Aksi Teatrikal Sidang Salim Kancil, Begini Tampilannya

Reporter

Kamis, 18 Februari 2016 10:06 WIB

Unjuk rasa masyarakat anti-tambang Provinsi Benten untuk menyampaikan solidaritas tewasnya Salim Kancil. TEMPO/Darma Wijaya

TEMPO.CO, Surabaya - Aksi teatrikal penolak penambangan pasir ilegal Lumajang berlangsung di Pengadilan Negeri Surabaya menjelang persidangan kasus Salim Kancil. Aksi berlangsung sejak pukul 09.00 WIB dan dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. ”Tujuan aksi ini untuk mengawali pemantauan sidang Salim Kancil,” kata kuasa hukum tim penolak tambang, Johan Afi.

Teatrikal yang melibatkan mahasiswa dan beberapa aktivis itu menyuarakan tuntutan keadilan persidangan Salim Kancil. Aksi yang dilakukan sekitar 20 orang itu menggambarkan kehidupan Salim Kancil yang menuntut keadilan di wilayah tempat tinggal mereka.

Dalam aksi tersebut, terlihat salah satu orang melumuri wajah dengan pasir dan bergulung-gulung di atas pasir di depan Dewi Justisia. Dewi Justisia digambarkan sebagai seorang perempuan berambut panjang yang membawa pedang dan timbangan. Gambaran teatrikal itu menunjukkan Salim Kancil yang meminta penghentian penambangan pasir di wilayahnya.

Afi mengatakan persidangan kasus Salim Kancil bukan kasus hukum biasa. Ada serangkaian mafia tambang yang berada di baliknya. Salim Kancil sudah sering berkirim surat kepada pejabat terkait agar penambangan dihentikan. ”Tapi, pada akhirnya, dia malah dibunuh, digergaji seperti itu,” ujar Afi.

Kamis, 18 Februari 2016, merupakan hari pertama persidangan Salim Kancil. Kepolisian Daerah Jawa Timur menetapkan 36 tersangka dalam kasus ini. Dua di antaranya anak-anak di bawah umur sehingga masih berada di Lumajang. Sedangkan sisanya ditahan di Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur sejak Kamis, 21 Januari 2016. Meski kasus ini mulai disidangkan, polisi masih mengincar tiga buronan yang belum ditangkap.

Hariyono, Kepala Desa Selok Awar-Awar, juga disidang esok hari. Hariyono diduga sebagai aktor intelektual pembunuhan Salim Kancil dan pengeroyokan Tosan. Dia juga diduga melakukan tindak pidana illegal mining di Pantai Watu Pecak.

Hariyono sempat mengikuti sidang kode etik pelanggaran polisi sebagai saksi. Tiga polisi terbukti menerima uang dari Hariyono. Selain itu, dalam kesaksiannya, Hariyono menyebutkan beberapa pejabat Lumajang yang mendapatkan aliran dana dari penambangan ilegal yang ia lakukan.

Kasus pembunuhan Salim Kancil dan penganiayaan Tosan terjadi pada Sabtu pagi, 26 September 2015. Dua warga Desa Selok Awar-Awar itu menjadi korban penyiksaan lebih dari 30 orang pro-penambangan pasir di Pantai Watu Pecak. Salim Kancil ditemukan tewas di jalan dekat makam desa setempat setelah sebelumnya sempat dijemput dari rumahnya dan disiksa di balai desa. Sedangkan Tosan mengalami luka serius dan sempat menjalani perawatan dan operasi.




SITI JIHAN SYAHFAUZIAH

Berita terkait

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

1 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

2 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

3 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

4 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

5 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

18 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

21 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

22 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

22 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

23 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya