Produksi Tanaman Pangan di Sulawesi Selatan Diprediksi Merosot

Reporter

Kamis, 18 Februari 2016 23:05 WIB

Ilustrasi tanaman cabai merah. ANTARA/Saiful Bahri

TEMPO.CO, Makassar - Sekretaris Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sulawesi Selatan, M Asri, memprediksi produksi sejumlah tanaman pangan merosot akibat cuaca ekstrem. Curah hujan yang tinggi bisa mengakibatkan produksi cabai dari sejumlah daerah di Sulawesi Selatan akan berkurang. Di antaranya Jeneponto, Banteang, Bulukumba dan Sinjai. “Berapa persen penurunannya, masih kami hitung,” katanya kepada Tempo, Kamis, 18 Februari 2016.


Adapun padi dan jagung, menurut Asri, tidak terlalu terpengaruh. Di Sulawesi Selatan cukup banyak sawah tadah hujan. Namun, ia mengkhawatirkan terjadi penurunan kualitas produksi padi dan jagung. “Kami sudah minta teman-teman petani segera mengantisipasinya dengan menyediakan alat pengering,” ujarnya.


Pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulawesi Selatan, Fitriani, mengatakan tetap optimistis produksi cabai pada 2016 dapat terpenuhi, walaupun saat ini sedang terjadi perubahan cuaca.


Menurut dia, Sulawesi Selatan memiliki wilayah yang dibagi dalam zona barat, timur dan peralihan. "Ketika zona barat sedang hujan, lahan yang berada di zona timur bisa dimanfaatkan,” katanya.


Fitriani menjelaskan, sudah menjadi kebiasaan para petani tetap menjadikan cabai sebagai tanaman utama. Selain untuk dijual, juga menjadi salah satu kebutuhan dapurnya.


Advertising
Advertising

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Hortikoltura dan Tanaman Pangan Sulawesi Selatan, Muhammad Aris, mengatakan belum melihat ada dampak yang terjadi akibat cuaca ekstrem. “Kami sudah mengingatkan agar tidak menanami sawah pada saat rawan banjir,” ucapnya.


Dia juga percaya para kelompok tani sudah melakukan perencanaan tanam, yang dibahas melalui Tudang Sipulang. Komoditi yang gampang telah disarankan agar tidak ditanam saat cuaca ekstrem seperti saat ini.


Aris mengatakan, dari 643 ribu hektare sawah yang ada di Sulawesi Selatan, yang sudah ditanami padi seluas 578 ribu hektare. Sejumlah daerah diakuinya rawan banjir. Terutama kawasan barat Sulawesi Selatan, seperti Barru, Pangkep, Maros, Gowa, Takalar, Jeneponto. Begitu juga kawasan timur, yakni Sinjai, Bone,Soppeng, Wajo, Sidrap dan Pinrang.


Aris mengatakan, untuk 2016 ditargetkan produksi Gabah Kering Giling 5,7 juta ton. Sedangkan jagung targetnya 1,7 juta ton dan kedelai 80 ribu ton.


Sebelumnya Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Agus Arifin Nu'mang, juga mengatakan sampai saat ini belum ada dampak pada produksi pertanian meski cuaca cukup ekstre dengan curah hujan yang tinggi. "Yang mengkhawatirkan justru produksi tambak, karena air bisa meluap yang mengganggu produksi perikanan.”


IIN NURFAHRAENI DEWI PUTRI




Berita terkait

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

39 hari lalu

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Ingin Gorontalo Menjadi Kota Agropolitan, Ini Artinya

10 Januari 2024

Anies Baswedan Ingin Gorontalo Menjadi Kota Agropolitan, Ini Artinya

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menginginkan Gorontalo menjadi kota agropolitan. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Gaet Konservasi Indonesia dan OceanX, Kemenko Marves dan KKP Eksplorasi Ekosistem Bawah Laut

16 Desember 2023

Gaet Konservasi Indonesia dan OceanX, Kemenko Marves dan KKP Eksplorasi Ekosistem Bawah Laut

KKP menjalin kemitraan dengan Konservasi Indonesia (KI) dalam pelaksanaan program Blue Halo S.

Baca Selengkapnya

Sektor Pertanian Penggerak Ekonomi dan Membuka Lapangan Pekerjaan

3 Juli 2022

Sektor Pertanian Penggerak Ekonomi dan Membuka Lapangan Pekerjaan

Di Kabupaten Sumedang, sektor pertanian menjadi salah satu penyumbang terbesar terhadap PDRB, kontribusinya mencapai 18 persen.

Baca Selengkapnya

KKP Rancang Permen Rehabilitasi dan Pencemaran Perikanan Budidaya

16 Mei 2022

KKP Rancang Permen Rehabilitasi dan Pencemaran Perikanan Budidaya

KKP menyiapkan strategi pemanfaatan sumber daya alam, untuk membangun perikanan budidaya secara efisien dan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Tertarik Belajar Pertanian? Beasiswa S1 Bakti Tani 2022 Dibuka, Cek Syaratnya

3 Februari 2022

Tertarik Belajar Pertanian? Beasiswa S1 Bakti Tani 2022 Dibuka, Cek Syaratnya

TaniFoundation dan Yayasan Khouw Kalbe membuka pendaftaran beasiswa Bakti Tani 2022 untuk siswa lulusan SMA/SMK sederajat yang ingin lanjut S1.

Baca Selengkapnya

Kaltara Akan Terapkan Food Estate Berbasis Korporasi untuk Majukan Petani

13 November 2021

Kaltara Akan Terapkan Food Estate Berbasis Korporasi untuk Majukan Petani

Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) akan menerapkan konsep food estate berbasis korporasi untuk mengubah cara pikir petani menjadi petani profesional.

Baca Selengkapnya

Ada Program Wisata Covid-19 di Sulawesi Selatan, Apa Maksudnya?

8 Mei 2020

Ada Program Wisata Covid-19 di Sulawesi Selatan, Apa Maksudnya?

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memiliki program bernama Wisata Covid-19. Apa sebenarnya program wisata Covid-19, itu?

Baca Selengkapnya

Startup Perikanan Aruna Bakal Disuntik Modal SoftBank

15 Agustus 2019

Startup Perikanan Aruna Bakal Disuntik Modal SoftBank

SoftBank siap menanamkan modalnya di sejumlah startup anyar di Indonesia. Salah satunya adalah startup bidang perikanan, Aruna.

Baca Selengkapnya

Nilai Ekonomis Tinggi, KKP Kembangkan Budi Daya Kerang Abalone

11 Agustus 2019

Nilai Ekonomis Tinggi, KKP Kembangkan Budi Daya Kerang Abalone

Sedikitnya terdapat tiga keuntungan dari teknologi budi daya abalone.

Baca Selengkapnya