Baden Powell Memberi Nama Gerakan Pramuka Agar Dinamis
Editor
Untung Widyanto koran
Senin, 22 Februari 2016 16:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - World Organization of the Scout Movement (WOSM) yang berdiri tahun 1922 kini memiliki 38 juta anggota di 160 negara. Mengapa Baden Powell, pendiri organisasi itu, menamakannya sebagai gerakan?
"Baden Powell secara cerdas meletakan dasar bahwa organisasi ini harus tetap bergerak, dinamis, aktif, bersinambungan sesuai kiprahnya dalam pendidikan kaum muda. Jadi bukan organisasi yang pasif dan berhenti di tempat," kata Paulus Tjakrawan, Ketua Puslitbang Kwartir Daerah Pramuka Jakarta.
Pada Senin, 22 Februari 2016, anggota pramuka diseluruh dunia memperingati Hari Lahir Baden Powell yang ke-159. Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, nama lengkapnya, lahir 22 Februari 1857 di London, Inggris.
BP atau bipi, panggilan Baden Powell adalah pensiunan letnan jendral angkatan bersenjata Britania Raya. Setelah pensiun di usia 52 tahun, dia mengabdikan diri untuk remaja di Inggris dan negara lainnya.
Menurut Paulus, misi WOSM adalah berperan serta dalam pendidikan kaum muda agar mandiri melalui sistim nilai dan satya Pramuka guna membangun dunia yang lebih baik dan dapat berperan aktif dalam masyarakat.
WOSM merupakan representasi gerakan kepanduan/kepramukaan di dunia yang terus memperbarui cara-pendekatan dan implementasinya di masing-masing negara.
Dia mencontohkan, sejak akhir tahun 1990-an, berlangsung Jamboree on the Internet yang mendunia. Begitu juga aktivitas kepramukaan yang ditujukan untuk kelestarian lingkungan hidup.
Menurut Paulus, sejak awal berdiri, para anggota pandu/pramuka di seluruh dunia terbiasa untuk berpikir, merencanakan dan bertindak terhadap isu-isu lokal hingga global. "Jadi anggota pramuka diharapkan lebih siap menjawab segala tantangan di era globalisasi yang makin masif ini," kata Paulus yang kini menjabat Ketua Umum Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia.
Peran WOSM adalah memberikan dukungan bagi organisasi pramuka di tiap negara agar dapat menjalankan organisasinya dengan baik. "Banyak anggota pramuka yang menjadi pahlawan atau tokoh di negaranya," kata Paulus yang pernah menjadi pengurus Dewan Kerja Nasional Penegak dan Pandega tahun 1970-an.
Misalnya, kata Paulus, dari 312 astronot Amerika Serikat (dipilih dari pilot dan ilmuwan sejak tahun 1956) sebanyak 207 diantaranya pernah menjadi anggota pramuka, Boy Scout of America (BSA).
Lalu 21 dari 24 dari astronot yang menjalankan misi ke bulan (Apollo 9 sampai Apollo 17) adalah anggota pramuka. Selain itu, kata Paulus, 10 dari 12 astronot yang menginjak dan berjalan di bulan adalah pramuka.
Di Indonesia, banyak pejuang kemerdekaan dan pahlawan nasional adalah anggota pandu. Antara lain Jenderal Sudirman, Bung Tomo, Moewardi, tokoh-tokoh Budi Utomo, Syarekat Islam dan lainnya.
UNTUNG WIDYANTO