Ada 59 Titik Panas di Sumatera, Riau Terbanyak  

Reporter

Jumat, 4 Maret 2016 15:07 WIB

Petugas pemadam kebakaran bersama sejumlah pejabat kehutanan melihat sejumlah tempat yang telah hangus terbakar akibat dari kebakaran hutan dengan menunggangi seekor gajah terlatih di Siak, Riau, 10 Novemebr 2015. AP Photo

TEMPO.CO, Pekanbaru - Satelit Tera dan Aqua memantau pertumbuhan titik panas di Pulau Sumatera mencapai 59 titik. Sebanyak 45 titik berada di Riau. "Terpantau pukul 07.00 pagi," Kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru, Sugarin, Jumat, 4 Maret 2016.

Sisanya, titik panas lain terpantau di enam provinsi, yakni Aceh (3), Sumatera Barat (3), Sumatera Utara (6), Bengkulu (1), Sumatera Selatan (1). Persebaran titik panas di Riau berada di Kabupaten Bengkalis sebanyak 21 titik, disusul Siak (14), Dumai (5), Pelalawan (2), Meranti (1), Indragiri Hulu (1), dan Indragiri Hilir (1).

Dalam dua pekan terakhir, kebakaran hutan dan lahan memang marak terjadi di Riau. Kepolisian Daerah Riau mencatat, ada 222,5 hektare hutan dan lahan terbakar.

Secara umum, kata Sugarin, cuaca wilayah Riau cerah berawan. Potensi hujan dengan intensitas ringan tidak merata dan bersifat lokal terjadi di wilayah Riau bagian selatan. "Temperatur maksimum 32,0 – 34,0 derajat Celcius," ucapnya.


Meski demikian, kebakaran lahan belum mengganggu kualitas udara di Riau. Jarak pandang di beberapa daerah relatif normal. Jarak pandang di Pekanbaru, misalnya, masih berada di angka 8 kilometer dan Dumai 7 kilometer.

Pemerintah Riau menyatakan telah menyediakan anggaran Rp 100 miliar untuk penanganan kasus kebakaran hutan dan lahan. Anggaran tersebut berada di setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk kegiatan penanggulangan bencana kabut asap. "Tahun ini ada Rp 100 miliar lebih kami sediakan untuk penanganan kebakaran lahan," kata pelaksana tugas Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman.

Meski begitu, sejauh ini baru dua kabupaten menyatakan siaga kebakaran lahan, yakni Bengkalis dan Meranti. Pemerintah provinsi, kata Arsyadjuliandi, belum dapat menggunakan anggaran tersebut lantaran belum dalam kondisi darurat.

Menurut Arsyadjuliandi, pemerintah daerah di kabupaten dinilai masih sanggup menangani bencana asap di daerahnya. Petugas pemadam dari BPBD Damkar, kepolisian, dan TNI masih terus berjibaku memadamkan api.

Hingga kini, Arsyadjuliandi menambahkan, pemerintah daerah belum perlu meminta bantuan alat pemadam kebakaran dan helikopter waterbombing karena kebakaran lahan masih tertangani oleh daerah.

"Daerah yang sudah menyatakan siaga bisa menggunakan anggaran mereka sendiri. Mereka juga harus bahu membahu memadamkan api. Selama masih bisa diantisipasi, kami belum perlu minta bantuan pusat," katanya.



RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Prioritas Membangun Kota Bertuah

15 Agustus 2023

Prioritas Membangun Kota Bertuah

Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun, memprioritaskan pembangunan yang dibutuhkan warga. Menyiapkan generasi untuk Indonesia Emas 2045.

Baca Selengkapnya

Bang Uun Sebut Pentingnya Peran Masyarakat Untuk Pekanbaru Bersih

4 Agustus 2023

Bang Uun Sebut Pentingnya Peran Masyarakat Untuk Pekanbaru Bersih

Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun SSTP MAP berkunjung ke Kecamatan Sail, Minggu, 30 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya