TEMPO.CO, Surabaya - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menyatakan menolak tawaran kajian reklamasi Teluk Benoa, Bali. Penolakan itu tertuang dalam surat balasan kepada PT Tirta Wahana Bali Internasional (TWBI) pada Februari 2016.
“Kami putuskan menolak. Saya sudah tanda tangan surat penolakan sebulan yang lalu,” ujar Ketua LPPM ITS Adi Soeprajitno saat dihubungi Tempo, Ahad, 13 Maret 2016.
Adi mengatakan ITS memutuskan tak menerima tawaran tersebut lantaran masyarakat Bali yang menolak reklamasi. Menurut dia, reklamasi tersebut tak hanya menyangkut persoalan ilmiah akademik saja, tapi juga menyangkut masalah sosial dan budaya masyarakat. “Terlebih menyangkut kepercayaan masyarakat Bali. Sehingga kami memutuskan untuk cenderung tidak menerima penawaran tersebut.”
Pihaknya mengakui sebulan sebelum proposal permintaan sebagai konsultan dari PT TWBI dilayangkan, perusahaan telah melakukan sejumlah pendekatan. Adi menyebutkan, ia mendapat kabar dari kawan-kawannya di Bali. Saat itulah, kata dia, LPPM ITS melakukan koordinasi. “Sebelum memutuskan menerima, kami terlebih dulu melakukan rapat, meninjau dari berbagai sisi, baru kami menentukan sikap,” ujarnya.
Salah satu orang yang berperan penting dalam pengambilan keputusan ialah Wakil Rektor IV ITS Prof Ketut Buda Artana. Sebagai orang Bali, LPPM ITS banyak mengambil pertimbangan dari Ketut yang asli orang Bali. Pakar keamanan dan uji transportasi laut itu dinilai memahami betul persoalan Teluk Benoa.
Adi menyatakan, LPPM mendapatkan banyak saran dan gambaran mengenai alasan penolakan reklamasi Teluk Benoa, yakni terkait dengan kepercayaan dan adat istiadat masyarakat Bali. “Kami sebagai muslim tidak begitu memahami, tapi kita harus mempertimbangkan dan menghormati adat istiadat di sana. Jadi, kami tidak mau mengambil (tawaran),” tuturnya.
Penolakan rencana reklamasi Teluk Benoa di Bali kini, memasuki tahun ketiga. Bahkan, berbagai elemen masyarakat Bali secara langsung menyampaikan keluh kesah mereka soal reklamasi Teluk Benoa kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pada Minggu, 29 Februari 2016.
Sebelumnya, lima perguruan tinggi negeri di Indonesia disebut sebagai pemberi rekomendasi kelayakan reklamasi bagi PT TWBI. Selain ITS, terdapat empat kampus lain, yakni Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Gadjah Mada.
ARTIKA RACHMI FARMITA
Berita terkait
PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya
2 hari lalu
PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.
Baca SelengkapnyaBambang Pramujati Resmi Dilantik Sebagai Rektor ITS Periode 2024-2029
3 hari lalu
ITS melantik Bambang Pramujati sebagai rektor baru periode 2024-2029, menggantikan Mochamad Ashari.
Baca SelengkapnyaITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah
8 hari lalu
Cara daftar jalur mandiri ITS untuk dapat beasiswa bebas uang pangkal.
Baca SelengkapnyaEri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha
8 hari lalu
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.
Baca SelengkapnyaPembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024
10 hari lalu
Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaBiaya Kuliah ITS 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri
15 hari lalu
Rincian biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri Beasiswa ITS tahun akademik 2024
Baca SelengkapnyaMudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi
15 hari lalu
Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.
Baca SelengkapnyaITS Targetkan 30 Persen Mahasiswa Dapat Beasiswa, Dana Pencairannya Meningkat Sejak 2020
16 hari lalu
ITS berencana meningkatkan jumlah mahasiswa penerima beasiswa.
Baca SelengkapnyaAkibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak
24 hari lalu
Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.
Baca SelengkapnyaRiwayat Pendidikan 4 Menteri Jokowi yang Beri Keterangan Saat Sidang Sengketa Pilpres di MK
27 hari lalu
Ini pendidikan terakhir 4 menteri Jokowi yang dipanggil MK pada sidang sengketa pilpres: Sri Mulyani, Risma, Muhadjir Effendy, Airlangga Hartarto.
Baca Selengkapnya