Warga mengungsi setelah terjadinya gempa berpotensi tsunami di Kota Padang, Sumatera Barat, 2 Maret 2016. BMKG merilis gempa berkekuatan 7,8 Skala Richter pada pukul 19.49 WIB mengguncang Kabupaten Kepulauan Mentawai dan berpotensi tsunami sehingga membuat kepanikan warga dan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. ANTARA/Iggoy el Fitra
TEMPO.CO, Banda Aceh - Gempa 7,8 skala Richter yang melanda Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Selasa malam, tak terasa di Aceh. Tetapi Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Aceh meminta warga setempat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan.
"Untuk masyarakat Aceh dimohon tetap meningkatkan kewaspadaan. Karena gempa-gempa besar bisa mempengaruhi stabilitas lempeng bumi di tempat lain," kata Faizal Adriansyah, Ketua IAGI Aceh, Kamis, 3 Maret 2016.
Menurut Faizal, waspada terutama untuk masyarakat pesisir. Mereka diminta tetap memantau permukaan air laut apabila ada gempa besar di sepanjang pesisir pantai Sumatera. Karena tsunami jarak jauh bisa saja menerpa pesisir pantai walaupun wilayah itu tidak merasakan gempa. "Seperti gempa Aceh 26 Desember 2004 lalu, mengirim tsunami ke berbagai wilayah di luar Aceh," kata Faizal.
Faizal mengatakan, gempa Mentawai terjadi pada posisi 682 kilometer barat daya Kepulauan Mentawai menunjukkan bahwa pusat gempa tidak berada di daerah zona tumbukan/subduksi zone. Zona tumbukan posisinya sekitar 200 kilometer dari bibir pantai.
Melihat posisi pusat gempa, berarti berada pada lantai samudera atau lempeng samudera, wilayah ini kalau terjadi patahan umumnya patahan geser dan gerakan lantai samudera bergerak horizontal. "Tsunami timbul apabila patahan yang terjadi bergerak vertikal, memungkinkan terjadi tsunami apabila pusat gempa di zona subduksi."
Fenomena gempa yang terjadi di Mentawai tadi malam termasuk langka karena pusat gempa berada di luar zona subduksi. Peristiwa yg sama pernah mengguncang Aceh 11 April 2012 yang disebut gempa kembar 8,6 SR dan 8.2 SR.
Kata Faizal, para ahli geologi mengakui bahwa masih sedikit sekali pengetahuan tentang fenomena gempa yang terjadi di luar zona subduksi.