Ricuh Lahan Bandara, LBH Yogya Akan Lapor Komnas HAM

Reporter

Rabu, 17 Februari 2016 21:32 WIB

Papan bertuliskan `jangan dipatok` terlihat di sejumlah rumah warga yang terletak di Pedukuhan Kalirejo, Desa Glagah, Temon, Kulonprogo, Yogyakarta, 16 Desember 2015. Warga mengajukan beberapa persyaratan pengukuran, salah satunya pengukuran harus disaksikan pemilik lahan yang berbatasan dengan lahan yang hendak diukur. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Yogyakarta - Bupati Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta, Hasto Wardoyo mengatakan kericuhan yang terjadi dalam proses pengukuran lahan untuk calon bandara udara di Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo yang menimpa 15 orang warga di dua desa pada 16 Februari 2016 bukan merupakan tindakan represif aparat.

Dalam insiden tersebut, 15 warga yang notabene penolak bandara yang bergabung dalam Wahana Tri Tunggal (WTT) menjadi korban dan satu diantaranya dirawat di puskesmas. “Enggak represif. Hanya langkah pengamanan oleh petugas agar lebih baik,” kata Hasto saat ditemui di Kepatihan Yogyakarta, Rabu, 17 Februari 2016.

Hasto mengakui jumlah aparat kepolisian yang dikerahkan lebih banyak ketimbang pengamanan saat proses pengukuran sebelumnya maupun proses konsultasi publik pada 2015 lalu. Alasannya, agar proses tahapan pengukuran cepat selesai. Bahkan menurut Hasto, kericuhan yang terjadi pada 16 Februari 2016 lalu lebih kondusif ketimbang kericuhan yang pernah terjadi saat proses konsultasi publik. “Lebih ricuh yang dulu karena gardu ada yang dibakar. Sekarang lebih kondusif, lebih aman,” kata Hasto.

Sementara itu, menurut kuasa hukum Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta Rizky Fatahillah, awalnya warga di dua desa yang meliputi dusun Sidorejo, Kragon, dan Bapangan mendapat informasi ada pengukuran yang akan digelar pada 17 Februari 2016. Ada dua informasi yang mereka dapatkan yang masih simpang siur, bahwa pengukuran dengan pematokan itu untuk mengklarifikasi selisih pengukuran sebelumnya atau pematokan pengukuran untuk menentukan titik ordinat baru. “Ternyata pengukuran dilakukan pada 16 Februari 2016. Baru kali ini tanpa pemberitahuan,” kata Rizky.

Jumlah apara kepolisian yang diterjunkan mencapai 1.000 orang dan melibatkan personil TNI. Insiden terjadi saat pengukuran di Sidorejo pada pukul 14.30 WIB karena warga menolak lahannya dipatok. Aparat kepolisian pun melakukan tindakan anarkis dengan memukul dan menginjak sejumlah warga di sana. Ada satu warga, Suprihantin yang pingsan sehingga dilarikan ke puskesmas terdekat. “Kalau bupati bilang kericuhan kemarin tak separah yang dulu, berarti dia mengakui ada tindakan represif kan?” kata Rizky.

LBH Yogyakarta bersama WTT akan melayangkan surat keberatan atas tindakan represif tersebut ke Polres Kulon Progo. Selain itu juga akan melaporkannya kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) serta membuat laporan dugaan mal administratif yang dilakukan polisi dalam melakukan pengamanan.

Sementara itu, Hasto mengungkapkan akan menggelar pelatihan ketenagakerjaan yang diikuti warga terdampak bandara. Dia telah menyebarkan formulir sebanyak 1.300 lembar kepada warga. Sejumlah warga akan dilatih menjahit, petugas kebersihan, maupun sekuriti. Ada juga yang tetap ingin menjadi petani. “Kami menggelar pelatihan sesuai dengan keinginan warga,” kata Hasto mengklaim.

Sedangkan pada 1 Maret 2016, dia juga akan menandatangani nota kesepahaman dengan pihak Angkasa Pura I selaku pemrakarsa bandara. Isinya adalah meminta agar warga yang mengikuti pelatihan itu diutamakan sebagai tenaga kerja yang dipekerjakan di bandara baru nantinya.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

6 Februari 2024

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

23 Januari 2024

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

21 Januari 2024

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

8 Desember 2023

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Kulon Progo Perpanjang Status Tanggap Darurat Kekeringan 11-25 November 2023

13 November 2023

Kulon Progo Perpanjang Status Tanggap Darurat Kekeringan 11-25 November 2023

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo memperpanjang Status Tanggap Darurat Kekeringan mulai dari 11 November sampai 25 November 2023.

Baca Selengkapnya

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

7 Oktober 2023

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.

Baca Selengkapnya

11 Rekomendasi Wisata Kulon Progo yang Cocok untuk Keluarga

2 Oktober 2023

11 Rekomendasi Wisata Kulon Progo yang Cocok untuk Keluarga

Ada banyak wisata alam Kulon Progo yang bisa Anda kunjungi. Mulai dari waduk, perbukitan, hingga air terjun. Berikut rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

5 September 2023

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan

Baca Selengkapnya

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

29 Agustus 2023

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

31 Juli 2023

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.

Baca Selengkapnya