Genangan Waduk Jatigede Putus Jalur Garut-Sumedang

Reporter

Selasa, 16 Februari 2016 23:04 WIB

Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, difoto dari udara pada saat hari pertama penggenangan, 31 Agustus 2015. Untuk tahap awal, Waduk Jatigede akan diisi air sampai elevasi 204 meter selama 12 hari. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Sumedang - Genangan air dari Waduk Jatigede memutus arus lalu lintas di jalan provinsi Sumedang-Wado,di Kampung Betok Munjul, Desa Sukamenak, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang. Hingga, Selasa, 16 Februari 2016, genangan air di jalur tersebut sudah mencapai 1,7 meter.

Akibat terputusnya jalur tersebut, kendaraan yang melintas dari arah Wado menuju Sumedang dan sebaliknya dialihkan ke jalur alternatif.

Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Sumedang Inspektur Satu Sudir mengatakan, untuk sementara ini kendaraan yang akan melintasi jalur Wado menuju pusat kota Sumedang atau ke Kota Bandung dialihkan ke jalan Malangbong Garut. Sebaliknya, bagi kendaraan yang melintas dari arah Bandung menuju Wado akan dialihkan ke jalan Pamulihan. "Jalur itu untuk kendaraan besar seperti truk dan bus. Jadi kendaraan besar sudah tidak bisa lewat Wado," kata dia kepada Tempo, Selasa, 16 Februari 2016.

Sementara itu, untuk kendaraan kecil, para pengendara dari arah Wado menuju Sumedang bisa menggunakan jalur alternatif ke Jalan Cisurat. Dan sebaliknya, bagi kendaraan dari arah Sumedang menuju Wado dialihkan ke jalur tikus Alun-alun Darmaraja. "Kendaraan kecil bisa lewat situ," kata dia.

Jalur yang terputus tersebut berada di Kampung Betok Munjul, Desa Sukamenak, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang. Jalur tersebut merupakan salah satu wilayah yang menjadi daerah genangan Waduk Jatigede.

Sebelum tergenang, jalan tersebut merupakan jalur provinsi yang menghubungkan Kabupaten Sumedang sebelah timur ke Kabupaten Garut ataupun ke Kabupaten Tasikmalaya.

Sementara itu, jalur Lingkar Timur Jatigede yang sudah disiapkan pemerintah untuk menggantikan jalan tersebut hingga saat ini masih belum rampung.

Sudir mengatakan, air mulai masuk ke jalan raya sejak hari Sabtu, 13 Februari 2016. Tiap hari ketinggian air yang menggenang di jalan tersebut mengalami peningkatan.

"Sejak hari Senin sudah tidak bisa dilalui kendaraan," kata dia. "Jadi saya berharap pemerintah segera mempercepat pembangunan jalan Lingkar."

Pantauan Tempo, di jalan tersebut air sudah tergenang cukup dalam. Hanya perahu karet yang bisa melintasi jalan tetsebut. Adapun luas jalan yang terendam diperkirakan mencapai 300 meter dengan kedalaman 50-1,7 meter.

Terlihat para warga yang berdatangan untuk sekedar pikni melihat genangan air. Namun, di satu sisi warga setempat mengalami kerugian akibat putusnya jalur tersebut. Bagi warga yang hendak berpergian jarak dekat menggunakan kendaraan, terpaksa harus memutar jalan sejauh 3 kilometer. Di lokasi genangan terlihat 4 perahu karet dari Polda Jabar dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah untuk membantu warga yang hendak meilntasi jalur tersebut.


IQBAL T . LAZUARDI S

Berita terkait

Ragam 5 Destinasi Wisata Menarik di Kabupaten Sumedang

5 hari lalu

Ragam 5 Destinasi Wisata Menarik di Kabupaten Sumedang

Kabupaten Sumedang menyediakan berbagai kebutuhan wisata, terutama dengan keunggulan panorama alamnya yang indah.

Baca Selengkapnya

Kerajaan Sumedang Larang Cikal Bakal Kabupaten Sumedang, Bagaimana Sejarahnya?

5 hari lalu

Kerajaan Sumedang Larang Cikal Bakal Kabupaten Sumedang, Bagaimana Sejarahnya?

Kerajaan Sumedang Larang adalah cikal bakal bagi Kabupaten Sumedang yang dikenal hari ini. Dan hari ini 22 April ditetapkan sebagai Hari Jadi Sumedang

Baca Selengkapnya

Waspada Hempasan Puting Beliung, Simak Tips BNPB Agar Rumah Tidak Porak Poranda

23 Februari 2024

Waspada Hempasan Puting Beliung, Simak Tips BNPB Agar Rumah Tidak Porak Poranda

Khawatir rumah ikut terhantam cuaca ekstrem angin kencang? Tips ala BNPB menarik untuk disimak

Baca Selengkapnya

Puting Beliung Rusak 493 Rumah Warga di Kabupaten Bandung, 10 Rumah di Kabupaten Sumedang

22 Februari 2024

Puting Beliung Rusak 493 Rumah Warga di Kabupaten Bandung, 10 Rumah di Kabupaten Sumedang

Kerusakan rumah akibat angin puting beliung di Kabupaten Bandung lebih besar dibandingkan di Sumedang.

Baca Selengkapnya

Penjelasan BMKG Soal Penyebab Cuaca Ekstrem Angin Kencang Puting Beliung di Rancaekek-Jatinangor

22 Februari 2024

Penjelasan BMKG Soal Penyebab Cuaca Ekstrem Angin Kencang Puting Beliung di Rancaekek-Jatinangor

BMKG mencatat sejumlah fenomena cuaca di Samudera Hindia, Selat Sunda, dan Laut Jawa sebelum angin kencang puting beliung menerjang Rancaekek.

Baca Selengkapnya

Angin Kencang Mengamuk di Sumedang, Dua Warga Terluka

21 Februari 2024

Angin Kencang Mengamuk di Sumedang, Dua Warga Terluka

Sedikitnya 48 warga di Sumedang terdampak bencana angin kencang dan hujan lebat. 10 rumah rusak disapu angin.

Baca Selengkapnya

Angin Puting Beliung Terjang Perbatasan Jatinangor-Rancaekek, Sempat Diawali Hujan Es

21 Februari 2024

Angin Puting Beliung Terjang Perbatasan Jatinangor-Rancaekek, Sempat Diawali Hujan Es

Wilayah perbatasan Jatinangor-Rancaekek diterjang angin puting beliung. Pusaran angin disertai hujan lebat dan mengandung batuan es.

Baca Selengkapnya

Sesar Baru Penyebab Gempa Sumedang

8 Januari 2024

Sesar Baru Penyebab Gempa Sumedang

Badan Geologi mencatat bahwa kerusakan paling parah dari gempa Sumedang terjadi di Kampung Babakan Hurip, yang dekat dengan Sungai Cipeles.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Gempa Sumedang Terjadi 6 Kali, sejak Malam Pergantian Tahun Baru 2024

2 Januari 2024

Aktivitas Gempa Sumedang Terjadi 6 Kali, sejak Malam Pergantian Tahun Baru 2024

Gempa di Sumedang terjadi hingga enam kali, BMKG menyebut update terakhir aktivitas gempa terjadi pada pukul 21.15 WIB, Senin 1 Januari 2023.

Baca Selengkapnya

Blusukan di Pasar Tanjungsari, Jokowi Klaim Harga Pangan Normal

11 Juli 2023

Blusukan di Pasar Tanjungsari, Jokowi Klaim Harga Pangan Normal

Jokowi menyatakan harga pangan di Pasar Tanjungsari normal.

Baca Selengkapnya