FUI: Aksi Anti-LGBT Berlanjut Masuk Kampung

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Rabu, 24 Februari 2016 19:54 WIB

Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) melakukan aksi menolak kelompok Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT) di perempatan Tugu Yogyakarta, 23 Februari 2016. Kelompok GPK melakukan aksi tersebut guna mendukung Fatma MUI. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Yogyakarta - Organisasi Forum Umat Islam (FUI) Yogyakarta yang selama ini lantang menolak kesetaraan dan pengakuan pada kaum Lesbian, Gay, Biseks, dan Transgender (LGBT) menyatakan tak akan berhenti menggelar aksi dan kampanye demi menolak LGBT.

“Kami akan terus menggelar aksi bawah tanah terutama di kampung dan kalangan masyarakat bawah agar pengaruh LGBT ini tak makin meluas karena itu gangguan kejiwaan,” ujar Koordinator FUI Yogyakarta Muhammad Fuad Andreago, Rabu 24 Februari 2016.

Fuad menyebut, kampanye yang dilakukan kepada masyrakat menolak LGBT itu bukan dengan cara kekerasan. Namun dengan mendorong agar masyarakat luas ikut mengawal kaum LGBT mau dan bersedia untuk berobat ke psikiater karena orientasi seksualnya dinilai sebagai penyakit. “Jangan sampai terlambat pencegahannya, tiba-tiba nanti di sekeliling anak-anak kita, tetangga, ternyata sudah terpengaruh kampaye mereka,” ujarnya.

Sebelumnya kelompok ini menghadang aksi protes pendukung LGBT di kawasan Tugu Yogyakarta, Selasa petang 23 Februari 2016. Dalam aksi itu FUI nyaris berhadapan dengan massa pendukung LGBT yakni Solidaritas Perjuangan Demokrasi (SPD). Namun tak sampai pecah bentrok. Salah satu peserta aksi SPD yang juga Koordinator Alinasi Nasional Bhineka Tunggal Ika, Agnes Dwi Rusjati menuturkan, tidak ada peserta aksi di kelompoknya yang terkena kekerasan dari massa FUI.

Namun sempat terlibat aksi dorong dengan kepolisian yang menghalangi mereka menggelar aksi di Tugu. “Aksi yang kami lakukan merupakan hak menyampaikan aspirasi kepada publik, seharusnya tak boleh ada penghadangan oleh aparat kepolisian,” ujar Agnes. Agnes menyatakan jika aksi yang dilakukan kubunya sudah sesuai prosedur yakni melakukan pemberitahuan.

Justru dengan adalam pro kontra LGBT ini, menurut Agnes, menjadi tantangan pihak kepolisian menegakkan hukum dan aturan yang berlaku. “Sebab Yogya bukan milik satu kelompok,” ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

16 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

19 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

55 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

8 Maret 2024

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya