Menteri Siti Sebut Risma sebagai Ibu Lingkungan Hidup Surabaya

Reporter

Minggu, 21 Februari 2016 13:15 WIB

Wali kota Tri Rismaharini bersama pekerja dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya memperbaiki taman yang rusak di atas jalur hijau jalan Raya Darmo, Surabaya (12/5). Walikota berniat memperkarakan penyelenggara pembagian es krim gratis ini ke polisi karena di anggap merusak fasilitas publik. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya - Pemerintah pusat menggelar telekonferensi dengan beberapa kepala daerah di sejumlah kota di Indonesia, salah satunya dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Acara ini untuk memperingati Hari Sampah Nasional, Minggu, 21 Februari 2016.

Saat telekonferensi itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya memuji Risma karena dianggap telah berhasil mengelola sampah dan bisa menata taman-taman di Kota Surabaya. "Surabaya keren, punya taman yang terkenal,” katanya, memuji Risma.

Bahkan, kata Siti, ada beberapa warga yang mengatakan kepadanya ingin ke Surabaya untuk melihat taman Risma yang terkenal. “Saya bingung, taman Bu Risma ini yang mana ya," ujarnya.

Risma, yang didampingi Wakil Wali Kota Whisnu Sakti Buana serta Duta Peduli Sampah dari SMPN 11 Surabaya dan ribuan warga, hanya tersenyum sipu mendengar pernyataan itu, sehingga ia hanya berusaha mendengar pernyataan dari Menteri Siti Nurbaya itu.

Akhirnya, Siti melanjutkan sambutannya dengan mengatakan Surabaya telah berinovasi menjadi lebih baik karena Kota Surabaya memiliki “Ibu Lingkungan Hidup” yang tak lain adalah wali kotanya sendiri, yakni Risma. “Taman di Surabaya itu keren-keren karena memang punya ‘Ibu Lingkungan Hidup’, ya Ibu Risma itu,” katanya.

Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki juga melontarkan pujiannya kepada Kota Surabaya, terutama Risma. Ia mengatakan sangat kagum terhadap Surabaya karena selalu berinovasi menjadi kota yang maju. “Kota Surabaya top, Arek Surabaya pun keren, jadi kota yang lain jangan sampai ketinggalan,” tuturnya.

Teten mengatakan tingkat peradaban suatu bangsa dilihat dari bagaimana kita mengolah sampah. "Di negara maju, tak ada sampah yang dibuang sembarangan," tuturnya.

Ia menceritakan kondisi di Korea Selatan, di mana pemerintah mengawali gerakan bersih korupsi dari bersih-bersih sampah. Membuang sampah sembarangan sama artinya dengan tak punya rasa tanggung jawab terhadap negara.

Menurut dia, tingkat korupsi di suatu negara akan kecil jika negara tersebut memiliki rasa tanggung jawab yang besar. Masyarakat yang suka membuang sampah sembarangan harus segera disadarkan.

Teten pun mengajak masyarakat sadar diri meningkatkan tanggung jawab terhadap negara, yang dimulai dari bersih-bersih sampah. "Itulah revolusi mental," katanya.

Sedangkan Risma, yang selalu menerima pujian, hanya tersenyum. Tanggapannya hampir sama, yaitu menyampaikan terima kasih kepada Siti Nurbaya dan Teten. "Terima kasih, Bu, terima kasih," ujarnya.

Selain itu, Risma menyampaikan bahwa ia bersama warganya selalu ambil bagian dalam berbagai kegiatan untuk mengurangi sampah plastik, bahkan berbagai kampanye untuk diet plastik pun selalu dilakukan, sehingga Surabaya diharapkan ikut berpartisipasi untuk mengurangi sampah plastik nasional.

“Ini ada anak-anak kreatif menggunakan sampah plastik sebagai kostum, pernah-pernik, dan aksesori, ini salah satu bentuk daur ulang plastik di Surabaya,” katanya.

MOHAMMAD SYARRAFAH | MAYA AYU PUSPITASARI

Berita terkait

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

2 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

4 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

18 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

37 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

38 hari lalu

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.

Baca Selengkapnya

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

14 Februari 2024

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mengoptimalkan bank sampah untuk pembersihan alat kampanye Pemilu 2024. Berfokus ke pemlilahan sampah.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya

Baca Selengkapnya

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

6 Februari 2024

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

Eri Cahyadi dinilai sejalan dengan semangat Pemuda Muhammdiyah menjadikan Surabaya yang maju dan religius.

Baca Selengkapnya

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

24 Januari 2024

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

Layanan Kehutanan Amerika berencana mengadopsi skema hutan sosial dari Kalimantan Tengah untuk pengendalian kebakaran hutan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

17 Januari 2024

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

KontraS meminta PN Cibinong menolak gugatan perusahaan pembakar hutan PT JJP terhadap Guru Besar IPB, Bambang Hero Saharjo.

Baca Selengkapnya