MUI Diminta Berkontribusi dalam Pembangunan Ekonomi di Bangkalan  

Reporter

Rabu, 17 Februari 2016 04:09 WIB

Bupati Bangkalan Muhammad Makmun Ibnu Fuad. maduracorner.com

TEMPO.CO, Bangkalan - Bupati Bangkalan Makmun Ibnu Fuad meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) ikut berkontribusi dalam pembangunan perekonomian. "Selain mengurusi agama, MUI harus ikut membangun perekonomian," kata Bupati yang akrab disapa Momon ini saat memberikan sambutan seusai acara pelantikan pengurus empat organisasi, yaitu MUI, FKUB, IPHI, dan Baznas Bangkalan, Selasa, 16 Februari 2016.

Menurut dia, banyak pengembangan perekonomian, khususnya bidang wisata, di Bangkalan yang butuh campur tangan ulama agar terealisasi. Ia bercerita pernah mengunjungi pantai di Desa Arosbaya. Makmun takjub karena pantai dengan pasir putihnya itu sangat indah. "Sayang, pantai itu belum dikembangkan, tidak banyak orang tahu," ujarnya.

Makmun lantas menawarkan kepada Kepala Desa Arosbaya untuk mengembangkan pantai itu sebagai salah satu obyek wisata. Namun kades menolak karena di dekat pantai itu ada makam orang yang dikeramatkan. Sang kades juga khawatir moral warganya rusak karena wisata pantai identik dengan pakaian serba minim. "Di sini MUI bisa mengambil peran, bagaimana membantu mensosialisasikan program pemerintah agar diterima masyarakat."

Makmun menyebutkan contoh lain, yakni gagalnya perusahaan migas SPE Petrolium melakukan pengeboran karena ditolak warga. "Yang menerangkan kepada warga seorang dosen, ditolak. Andai kiai yang mensosialisasikan pengeboran, bisa diterima oleh masyarakat," ucapnya.

Ketua MUI Bangkalan KH Syarif Damanhuri dalam sambutannya meminta ada alokasi anggaran khusus untuk MUI dari APBD. Anggaran untuk MUI tidak perlu terlalu besar, asalkan cukup untuk uang saku dan ganti uang transportasi para pengurus MUI saat menggelar rapat atau pertemuan.

Selama ini, biaya untuk menggelar rapat dan pertemuan MUI berasal dari anggota. "Jangan sampai MUI jadi jam'iyah urunan," kata Syarif.

Selain soal anggaran, Syarif mengingatkan tantangan MUI ke depan lebih berat, terutama untuk mencegah paham liberal. Dalam ajaran Islam tidak ada ajaran liberal yang terkesan remang-remang.

Ajaran liberal inilah, kata Syarif, yang berpeluang menjadi jalan masuk aliran sesat di masyarakat. "Islam itu tegas, halal ya halal, haram ya haram, tidak ada yang remang-remang seperti liberalisme."

Sementara itu, Wakil Bupati Bangkalan Mondir Rofi'i berjanji akan mencarikan solusi agar MUI mulai tahun ini bisa mendapat anggaran. Sumber pendanaan untuk MUI bisa diambil dari dana hibah. "Tapi harus kami kaji dulu aturan hukumnya, jangan sampai melanggar aturan," katanya.

MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

8 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

10 hari lalu

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

11 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

15 hari lalu

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

Konflik Iran-Israel menjadi sorotan sejumlah pengamat ekonomi di Tanah Air. Apa dampaknya bagi Indonesia menurut mereka?

Baca Selengkapnya

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

17 hari lalu

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal imbas serangan Iran ke Israel terhadap harga minyak dunia. Ia mengatakan pemerintah akan memonitor kondisi selama dua bulan ke depan sebelum membuat keputusan ihwal anggaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM.

Baca Selengkapnya

Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

17 hari lalu

Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi soal imbas serangan Iran ke Palestina terhadap perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

18 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bakal melakukan antisipasi imbas serangan Iran ke Israel agar perekonomian tidak terdampak lebih jauh.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

22 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

22 hari lalu

Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

Kalangan pengusaha di Apindo memberi masukan berupa peta perekonomian kepada pemerintahan selanjutnya yakni Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya