BNN Setara Kementerian, Buwas: Jangan Kaitkan Pangkat Saya  

Reporter

Jumat, 11 Maret 2016 15:36 WIB

Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso menemui wartawan usai salat Jumat di Masjid Al Ikhlas Mabes Polri, Jakarta, 11 Maret 2016. TEMPO/Inge Klara

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Budi Waseso enggan berkomentar banyak saat ditanya soal rencana kenaikan status lembaga yang ia pimpin setara dengan kementerian. Bila BNN setara dengan kementerian, kepalanya harus berpangkat jenderal bintang empat.

"Status jangan dikaitkan dengan kepangkatan. Kewenangan itu, kalau punya kewenangan setara, mempermudah koordinasi. Itu tujuan utama, bukan karena pangkat," katanya kepada wartawan seusai salat Jumat di masjid Mabes Polri Jakarta, Jumat, 11 Maret 2016.

Buwas—sapaan akrab Budi Waseso—menuturkan tidak mempermasalahkan apakah status BNN dinaikkan setingkat kementerian atau tidak. Sebab, kata dia, pertanggungjawaban atas kinerjalah yang menjadi kunci BNN dalam memberantas peredaran narkoba.

"Bagi saya pribadi, dinaikkan atau tidak, kuncinya adalah pertanggungjawaban kami atas kewajiban kerja maksimal. Kami, aparat, hanya bekerja, ikuti aturan," ujarnya.

Menurut Buwas, perubahan struktur memang akan ada seiring dengan perubahan status BNN. Namun, menurut dia, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara-lah yang berhak mengatur. Bagi Buwas, apa pun bentuk BNN nanti, ia beserta jajarannya berharap bisa bekerja dengan baik karena memiliki kewenangan yang lebih besar.

"Status itu yang ngatur Menteri PAN-RB, itu yang menyangkut beban negara, kewenangan dalam bekerja," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Presiden Joko Widodo berencana menaikkan status BNN selevel kementerian.

"Presiden sudah bertekad akan meningkatkan status organisasi BNN. Karena itu, Kepala BNN akan diberi fasilitas setingkat menteri," tuturnya di kantor BNN, Jakarta, Kamis lalu.

Kenaikan status itu, kata Luhut, untuk memperkuat BNN dalam memerangi narkotik. Sebab, peredaran narkotik saat ini tengah dalam kondisi darurat.

INGE KLARA SAFITRI

Berita terkait

Polri Ungkap Rencana Upaya TPPU Terhadap Istri Fredy Pratama, Kerja Sama 4 Negara Tangkap Gembong Narkoba

12 jam lalu

Polri Ungkap Rencana Upaya TPPU Terhadap Istri Fredy Pratama, Kerja Sama 4 Negara Tangkap Gembong Narkoba

Polri mengadakan kerja sama antarnegara untuk menangkap bandar Narkoba Fredy Pratama.

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

15 jam lalu

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

17 jam lalu

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

2 hari lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

2 hari lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

3 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

4 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

5 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

5 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

5 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya