Bareskrim Tangkap Pelaku Penyelundupan Manusia  

Rabu, 17 Februari 2016 16:59 WIB

Sejumlah Imigran Gelap saat dilakukan pendataan oleh Ditjen Imigrasi Depertemen Hukum dan HAM di Kantor Ditjen Imigrasi RI Jakarta (13/02) Tim gabungan yang terdiri dari Ditjen Imigrasi, Kantor Imigrasi Bogor, Rumah Detensi DKI Jakarta dan Pemkab Bogor menangkap sekitar 149 warga negara asing dari berbagai negara yang tidak memiliki dokumen izin tinggal. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Reserse Kriminal Mabes Polri menangkap seorang warga negara asing asal Bangladesh berinisial MA yang diduga menjadi pelaku penyelundupan terhadap 65 imigran ke Selandia Baru.

"Dia masuk daftar pencarian orang sejak lama dan saat ini ditahan di Bareskrim," kata Kepala Sub-Direktorat III Tindak Pidana Umum Bareskrim Komisaris Besar Umar Surya Fana di kantornya, Rabu, 17 Februari 2016.

Umar mengatakan perburuan terhadap tersangka MA dilakukan setelah Kepolisian Resor Rote, Nusa Tenggara Timur, membongkar kasus penyelundupan manusia. Pada Mei 2015, Polres Rote menemukan sedikitnya 65 imigran terdampar di pulau tersebut. Saat dimintai keterangan, mereka tidak bisa menunjukkan dokumen resmi.

Polres Rote kemudian dibantu Bareskrim menelusuri jaringan penyelundupan manusia tersebut. Dari pengembangan kasus itu, polisi memburu lima pelaku. Mereka di antaranya warga negara Sri Lanka berinisial TK dan S, warga Indonesia berinisial AY, dan warga negara Bangladesh berinisial MA.

Tersangka MA ditangkap di kawasan Bogor pada 13 Februari lalu. Dia diduga berperan sebagai koordinator warga Bangladesh agar bersedia menjadi imigran gelap untuk bekerja di sejumlah negara, seperti Australia dan Selandia Baru. Saat ini, Bareskrim masih memeriksa MA untuk mendalami keterlibatan tersangka lain.

Kepolisian pada pertengahan tahun lalu juga menangkap otak pelaku jaringan penyelundupan manusia. Sebelumnya, para imigran tertangkap pasukan angkatan laut Australia. Saat itu imigran terdampar di Pulau Christmas, Australia, karena kehabisan bahan bakar. Namun mereka tidak ditahan. Imigrasi Australia malah memberi dua kapal dan bahan bakar untuk berlayar menuju Indonesia.

Saat memasuki perairan Indonesia, mereka kehabisan bahan bakar lagi dan terdampar di Pulau Rote. Kepolisian kemudian menangkap enam orang yang diduga sebagai penyalur penyelundupan gelap. "Ini adalah pengembangan dari kasus sebelumnya."

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

18 Desember 2023

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.

Baca Selengkapnya

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

26 Oktober 2023

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.

Baca Selengkapnya

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

17 Agustus 2023

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat

Baca Selengkapnya

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

23 Juli 2023

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

1 April 2023

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.

Baca Selengkapnya

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

6 Maret 2023

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.

Baca Selengkapnya

Wanaartha Life Minta Pemegang Saham Pulang ke RI Bantu Selesaikan Dana Pemegang Polis

10 Januari 2023

Wanaartha Life Minta Pemegang Saham Pulang ke RI Bantu Selesaikan Dana Pemegang Polis

Presiden Direktur PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha (Wanaartha Life) Adi Yulistanto meminta para pemegang saham untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

14 Desember 2022

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.

Baca Selengkapnya

Ismail Bolong Bilang Setor Rp 6 Miliar ke Petinggi Bareskrim, Lemkapi: Banyak Misteri

8 November 2022

Ismail Bolong Bilang Setor Rp 6 Miliar ke Petinggi Bareskrim, Lemkapi: Banyak Misteri

Lemkapi meminta Divpropam Polri memeriksa isi video viral Ismail Bolong atau IB tentang setoran uang ke petinggi Kepolisian.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Didesak Segera Periksa Kapolda Metro Fadil Imran, Sesuai Aturan Kapolri Listyo Sigit

18 Agustus 2022

Bareskrim Didesak Segera Periksa Kapolda Metro Fadil Imran, Sesuai Aturan Kapolri Listyo Sigit

Pengamat Kepolisian, Bambang Rukminto menyampaikan Bareskrim Polri harus segera memeriksa Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran.

Baca Selengkapnya