Sebulan Sudah Nelayan Tegal Tak Melaut  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Minggu, 28 Februari 2016 18:38 WIB

Calon Presiden Joko Widodo, berdialog dengan para nelayan diatas kapal ikan saat berkunjung ke Tempat Pelelangan Ikan Tegalsari, Tegal, Jawa Tengah, 19 Juni 2014. Dalam dialog tersebut Joko Widodo berjanji akan beri pendidikan dan kesehatan gratis jika terpilih dalam Pilpres 9 Juli 2014. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Tegal - Nelayan di Kota Tegal, Jawa Tengah, tak melaut lantaran cuaca buruk. Mereka tak mau ambil risiko menghadapi laut yang sedang murka. "Sudah satu bulan ini enggak berangkat," kata Tasmin, 40 tahun, nelayan di pelabuhan Muarareja, Kota Tegal, Ahad, 28 Februari 2016.

Menurut Tasmin, saat awal musim hujan, nelayan termasuk dia nekat melaut. Bukannya untung, mereka malah tekor. Modalnya juga banyak. Untuk bekal anak buah kapal hingga operasional kapal mereka harus merogoh kocek Rp 50 juta sekali melaut. Namun hasilnya tak lebih dari Rp 25 juta.

Saat melaut selama sebulan, mereka memburu ikan remang dengan hasil tangkapan empat ton. Kini mereka hanya mendapat delapan kuintal. "Satu ton saja tak ada. Lagi sepi," katanya.

Di pelabuhan Muarareja, ratusan kapal bersandar di tepian. Sebagian nelayan asyik bersantai di atas kapal, sebagian lagi sibuk memperbaiki komponen kapal yang rusak. "Daripada rugi mending di sini saja," kata Tohar, 30 tahun. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dia pun berutang. Tak ada pekerjaan yang bisa dia lakoni selain mencari ikan.

Tahun sebelumnya, nelayan pernah berjaya saat musim hujan Januari-Februari seperti saat ini. Mereka tak terpengaruh cuaca buruk, karena yang mereka cari rajungan atau kepiting. Saat itu harganya Rp 90 ribu per kilogram.

Namun, sejak pemerintah membatasi ekspor kepiting pada akhir 2015, harga kepiting terjun bebas: Rp 25 ribu per kilogram. Nelayan pun mencari tangkapan lain. "Kepiting saat musim seperti ini sebenarnya banyak, tapi sekarang harganya murah. Mending cari yang lain."

Warmih, 42 tahun, tengkulak di pelelangan ikan Muarareja, mengaku tak lagi membeli kepiting nelayan. Dia mengolah ikan asin. "Dulu enak. Saya beli ke nelayan langsung jual, untungnya besar. Sekarang (ikan asin) harus diolah dulu. Prosesnya lebih lama, untungnya kecil," katanya.

MUHAMMAD IRSYAM FAIZ


Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

2 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

5 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

6 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

9 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

10 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

16 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

20 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

29 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

38 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

40 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya