Eks Gafatar Purwakarta Diberi Modal Usaha Rp 15 Juta

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 24 Februari 2016 15:17 WIB

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Susana Yembise menemui pengungsi eks Gafatar di Gor Popki, Cibubur, Jakarta, 2 Febuari 2016. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Purwakarta - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, memberikan bekal modal usaha kepada 23 eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal daerahnya yang terusir dari bekas lokasi penampungan mereka di Kepulauan Mempawah, Kalimantan Barat.

"Masing-masing kepala keluarga kami berikan modal usaha Rp 15 juta," kata Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, kepada Tempo, Rabu, 24 Februari 2016. Ada pun ke 23 eks Gafatar yang dipulangkan ke Purwakarta berasal dari empat kepala keluarga.

Sejak dipulangkan dari Mempawah dua pekan lalu, Dedi mengungkapkan, mereka menempati karantina Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta. Di tempat itu, mereka mendapatkan pembinaan dari aparat pemkab, TNI dan Polri, serta Majelis Ulama Indonesia.

"Terutama mendapatkan pembinaan soal wawasan kebangsaan, nasionalisme, NKRI, dan mengembalikan mereka ke ajaran Islam yang benar," ujar Dedi. Supaya ketika mereka kembali ke pangkuan keluarga dan lingkungan sosialnya, mereka benar-benar sudah dalam keadaan isyaf dan bisa diterima masyarakat.

Ada pun soal bantuan dana, Dedi berujar, dimaksudkan supaya mereka bisa membuka usaha pertanian atau usaha kecil-kecilan, misalnya berjualan goreng-gorengan. "Mereka itu kan terkenal ulet dengan olah taninya," katanya.

Dengan begitu, mereka bisa mencari nafkah dari hasil usahanya buat menghidupi keluarganya tanpa harus meminta belas kasihan keluarganya.

Dedi mengimbuhkan, ke 23 eks Gafatar tersebut, sesuai hasil validasi data kependudukan, diketahui ada empat KK eks Gafatar yang berasal dari luar Purwakarta. Masing-masing dua KK berasal dari Bekasi, satu KK dari Subang, dan satu KK lagi berasal dari Indramayu. Mereka sebelum `hijrah` ke Mempawah, terlebih dahulu mengontrak rumah di Purwakarta. "Jadi, seolah-olah mereka penduduk asli Purwakarta," tutur Dedi.

Abdul Rahman, salah seorang kepala keluarga eks Gafatar yang dikembalikan dari Mempawah ke Purwakarta, mengakui sebelumnya dia pernah tinggal di Kecamatan Cibatu, Purwakarta. "Tetapi, sebelum berangkat ke Kalimantan Barat, kami sudah pindah ke Subang dan berpenduduk Subang," ujarnya.

Dia mengatakan semua harta benda di kampung halamannya semula sudah ludes dijual buat mengikuti program transmigrasi ala Gafatar yang terlarang itu. Ia pun kini mengaku pasrah. "Tapi, kami punya harapan dengan bantuan modal yang diberikan Pak Dedi," kata Rahman.

NANANG SUTISNA


Berita terkait

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

1 hari lalu

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

Penyisiran untuk mencari ABK KM Papua Jaya 2 itu dilakukan sesuai Sarmap Prediction Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya nihil.

Baca Selengkapnya

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

7 hari lalu

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

Penemuan kerangka manusia yang diduga korban pembunuhan itu berawal dari laporan orang hilang oleh keluarganya.

Baca Selengkapnya

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

50 hari lalu

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

27 Februari 2024

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

Bawaslu menyebut petugas pengawas Pemilu asal Papua Tengah itu dilaporkan hilang sejak 11 Februari lalu.

Baca Selengkapnya

Tanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan

3 Februari 2024

Tanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan

Tanggal 3 Februari hari apa? Hari ini diperingati sebagai hari cincin pernikahan, hari orang hilang, hingga hari perawan suyapa.

Baca Selengkapnya

Akun X Aksi Kamisan Mendadak Hilang

17 Januari 2024

Akun X Aksi Kamisan Mendadak Hilang

KontraS menyampaikan bahwa pihaknya sedang berusaha untuk memulihkan akun X Aksi Kamisan @aksikamisan.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Ragunan Ramai di Libur Akhir Tahun, Pusat Informasi Sibuk Umumkan Orang Hilang

1 Januari 2024

Kebun Binatang Ragunan Ramai di Libur Akhir Tahun, Pusat Informasi Sibuk Umumkan Orang Hilang

Hampir 60 ribu pengunjung datang ke Kebun BInatang Ragunan pada hari terakhir 2023, namun puncak kunjungan diperkirakan terjadi hari ini.

Baca Selengkapnya

Polsek Duren Sawit Belum Terima Laporan Orang Hilang Perihal Temuan Mayat di Kalimalang

5 Desember 2023

Polsek Duren Sawit Belum Terima Laporan Orang Hilang Perihal Temuan Mayat di Kalimalang

Kapolsek Duren Sawit mengatakan mayat di Kalimalang telah dievakuasi ke RSCM untuk pengecekan identitas.

Baca Selengkapnya

Upaya Identifikasi Tengkorak Manusia di Duren Sawit, Polisi Terima Laporan Orang Hilang Pertama

27 November 2023

Upaya Identifikasi Tengkorak Manusia di Duren Sawit, Polisi Terima Laporan Orang Hilang Pertama

Temuan mayat manusia tinggal tengkorak dan beberapa tulang itu sudah terjadi sejak 23 Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat di Kali Angke, Korban Diduga Tewas Bunuh Diri Setelah Pergi Meninggalkan Rumah 3 Hari

15 November 2023

Penemuan Mayat di Kali Angke, Korban Diduga Tewas Bunuh Diri Setelah Pergi Meninggalkan Rumah 3 Hari

Sebelum mayat korban ditemukan mengambang di Kali Angke, keluarga korban sempat melaporkan SB sebagai orang hilang.

Baca Selengkapnya