Pangdam: Riau Gagal Cegah Kebakaran Hutan  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Selasa, 8 Maret 2016 10:07 WIB

Prajurit TNI beristirahat sebelum bertugas dalam misi Satgas Pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, 22 Oktober 2015. Sebelumnya, TNI mengklaim berhasil padamkan 3.163 titik api di empat provinsi seperti Sumatera Selatan, Riau, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Pekanbaru - Panglima Daerah Militer (Pangdam) I/Bukit Barisan Mayor Jenderal TNI Lodewyk Pusung mengatakan Riau telah gagal mencegah kasus kebakaran hutan dan lahan. Sejak tiga pekan terakhir kebakaran kembali marak terjadi di seluruh wilayah Riau. Dikhawatirkan kebakaran itu akan kembali menimbulkan bencana kabut asap.

"Tidak salah bila Panglima TNI dan Kapolri menilai kami telah gagal dalam sosialisasi mencegah kebakaran lahan, buktinya hutan terbakar lagi," kata Lodewyk, di hadapan pejabat Riau dalam rapat koordinasi penetapan statuta siaga darurat kebakaran hutan dan lahan, di Pangkalan TNI Angkatan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Senin, 7 Maret 2016.

Menurut Lodewyk, kebakaran lahan yang kembali terjadi membuktikan sosialisasi pemerintah daerah dan penegak hukum tidak sampai ke masyarakat, sehingga kata dia, sampai kini masih ada warga tanpa takut melakukan pembakaran lahan. "Mari kita akui bersama, ini tahun ke-18 Riau terbakar," ujarnya dengan nada tinggi.

Lodewyk menyatakan, TNI dan kepolisian telah berjibaku memadamkan api di lahan gambut. Namun di sisi lain, menurut dia, instansi kehutanan dalam hal ini Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) kurang peduli dengan kondisi tersebut. Lodewyk mengatakan Dinas Kehutanan BKSDA tidak pernah ada di lapangan. "Ke mana (Dinas) Kehutanan? ini situasi milik Anda, jangan tidur. TNI dan kepolisian bukan pembantu, tapi membantu, bukan soal jabatan dicopot, tapi dianggap gagal menjalankan tugas bikin malu," ujarnya.

Dia juga mengatakan TNI sudah bersiap kembali memadamkan api. Saat ini telah ada empat satuan setingkat kompi dan 1.000 personel cadangan Kodam untuk diterjunkan memadamkan api. "Pasukan segera kami sebar di setiap daerah rawan kebakaran lahan," ujarnya

Adapun Kepala Bidang Badan Konservasi Alam Wilayah I Riau Supartono membantah tudingan tersebut. Menurut dia, pihaknya telah mengerahkan seluruh pasukan ke sejumlah titik rawan kebakaran dan melakukan patroli di lapangan untuk pencegahan kebakaran lahan. Namun, dia mengakui jumlah petugas Manggala Agni jauh lebih sedikit dibandingkan TNI dan kepolisian. "Kami kekurangan personil," kata Supartono, kepada Tempo.

Supartono mengakui jumlah personel Manggala Agni milik BKSDA hanya 182 orang yang terbagi di empat daerah operasi, yakni Bengkalis, Siak, Dumai, dan Pekanbaru. Jumlah tersebut dianggap kurang untuk mengawal 13 kabupaten/kota di Riau.

Mengenai pencegahan kebakaran lahan, Supartono mengakui BKSDA bersama TNI, kepolisian, dan melibatkan masyarakat selalu melakukan patroli di kawasan hutan. Pihaknya telah mendata 89 desa rawan kebakaran hutan, sementara 36 desa telah dilakukan patroli rutin dan sosialisasi pencegahan kebakaran.

Pemerintah Provinsi Riau menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan menyusul kian meningkatnya titik api di Riau. Kebakaran lahan marak terjadi di setiap wilayah, bahkan sudah sampai melahap zona inti cagar biosfer giam siak kecil.

RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Teknologi Modifikasi Cuaca di Riau Buahkan Hasil, Tambah Curah Hujan

21 Agustus 2023

Teknologi Modifikasi Cuaca di Riau Buahkan Hasil, Tambah Curah Hujan

KLHK melaporkan kegiatan teknologi modifikasi cuaca untuk mengendalikan kebakaran hutan dan lahan telah membuahkan hasil pada area penyemaian awan d

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Prioritas Membangun Kota Bertuah

15 Agustus 2023

Prioritas Membangun Kota Bertuah

Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun, memprioritaskan pembangunan yang dibutuhkan warga. Menyiapkan generasi untuk Indonesia Emas 2045.

Baca Selengkapnya