TEMPO.CO, Yogyakarta - Organisasi Forum Umat Islam (FUI) Yogyakarta yang selama ini lantang menolak kesetaraan dan pengakuan pada kaum Lesbian, Gay, Biseks, dan Transgender (LGBT) menyatakan tak akan berhenti menggelar aksi dan kampanye demi menolak LGBT.
“Kami akan terus menggelar aksi bawah tanah terutama di kampung dan kalangan masyarakat bawah agar pengaruh LGBT ini tak makin meluas karena itu gangguan kejiwaan,” ujar Koordinator FUI Yogyakarta Muhammad Fuad Andreago, Rabu 24 Februari 2016.
Fuad menyebut, kampanye yang dilakukan kepada masyrakat menolak LGBT itu bukan dengan cara kekerasan. Namun dengan mendorong agar masyarakat luas ikut mengawal kaum LGBT mau dan bersedia untuk berobat ke psikiater karena orientasi seksualnya dinilai sebagai penyakit. “Jangan sampai terlambat pencegahannya, tiba-tiba nanti di sekeliling anak-anak kita, tetangga, ternyata sudah terpengaruh kampaye mereka,” ujarnya.
Sebelumnya kelompok ini menghadang aksi protes pendukung LGBT di kawasan Tugu Yogyakarta, Selasa petang 23 Februari 2016. Dalam aksi itu FUI nyaris berhadapan dengan massa pendukung LGBT yakni Solidaritas Perjuangan Demokrasi (SPD). Namun tak sampai pecah bentrok. Salah satu peserta aksi SPD yang juga Koordinator Alinasi Nasional Bhineka Tunggal Ika, Agnes Dwi Rusjati menuturkan, tidak ada peserta aksi di kelompoknya yang terkena kekerasan dari massa FUI.
Namun sempat terlibat aksi dorong dengan kepolisian yang menghalangi mereka menggelar aksi di Tugu. “Aksi yang kami lakukan merupakan hak menyampaikan aspirasi kepada publik, seharusnya tak boleh ada penghadangan oleh aparat kepolisian,” ujar Agnes. Agnes menyatakan jika aksi yang dilakukan kubunya sudah sesuai prosedur yakni melakukan pemberitahuan.
Justru dengan adalam pro kontra LGBT ini, menurut Agnes, menjadi tantangan pihak kepolisian menegakkan hukum dan aturan yang berlaku. “Sebab Yogya bukan milik satu kelompok,” ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO
Berita terkait
Cerita dari Kampung Arab Kini
16 hari lalu
Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaBegini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X
19 hari lalu
Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi
Baca SelengkapnyaMenengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta
55 hari lalu
Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755
Baca SelengkapnyaDI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah
8 Maret 2024
Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram
Baca SelengkapnyaKetua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan
4 Maret 2024
Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.
Baca SelengkapnyaBadai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan
20 Januari 2024
Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.
Baca SelengkapnyaYogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu
4 Januari 2024
BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak
8 Desember 2023
Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.
Baca SelengkapnyaKader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya
8 Desember 2023
Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman
Baca SelengkapnyaBegini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa
8 Desember 2023
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.
Baca Selengkapnya