Revisi UU KPK Ditunda,Fadli Zon: Pemerintah Jangan Plin-plan  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Selasa, 23 Februari 2016 07:10 WIB

Ketua DPR yang baru Ade Komarudin menerima palu sidang dari Plt Ketua DPR Fadli Zon seusai menjalani proses pelantikan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 11 Januari 2016. Pelantikan Ade sebagai Ketua DPR mendapat persetujuan semua fraksi. Terdapat dua nama yang diusulkan Golkar untuk posisi Ketua DPR, yaitu Ade Komarudin dari kubu Aburizal Bakrie dan Agus Gumiwang Kartasasmita dari kubu Agung Laksono. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat dan kader Partai Gerindra Fadli Zon tidak sepenuhnya mengapresiasi penundaan revisi Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi. Menurut dia, penundaan revisi UU KPK bukan solusi konkrit atas masalah revisi undang-udang yang melemahkan lembaga anti rasuah itu.

"Karena hanya ditunda, berarti kan bisa lanjut lagi suatu saat karena masih di prolegnas 2016. Dan tak jelas kapan," ujar Fadli Zon di kompleks Istana Merdeka, Senin, 22 Februari 2016. Menurut Fadli, akan lebih mudah ke depannya jika pemerintah memilih revisi UU KPK keluar dari prolegnas (menolak revisi) dibanding ditunda saja.


Salah satu alasannya, menurut fadli, agar tak ada lagi kegaduhan penolakan revisi UU KPK di kemudian hari. Alasan lainnya, baik pemerintah maupun DPR tak perlu pusing memikirkan cara meyakinkan masyarakat bahwa revisi itu untuk memperkuat KPK. Dengan status revisi ditunda saja, kata Fadli, waktu pembahasan penyempurnaan revisi itu akan dibahas menjadi tak jelas.

"Di DPR belum satu suara, pemerintah juga masih ragu-ragu. Oleh karena itu, pemerintah sebaiknya jangan plin plan. Kalau iya ya iya, kalau tidak ya tidak," ujarnya menegaskan. Fadli menambahkan, tidak mustahil untuk mengeluarkan revisi UU KPK dari prolegnas. Prosesnya membutuhkan pleno pengajuan. Namun, keputusan mengeluarkan UU KPK dari prolegnas harus didukung sikap tegas juga baik dari pemerintah maupun DPR.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa revisi UU KPK akan ditunda. Menurut Presiden Jokowi, rancangan revisi UU KPK yang ada sekarang masih perlu dimatangkan lagi. Selain itu, juga perlu disosialisasikan lagi kepada publik.

Adapun pertimbangan pemerintah lebih memilih penundan atau revisi karena diyakini revisi itu akan tetap menguatkan KPK ke depannya. Pemerintah memandang publik menolak revisi karena konsepnya belum disampaikan dengan jelas.

ISTMAN MP

Berita terkait

Rencana Peleburan KPK dengan Ombudsman, IM57+ Institute: Skenario Besar sejak Revisi UU KPK

31 hari lalu

Rencana Peleburan KPK dengan Ombudsman, IM57+ Institute: Skenario Besar sejak Revisi UU KPK

Ketua IM57+ Institute mengatakan dengan peleburan itu, KPK akan betul-betul dimusnahkan dari sisi core business-nya, yaitu penindakan.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

38 hari lalu

Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, memimpin pertemuan bilateral yang penting dengan Delegasi Parlemen Myanmar dalam Pengasingan di Sidang Parlemen Dunia (IPU) di Jenewa, Swiss.

Baca Selengkapnya

Delegasi BKSAP DPR Jadi Pemantau Pemilihan Presiden Rusia

46 hari lalu

Delegasi BKSAP DPR Jadi Pemantau Pemilihan Presiden Rusia

Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon menjadi Observer Internasional Pemilu Presiden Rusia 15-17 Maret 2024 di Moskow

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Rutannya Sendiri, Eks Penyidik: Dampak Revisi UU KPK

3 Maret 2024

KPK Geledah Rutannya Sendiri, Eks Penyidik: Dampak Revisi UU KPK

Eks Penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, mendesak tersangka pungli di rutan KPK dipecat

Baca Selengkapnya

Kasus Pungli di Rutan KPK, ICW: Sanksi 78 Pegawai Minta Maaf Dampak Buruk dari Revisi UU KPK

21 Februari 2024

Kasus Pungli di Rutan KPK, ICW: Sanksi 78 Pegawai Minta Maaf Dampak Buruk dari Revisi UU KPK

ICW memberi tiga rekomendasi atas putusan Dewas terhadap pelaku pungli di rutan KPK.

Baca Selengkapnya

Real Count KPU Sementara: Ravindra Airlangga Ungguli Fadli Zon dan Adian Napitupulu

17 Februari 2024

Real Count KPU Sementara: Ravindra Airlangga Ungguli Fadli Zon dan Adian Napitupulu

Ravindra Airlangga mengungguli Fadli Zon dan Adian Napitulu dalam real count KPU sementara untuk Dapil Jabar V. Berikut perolehan suara sementaranya.

Baca Selengkapnya

DPR dan Tempo Beri Tips agar Pemilih Muda Bijak Memilih

13 Februari 2024

DPR dan Tempo Beri Tips agar Pemilih Muda Bijak Memilih

Pendidikan atau literasi politik dicanangkan agar para pemilih muda bisa lebih bijak memilih.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Sebut IKN Bernilai Strategis, Bakal jadi Superhub Berdaya Saing dan Inovatif

21 Januari 2024

Fadli Zon Sebut IKN Bernilai Strategis, Bakal jadi Superhub Berdaya Saing dan Inovatif

Ketua Umum HKTI Fadli Zon menyebutkan Ibu Kota Nusantara (IKN) di di Kalimantan Timur bernilai strategis.

Baca Selengkapnya

Cawapres Mahfud Md Ingin Kembalikan UU KPK Lama, Begini Sejarah Terbentuknya KPK

17 Januari 2024

Cawapres Mahfud Md Ingin Kembalikan UU KPK Lama, Begini Sejarah Terbentuknya KPK

Pembicaraan tentang KPK telah muncul sejak era Presiden Presiden BJ Habibie. Namun baru terlaksana pada 2002 saat Pemerintahan Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya

Napi Korupsi Juliari Batubara dkk Dapat Remisi, Begini Kata Novel Baswedan dan ICW: Kemenangan Para Koruptor

5 Januari 2024

Napi Korupsi Juliari Batubara dkk Dapat Remisi, Begini Kata Novel Baswedan dan ICW: Kemenangan Para Koruptor

Napi korupsi kian sering mendapatkan remisi sejak PP Nomor 99/2012 dibatalkan MA, terakhir Juliari Batubara dkk. Begini kata Novel Baswedan dan ICW.

Baca Selengkapnya