Tragedi Kapal Rafelia 2, Pelayaran di Selat Bali Diperketat  

Reporter

Kamis, 10 Maret 2016 14:04 WIB

Komandan Pangkalan Angkatan Laut Banyuwangi, Letnan Kolonel Laut Wahyu Endriawan disela pencarian jenazah korban Rafelia 2. TEMPO/David Priyasidharta.

TEMPO.CO, Banyuwangi - Kantor Unit Pelabuhan Penyeberangan (KUPP) kelas III Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, memperketat penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) di Selat Bali mulai Kamis, 9 Maret 2016. Pengetatan itu dilakukan setelah KMP Rafelia 2 tenggelam pada Jumat, 4 Maret 2016.

Kepala KUPP Ketapang Isprianto mengatakan petugas kapal saat ini harus mengikat seluruh kendaraan (lashing) dan mencatat manifes penumpang. Ketentuan itu, kata dia, sebenarnya telah tertuang dalam Peraturan Dirjen Perhubungan Darat. Pengetatan syarat SPB diikuti dengan perpanjangan bongkar-muat kapal dari 12 menit menjadi 20 menit. “Sebelum peristiwa Rafelia II, kewajiban tersebut masih longgar,” kata Isprianto di kantornya, Kamis, 9 Maret 2016.

Isprianto mengakui longgarnya pelaksanaan aturan itu karena jumlah kapal yang beroperasi di Selat Bali terlampau padat. Ada 53 kapal yang memiliki izin beroperasi di Pelabuhan Ketapang dan Pelabuhan Gilimanuk. Namun yang beroperasi dibatasi 34 unit per hari. Meski begitu, jumlah tersebut dianggap masih padat. Sebab, batas idealnya hanya 25 unit.

Banyaknya kapal yang beroperasi, kata Isprianto, menyebabkan waktu bongkar-muat kapal hanya 12 menit. Dengan waktu yang sempit itu, kata dia, tidak mungkin mengikat seluruh kendaraan besar. “Untuk mengikat satu truk atau tronton saja butuh 10 menit,” ucapnya. Padahal mengikat kendaraan besar sangat penting untuk menjaga keseimbangan saat kapal terkena empasan ombak. (Baca: Begini Kisah Penyelam Mencari Korban Kapal Rafelia 2)

Sedangkan soal manifes penumpang, kata Isprianto, sebelumnya tidak pernah dilakukan. PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan sebagai operator pelabuhan hanya mendata jumlah kendaraan berdasarkan pembelian tiket. Namun, saat ini, petugas kapal harus mendata identitas keseluruhan, meliputi nama, jenis kelamin, usia, dan alamat. Setelah manifes penumpang dan pengikatan kendaraan dilakukan, KUPP Ketapang baru mengeluarkan SPB.

Pengetatan itu merupakan evaluasi dari tenggelamnya KMP Rafelia 2. Saat itu jumlah manifes penumpang menjadi persoalan tersendiri. Awalnya, otoritas pelabuhan merilis manifes berjumlah 51 orang. Tapi belakangan jumlah penumpang dan ABK ternyata mencapai 82 orang. Kapal milik PT Dharma Bahari Utama itu juga diketahui tidak mengikat kendaraan sesuai dengan SOP.

Petugas lapangan PT Trisakti Lautan Mas, Iwan Maydarwan, salah satu perusahaan pelayaran di Banyuwangi, mengatakan mengikat kendaraan sebenarnya telah lama diketahui anak buah kapal. Namun aturan tersebut tidak pernah terlaksana karena tidak ada teguran dari KUPP. Alasan lainnya ialah waktu bongkar-muat yang terlalu sempit. “Padahal peralatan untuk mengikat kendaraan sudah lengkap,” tuturnya. (Baca: Rafelia 2 Tenggelam, Polisi Panggil Syahbandar dan ASDP)




IKA NINGTYAS

Berita terkait

Digelar Tiga Hari, Festival Pecinan Banyuwangi Angkat Kuliner dan Kesenian Khas Tionghoa

23 Februari 2024

Digelar Tiga Hari, Festival Pecinan Banyuwangi Angkat Kuliner dan Kesenian Khas Tionghoa

Festival Pecinan yang digelar tiga hari, 23-25 Februari 2024, menunjukkan bagaimana keguyuban dan keramahan semua etnis yang ada di Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Kupas Tuntas Suku Osing, Penduduk Asli Banyuwangi

28 Desember 2023

Kupas Tuntas Suku Osing, Penduduk Asli Banyuwangi

Dengan warisan tradisi, bahasa, seni, dan kepercayaan yang unik, Suku Osing di Banyuwangi membentuk identitas budaya yang kaya dan beragam.

Baca Selengkapnya

Libur Nataru ke Mana? Deretan Rekomendasi 9 Wisata Pantai di Banyuwangi

27 Desember 2023

Libur Nataru ke Mana? Deretan Rekomendasi 9 Wisata Pantai di Banyuwangi

Destinasi pantai di Banyuwangi adalah surga yang tak boleh dilewatkan bagi pencinta alam dan petualangan. Simak daftar 9 destinasi wisata pantai itu.

Baca Selengkapnya

Mengenal Desa Wisata Adat Osing Kemiren di Banyuwangi

27 Desember 2023

Mengenal Desa Wisata Adat Osing Kemiren di Banyuwangi

Bagi para wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata, Kemiren, Banyuwangi, tersedia homestay yang siap digunakan sebagai tempat menginap.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 11 Kuliner yang Wajib Anda Cicipi Saat Berada di Banyuwangi

27 Desember 2023

Rekomendasi 11 Kuliner yang Wajib Anda Cicipi Saat Berada di Banyuwangi

Di samping pesonanya yang menawan, kekayaan kuliner yang ditawarkan di Banyuwangi menghadirkan pengalaman rasa yang tak terlupakan.

Baca Selengkapnya

Banyuwangi Raih Penghargaan Daerah Terinovasi dan Satyalencana Wira Karya

18 Desember 2023

Banyuwangi Raih Penghargaan Daerah Terinovasi dan Satyalencana Wira Karya

Menumbuhkan budaya inovasi yang terintegrasi dengan program masyarakat. Ada sekitar 270 inovasi berbasis digital ataupun non-digital.

Baca Selengkapnya

Kapal Angkut Rombongan Pernikahan Terbalik di Nigeria, 50 Tewas

14 Juni 2023

Kapal Angkut Rombongan Pernikahan Terbalik di Nigeria, 50 Tewas

Sedikitnya 50 orang tenggelam dan beberapa lainnya hilang setelah sebuah kapal yang kelebihan muatan terbalik di Nigeria.

Baca Selengkapnya

Soal Tenggelamnya Kapal Nelayan China yang Bawa 17 WNI, Pemerintah China Perintahkan Hal Ini

18 Mei 2023

Soal Tenggelamnya Kapal Nelayan China yang Bawa 17 WNI, Pemerintah China Perintahkan Hal Ini

Pemerintah China perintahkan jajarannya untuk kerahkan upaya maksimal dalam penyelamatan korban kapal tenggelam, termasuk 17 WNI.

Baca Selengkapnya

17 WNI Jadi Korban Kecelakaan Kapal China, Presiden Xi Perintahkan Pencarian Maksimal

18 Mei 2023

17 WNI Jadi Korban Kecelakaan Kapal China, Presiden Xi Perintahkan Pencarian Maksimal

Presiden Xi Jinping memerintahkan upaya habis-habisan dalam penyelamatan awak kapal, termasuk 17 WNI, yang hilang setelah Lupeng Yuanyu 028 terbalik

Baca Selengkapnya

Kapal Speedboat Evelyn Calisca Terbalik di Riau, Jumlah Korban Bertambah jadi 12 Orang

28 April 2023

Kapal Speedboat Evelyn Calisca Terbalik di Riau, Jumlah Korban Bertambah jadi 12 Orang

Jumlah korban kecelakaan speedboat (kapal cepat) Evelyn Calisca 01 rute Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir bertambah jadi 12 orang.! I

Baca Selengkapnya