Deplu Bantah Hambat Pemanggilan Dubes Singapura

Reporter

Editor

Senin, 4 Agustus 2003 14:59 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Departemen Luar Negeri menyanggah telah menghambat proses pemangilan Duta Besar Singapura untuk menghadiri persidangan eksepsi gugatan KH. Abu Bakar Ba’asyir, pimpinan tertinggi (Amir) Majelis Mujahidin Indonesia (MMI). “Buat apa kita melakukan itu. Tidak ada motivasi (Deplu) untuk menghambat,” kata Marty Natalegawa, juru bicara Deplu, kepada pers di kantor Deplu, Jalan Penjambon, Jakarta (12/4). Menurut Marty pihaknya hanya sebatas memberikan pandangan hukum kepada Mahkamah Agung, Departemen Kehakiman dan Hak Azasi Manusia (HAM) bahwa Duta Besar Singapura memiliki kekebalan diplomatik. Saat itu Deplu tidak membahas materi permasalahan karena, kata dia, pihaknya tidak wewenang dalam hal itu. “Jadi tidak ada kepentingan untuk menghambat menyampaikan panggilan, dan tidak benar Deplu memperlambat proses,” paparnya. Seperti diketahui KH. Abu Bakar Ba’asyir menggugat Menteri Senior Singapura Lee Kuan Yew dan pihak Kedutaan Besar (Kedubes) Singapura di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. Dalam gugatannya Ba’asyir menuntut ganti rugi sebesar Rp 1 miliar atas pencemaran nama baiknya. Menteri Senior Lee seperti dikutip terbitan Singapura The Straits Times menyebutkan bahwa Ba’asyir sebagai salah satu anggota jaringan teroris Al Qaidah yang berkeliaran di Indonesia. Atas tuduhan itulah pendiri Pondok Pesantren Al-Mukmin, Sukohardjo itu lalu menggugat bekas Perdana Menteri Singapura itu. Pemerintah pun, kata Marty, telah secara tegas membantah pemberitaan yang menyebutkan bahwa sel Qaidah ada di Indonesia. Menanggapi informasi masuknya sejumlah warga Singapura yang diduga teroris ke Indonesia, Marty mengatakan bahwa pemerintah Singapura belum memberikan informasi tentang hal itu. “Yang ada hanya pemberitaan dan data dari Polda (Kepolisian Daerah) Sumatera Utara. Itu saja!” tegas Marty. Untuk itu, Deplu meminta masyarakat tidak terlalu reaktif. Namun di sisi lain harus berusaha meluruskan kesalahan persepsi yang terjadi. “Kita hanya dengar public statement bahwa orang Singapuran konon telah ke Indonesia. Tapi kita perlu hal-hal yang konkret,” paparnya sambil terkekeh. (Hilman Hilmansyah-Tempo News Room)

Berita terkait

Kemenag: Ibadah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Dideportasi hingga Denda Setara Rp 42,5 Juta

6 menit lalu

Kemenag: Ibadah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Dideportasi hingga Denda Setara Rp 42,5 Juta

Jemaah tanpa visa haji resmi bisa dikenakan sanksi deportasi dan dilarang memasuki Arab Saudi sesuai jangka waktu yang diatur UU

Baca Selengkapnya

Profil Meryl Streep, Aktris Senior Penerima Penghargaan Palme d'Or 2024

8 menit lalu

Profil Meryl Streep, Aktris Senior Penerima Penghargaan Palme d'Or 2024

Aktris Meryl Streep menerima penghargaan Palme d'Or di Festival Film Cannes pada Selasa, 14 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Padati GBK Menjelang Konser NCT Dream, Dreamies Bangga Pakai Batik

13 menit lalu

Padati GBK Menjelang Konser NCT Dream, Dreamies Bangga Pakai Batik

Progres Merger BTN Syariah dan Muamalat: Belum Diproses OJK dan Ditolak MUI

14 menit lalu

Progres Merger BTN Syariah dan Muamalat: Belum Diproses OJK dan Ditolak MUI

Bagaimana kelanjutan rencana merger BTN Syariah dengan Bank Muamalat, ketika OJK belum memproses dan MUI menolaknya?

Baca Selengkapnya

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

14 menit lalu

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

Tentara Israel baku tembak dengan anggota Hamas di gang-gang sempit di Jabalia pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

2 Alasan Tak Boleh Tidur Sebelum Pesawat Lepas Landas

19 menit lalu

2 Alasan Tak Boleh Tidur Sebelum Pesawat Lepas Landas

Pramugari berbagi tips tentang perjalanan, salah satunya hal yang tidak boleh dilakukan di pesawat

Baca Selengkapnya

Kepergian Jurgen Klopp dari Liverpool dan Warisannya di Anfield

31 menit lalu

Kepergian Jurgen Klopp dari Liverpool dan Warisannya di Anfield

Bagaimana Jurgen Klopp menjadi begitu berpengaruh untuk pendukung Liverpool dan Kota Merseyside?

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

33 menit lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Cara Melacak Posisi Bus TransJakarta Secara Real-time di Google Maps Plus 13 Koridor TJ Beroperasi 24 Jam

36 menit lalu

Cara Melacak Posisi Bus TransJakarta Secara Real-time di Google Maps Plus 13 Koridor TJ Beroperasi 24 Jam

Berikut langkah-langkah melihat posisi bus TransJakarta secara langsung melalui Google Maps secara real-time. Begini caranya.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

38 menit lalu

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

Polisi menuding KKB atau TPNPB membunuh warga sipil bernama Boki Ugipa di Intan Jaya

Baca Selengkapnya