Publik Dianggap Belum Paham sehingga Revisi UU KPK Ditunda  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Senin, 22 Februari 2016 19:45 WIB

Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Pandjaitan mengatakan Presiden Joko Widodo memutuskan untuk menunda revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi karena Presiden masih melihat opini masyarakat yang menentang revisi itu.

"Alasan penundaan sebenarnya Presiden melihat masih ada perbedaan di tengah-tengah masyarakat. Presiden memahami betul ada kekhawatiran dari masyarakat mengenai revisi UU KPK dan ingin sosialisasi lebih jelas lagi mengenai empat poin (revisi)," kata Luhut seusai rapat konsultasi antara DPR dan Presiden di kompleks Istana, Senin, 22 Februari 2016.

Luhut mengatakan Presiden melihat publik belum benar-benar paham bahwa empat poin revisi yang diusulkan pemerintah tidak akan melemahkan KPK. Karena itu, pemerintah memutuskan untuk melakukan sosialisasi agar publik paham bahwa empat poin revisi tidak akan melemahkan. Meski ditunda, pemerintah dan DPR memastikan bahwa revisi UU KPK tetap masuk dalam Program Legislasi Nasional tahun ini. "Presiden minta saya menjelaskan revisi untuk memperkuat peranan KPK dalam aturan yang berlaku universal," ujarnya.

Mengenai revisi UU KPK, Luhut menjamin bahwa pemerintah tidak akan keluar dari empat poin yang selama ini diusulkan. Ia mencontohkan, masalah besaran kasus yang mencapai Rp 50 miliar atau usia KPK yang dibatasi 12 tahun tidak masuk dalam revisi. Penyadapan dengan syarat harus mendapat izin dari pengadilan juga tidak masuk dalam poin revisi.

Poin revisi yang diusulkan, kata Luhut, pertama, wewenang memberikan surat perintah penghentian penyidikan kepada lima pemimpin, bukan kepada pihak lain. Selain itu, keberadaan Dewan Pengawas berfungsi sebagai post-audit. Ia mencontohkan, pengawasan penyadapan bersifat post-audit, pengawasan terhadap penyadapan dilakukan setelah ada penyadapan. "Jadi semacam oversight committee," tuturnya.

Luhut menjamin Presiden mendukung revisi UU KPK. Namun, ia mengatakan, Presiden tidak ingin terburu-buru melakukan revisi jika kondisinya belum matang. "Beliau dengan arif mengatakan, ‘ngapain kita mesti mengatakan sesuatu yang belum waktunya untuk matang?’," ucapnya.

ANANDA TERESIA

Berita terkait

Rencana Peleburan KPK dengan Ombudsman, IM57+ Institute: Skenario Besar sejak Revisi UU KPK

30 hari lalu

Rencana Peleburan KPK dengan Ombudsman, IM57+ Institute: Skenario Besar sejak Revisi UU KPK

Ketua IM57+ Institute mengatakan dengan peleburan itu, KPK akan betul-betul dimusnahkan dari sisi core business-nya, yaitu penindakan.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Rutannya Sendiri, Eks Penyidik: Dampak Revisi UU KPK

3 Maret 2024

KPK Geledah Rutannya Sendiri, Eks Penyidik: Dampak Revisi UU KPK

Eks Penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, mendesak tersangka pungli di rutan KPK dipecat

Baca Selengkapnya

Kasus Pungli di Rutan KPK, ICW: Sanksi 78 Pegawai Minta Maaf Dampak Buruk dari Revisi UU KPK

21 Februari 2024

Kasus Pungli di Rutan KPK, ICW: Sanksi 78 Pegawai Minta Maaf Dampak Buruk dari Revisi UU KPK

ICW memberi tiga rekomendasi atas putusan Dewas terhadap pelaku pungli di rutan KPK.

Baca Selengkapnya

Cawapres Mahfud Md Ingin Kembalikan UU KPK Lama, Begini Sejarah Terbentuknya KPK

17 Januari 2024

Cawapres Mahfud Md Ingin Kembalikan UU KPK Lama, Begini Sejarah Terbentuknya KPK

Pembicaraan tentang KPK telah muncul sejak era Presiden Presiden BJ Habibie. Namun baru terlaksana pada 2002 saat Pemerintahan Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya

Napi Korupsi Juliari Batubara dkk Dapat Remisi, Begini Kata Novel Baswedan dan ICW: Kemenangan Para Koruptor

5 Januari 2024

Napi Korupsi Juliari Batubara dkk Dapat Remisi, Begini Kata Novel Baswedan dan ICW: Kemenangan Para Koruptor

Napi korupsi kian sering mendapatkan remisi sejak PP Nomor 99/2012 dibatalkan MA, terakhir Juliari Batubara dkk. Begini kata Novel Baswedan dan ICW.

Baca Selengkapnya

Anies Bicara Independensi KPK, Ingin Revisi UU KPK jika Jadi Presiden

12 Desember 2023

Anies Bicara Independensi KPK, Ingin Revisi UU KPK jika Jadi Presiden

Anies Baswedan berencana merevisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK jika menang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Soal HAM Jadi Isu Debat Capres Cawapres, Ini 12 Pelanggaran HAM Berat yang Masih Ditagih ke Pemerintah

12 Desember 2023

Soal HAM Jadi Isu Debat Capres Cawapres, Ini 12 Pelanggaran HAM Berat yang Masih Ditagih ke Pemerintah

Masalah HAM menjadi isu debat capres cawapres Pemilu 2024 hari ini. Apa saja pelanggaran HAM berat yang masih jadi pekerjaan rumah pemerintah?

Baca Selengkapnya

ICW Nilai Jokowi Tak Menyangka Agus Rahardjo Buka Suara soal Intervensi KPK

4 Desember 2023

ICW Nilai Jokowi Tak Menyangka Agus Rahardjo Buka Suara soal Intervensi KPK

Sikap Jokowi yang justru mempertanyakan kembali maksud Agus Rahardjo menyinggung adanya intervensi KPK dinilai Presiden tak menyangka bakal dibuka.

Baca Selengkapnya

Istana Bilang Pertemuan Jokowi dengan Agus Rahardjo untuk Intervensi Kasus Tak Ada di Agenda Resmi Presiden

1 Desember 2023

Istana Bilang Pertemuan Jokowi dengan Agus Rahardjo untuk Intervensi Kasus Tak Ada di Agenda Resmi Presiden

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan tidak ada persamuhan Jokowi dengan eks Ketua KPK Agus Rahardjo pada 2017 dalam agenda resmi.

Baca Selengkapnya

Agus Rahardjo Sebut Presiden Intervensi KPK Agar Hentikan Penyidikan Setya Novanto

1 Desember 2023

Agus Rahardjo Sebut Presiden Intervensi KPK Agar Hentikan Penyidikan Setya Novanto

Menurut Agus Rahardjo, KPK mulai diintervensi oleh pemerintah sejak kasus korupsi pengadaan e-KTP pada 2017 lalu.

Baca Selengkapnya