YLKI Dukung Penerapan Kantong Plastik Berbayar

Minggu, 21 Februari 2016 17:26 WIB

Komunitas Bank Sampah Hijau Selaras Mandiri Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta, meramaikan acara Hari Peduli Sampah Nasional dengan kostum yang terbuat dari plastik dan sampah plastik saat Car Free Day di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, 21 Februari 2016. Tempo/Rezki

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Tulus Abadi menilai kebijakan plastik berbayar yang diterapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mulai hari ini, sebagai sesuatu yang rasional. “Konsumsi bungkus plastik di Indonesia sangat rakus,” kata Tulus melalui siaran persnya, Ahad 21 Februari 2016.

Menurut dia, konsumsi plastik di Indonesia sudah sangat memprihatinkan, yaitu 9.8 miliar bungkus plastik per tahun. Angka tersebut merupakan angka konsumsi plastik tertinggi kedua di dunia setelah Cina. “Ini demi menjaga dan mengurangi tingkat kerusakan lingkungan yang lebih parah,” ujar dia.

Agar kebijakan bisa berjalan efektif, Tulus meminta pemerintah melakukan evaluasi setiap tiga bulan sekali. Menurut dia, diterapkannya biaya sebesar Rp 200 per bungkus pelastik belum akan mendorong masyarakat tak lagi menggunakan kantong plastik.

Dia juga meminta pemerintah bersikap adil dengan mewajibkan produsen kantong plastik untuk menarik dan mengumpulkan bekas kemasan plastik yang merusak lingkungan dari pasaran. Selain itu, produsen juga wajib membuat kemasan dan bungkus plastik yang mudah diurai lingkungan dan bisa digunakan ulang.

Ia berharap dengan adanya kebijakan ini muncul perubahan pada perilaku konsumen saat berbelanja di retailer modern, misalnya dengan membawa bungkus atau wadah sendiri saat berbelanja. “Di Eropa, hal semacam ini biasa dan bisa menekan konsumsi plastik hingga 70 persen,” kata Tulus.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mencanangkan uji coba kantong plastik berbayar mulai hari ini, Ahad 21 Februari 2016. "Akan ada evaluasi sebelum diterapkan pada Juni," kata dia dalam peringatan Hari Peduli Sampah Nasional, di car free day Bundaran HI, Jakarta, Minggu, 21 Februari 2016.

DIKO OKTARA

Berita terkait

Jokowi Sebut Kerugian Kemacetan Jabodetabek Rp 100 Triliun, YLKI: Batasi Kendaraan Pribadi

5 Februari 2024

Jokowi Sebut Kerugian Kemacetan Jabodetabek Rp 100 Triliun, YLKI: Batasi Kendaraan Pribadi

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) tanggapi pernyataan Jokowi dan menyarankan pemerintah batasi kepemilikan kendaraan pribadi.

Baca Selengkapnya

YLKI Minta Iklan Rokok Dilarang Total, Apa Alasannya?

25 Januari 2024

YLKI Minta Iklan Rokok Dilarang Total, Apa Alasannya?

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia meminta iklan rokok dilarang total di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Baru 2 Hari Diresmikan LRT Jabodebek Alami Gangguan, Ini Catatan YLKI untuk Menhub dan PT KAI

1 September 2023

Baru 2 Hari Diresmikan LRT Jabodebek Alami Gangguan, Ini Catatan YLKI untuk Menhub dan PT KAI

YLKI memberikan sejumlah catatan untuk Menhub dan PT KAI soal LRT Jabodebek yang mengalami gangguan dua hari setelah diresmikan.

Baca Selengkapnya

Buntut Rangka eSAF Keropos, YLKI Minta Dirikan Pengawas Produk Otomotif

23 Agustus 2023

Buntut Rangka eSAF Keropos, YLKI Minta Dirikan Pengawas Produk Otomotif

Buntut dari masalah rangka eSAF keropos, YLKI menilai perlu adanya lembaga khusus yang bertugas mengawasi peredaran produk otomotif.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

YLKI Sebut Larangan Penjualan Rokok Ketengan Bakal Mengikis Dua Hal Ini

4 Februari 2023

YLKI Sebut Larangan Penjualan Rokok Ketengan Bakal Mengikis Dua Hal Ini

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi menyebut kebijakan larangan penjualan rokok ketengan akan mengikis dua hal.

Baca Selengkapnya

HNW Dukung Revisi UU Perlindungan Konsumen

23 Januari 2023

HNW Dukung Revisi UU Perlindungan Konsumen

Untuk melakukan revisi undang-undang, rakyat dan organisasi yang ada di masyarakat bisa mengusulkan perubahan

Baca Selengkapnya