DPRD Kalsel Usulkan Pegunungan Meratus Jadi Taman Nasional  

Reporter

Senin, 22 Februari 2016 15:18 WIB

Orangutan bernama Eka dilepasliarkan di Daerah Penyangga Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP), Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, 19 Desember 2015. Tyson dan Eka sebelumnya diselamatkan dan mendapat perawatan OFI sejak tahun 2004 dan 2005. ANTARA/Puspa Perwitasar

TEMPO.CO, Banjarmasin - Ketua Kaukus Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Selatan Zulfa Asma Vikra mengusulkan kepada pemerintah untuk menjadikan Pegunungan Meratus sebagai kawasan taman nasional. Dengan berstatus sebagai taman nasional, ia berharap,kelestarian flora dan fauna di sepanjang gugusan Pegunungan Meratus bisa terjaga.

Bila berstatus taman nasional, kata Zulfa, pemerintah pusat berkewajiban melestarikan lingkungan hidup di pegunungan yang membentang mulai Kabupaten Tabalong hingga Kotabaru, Kalimantan Selatan, itu. Zulfa berharap, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merespons positif usulan ini.

"Kami sebatas mengusulkan dengan dukungan pemerintah daerah dan DPRD, pusat yang menentukan zona-zona mana saja yang layak dijadikan taman nasional,” kata Zulfa di sela pengukuhan Kaukus Lingkungan Hidup dan Kehutanan DPRD Kalimantan Selatan, Senin, 22 Februari 2016.

Zulfa juga meminta Kementerian Lingkungan mengakui keberadaan masyarakat adat Meratus demi melindungi kearifan lokal di kawasan hutan lindung. Menurut dia, status desa adat Meratus bisa membantu pemberdayaan ekonomi lokal, menyesuaikan dengan kondisi setempat. “Kita masih kaji zona yang layak dijadikan hutan adat,” ucap Zulfa.

Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Hadi Daryanto masih menimbang usulan tersebut. Untuk pembentukan hutan adat, kata Hadi, pemerintah daerah mesti menerbitkan peraturan daerah tingkat II setelah berdiskusi dengan masyarakat adat.

Adapun usulan status Taman Nasional Pegunungan Meratus sepenuhnya menjadi kewenangan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. Hadi menuturkan pemerintah daerah perlu membentuk perda untuk mendapatkan status taman nasional di daerahnya.

“Harus ada perda dulu untuk masyarakat adat, butuh proses politik, dialog di kawasan hutan. Melindungi lingkungan harus inklusif digerakkan orang-orang daerah yang tahu kondisi lapangan,” ujar Hadi.

Hadi berharap, makin banyak masyarakat yang peduli lingkungan dan menjaga ekosistem di Kalimantan Selatan. Kekayaan sumber daya alam, kata dia, mesti dimanfaatkan, tapi tetap memperhatikan keseimbangan lingkungan.

Selain membentuk Kaukus Parlemen Lingkungan Hidup dan Kehutanan, para pecinta lingkungan juga membentuk Jurnalis Peduli Bekantan dan Forum Masyarakat Peduli Lingkungan yang terdiri atas 15 organisasi.



DIANANTA P. SUMEDI

Berita terkait

Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

2 hari lalu

Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

Timnas Tajikistan berhasil lolos 8 besar Piala Asia U-23 2024. Di manakah letak negara ini, destinasi wisata apa saja yang ditawarkannya?

Baca Selengkapnya

Aktivis Kuatkan Alasan Petambak Jadi Tersangka Perusak Lingkungan di Karimunjawa

37 hari lalu

Aktivis Kuatkan Alasan Petambak Jadi Tersangka Perusak Lingkungan di Karimunjawa

Persidangan kasus kriminalisasi warga Karimunjawa ungkap bukti-bukti pencemaran lingkungan akibat aktivitas tambak udang.

Baca Selengkapnya

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

37 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

40 hari lalu

5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

Kasus gajah yang mati akibat diracun telah lama terjadi di Indonesia. Beberapa terjadi karena ingin mengambil gadingnya

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Liburan Musim Semi di Korea Selatan

48 hari lalu

7 Destinasi Liburan Musim Semi di Korea Selatan

Merayakan musim semi di Korea melihat keindahan alam dari bunga Sakura, Desa Gwangyang, Taman Hutan, Seoraksan, Gyeongju, Festival Tulip, Pulau Nami.

Baca Selengkapnya

Hijaukan Hutan Wisata, Kementerian LHK Tanam Pohon di Punti Kayu hingga TN Berbak Sembilang

51 hari lalu

Hijaukan Hutan Wisata, Kementerian LHK Tanam Pohon di Punti Kayu hingga TN Berbak Sembilang

Sejumlah kawasan hutan wisata dan taman nasional yang ada di Sumatera Selatan dilakukan penghijauan.

Baca Selengkapnya

7 Spot Wisata Menarik di Baluran, Ada Savana hingga Hutan

56 hari lalu

7 Spot Wisata Menarik di Baluran, Ada Savana hingga Hutan

Bagi Anda yang tertarik untuk liburan di daerah Jawa Timur, Taman Nasional Baluran bisa jadi pilihan. Ini spot wisata menarik di Baluran.

Baca Selengkapnya

Sebulan Tutup, Taman Nasional Baluran di Jawa Timur Dibuka Kembali untuk Wisatawan

19 Februari 2024

Sebulan Tutup, Taman Nasional Baluran di Jawa Timur Dibuka Kembali untuk Wisatawan

Penutupan Taman Nasional Baluran dilakukan untuk pemulihan kawasan sekaligus evaluasi kunjungan wisata.

Baca Selengkapnya

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

14 Februari 2024

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mengoptimalkan bank sampah untuk pembersihan alat kampanye Pemilu 2024. Berfokus ke pemlilahan sampah.

Baca Selengkapnya

Gajah Latih Taman Nasional Tesso Nilo Mati Diracun, Polda Riau Buru Pencuri Gading

28 Januari 2024

Gajah Latih Taman Nasional Tesso Nilo Mati Diracun, Polda Riau Buru Pencuri Gading

Ketika ditemukan gajah bernama Rahman itu dalam keadaan lemas dan gading sebelah kiri hilang.

Baca Selengkapnya