, khususnya korban dan keluarga korban," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri dalam rilis yang diterima Tempo, Senin, 14 Maret 2016.
Hingga rilis ini dikeluarkan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara belum mendapat informasi adanya warga negara Indonesia yang menjadi korban. KBRI Ankara terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di Turki untuk mendapatkan informasi lebih jauh.
Berdasarkan catatan KBRI Ankara, terdapat 1.553 WNI di Turki yang sebagian besar pekerja profesional dan mahasiswa. KBRI Ankara mengimbau WNI di Turki tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan terhadap perkembangan situasi serta menghindari pusat-pusat keramaian yang rawan menjadi sasaran serangan.
Bagi WNI yang memerlukan informasi dapat menghubungi nomor hotline KBRI Ankara, yakni +905321352298 dan +905338120760.
NATALIA SANTI
Berita terkait
Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali
1 hari lalu
Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.
Baca SelengkapnyaKementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina
1 hari lalu
Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.
Baca SelengkapnyaRetno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah
4 hari lalu
Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI
Baca SelengkapnyaKementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan
7 hari lalu
Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024
Baca SelengkapnyaOtoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar
9 hari lalu
Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional
Baca SelengkapnyaRusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat
9 hari lalu
Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita
Baca SelengkapnyaWNI Selamat dalam Gempa Taiwan
10 hari lalu
Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini
Baca SelengkapnyaIOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI
10 hari lalu
IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI
Baca Selengkapnya23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award
10 hari lalu
Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia
17 hari lalu
Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?
Baca Selengkapnya