Keluarga Keberatan Jenazah TKW Eka Suryani Diotopsi di Cina

Reporter

Selasa, 16 Februari 2016 10:38 WIB

Ilustrasi Mayat

TEMPO.CO, Malang — Rencana Kepolisian Cina mengotopsi jenazah Eka Suryani, tenaga kerja wanita yang meninggal di Negeri Tirai Bambu, ditolak oleh pihak keluarga. Sebelumnya warga Dusun Mulyosari RT 22/RW08, Desa Mulyosari, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Jawa Timur yang bekerja di Hong Kong itu ditemukan tewas di Fujian, Cina, Sabtu, 23 Januari 2016.

“Kami menolak. Karena kalau diotopsi di Cina, organ-organ tubuh jenazah istri saya harus ditinggal di sana,” kata Indra Teguh Wiyono, suami Eka, yang menghubungi Tempo, Selasa pagi, 16 Februari 2016.

Pria 26 tahun ini meminta otopsi jasad istrinya dilakukan di Indonesia karena dianggap lebih manusiawi dan hasilnya bisa lebih dipercaya. “Yang terpenting bagi kami sekarang jenazahnya bisa dipulangkan,” ujar Indra.

Penolakan Indra sejalan dengan permintaan Marjenab, aktivis Jaringan Buruh Migran Indonesia (JBMI) di Hong Kong. Pemerintah Indonesia diharapkan melakukan otopsi independen agar hasilnya bisa lebih dipercaya.

Kuasa hukum Indra Teguh, Bakti Riza Hidayat, mengatakan kliennya keberatan bila sebagian organ tubuh Eka harus ditinggal di Cina untuk keperluan otopsi. “Kemarin kami dihubungi Kementerian Luar Negeri. Kami sudah sampaikan beberapa hal yang harus diperhatikan dan diurus Kemenlu,” kata Bakti.

Menurut bekas aktivis Lembaga Bantuan Hukum Surabaya Pos Malang itu pihak keluarga meminta pemerintah membantu agar sisa dua bulan gaji Eka dibayar penuh. Sebab gaji tersebut masih ditahan majikan dan agennya. Keluarga juga meminta pemerintah menguruskan pembayaran asuransi baik asuransi yang dibayarkan di Indonesia maupun di Hong Kong.

Pihak keluarga meminta agar kantor perwakilan diplomatik Indonesia di Guangzhou dan Hong Kong mengusut penyebab kematian Eka. “Keluarga masih menganggap Eka meninggal secara tidak wajar bila melihat foto luka dan percakapan terakhir di WA (WhatsApp),” ujar Bakti.

Pemerintah pun diminta memfasilitasi proses otopsi dengan menanggung biaya otopsi karena keluarga Eka tak sanggup membiayainya. “Kami juga meminta pertanggungjawaban pemerintah untuk lebih aktif dan protektif terhadap para TKI kita di luar negeri,” kata Bakti.

Eka Suryani berangkat ke Hong Kong pada 24 Juni 2015, dua bulan setelah menjalani karantina di tempat penampungan milik PT Surabaya Yudha Citra Perdana (SYCP) di kawasan Sawojajar, Kota Malang. Kedatangan Eka di Hong Kong diurus AIE Employment Center, mitra kerja SYCP di wilayah administratif khusus Republik Rakyat Cina tersebut.

Dua bulan sebelum meninggal Eka diajak majikannya ke Fujian dan diperkerjakan di proyek pembangunan hotel milik sang majikan. Padahal, rencananya Eka hanya diajak berlibur menyambut Tahun Baru Cina alias Imlek di Fujian. Selama di Cina, Eka tinggal sendirian di rumah lama milik majikan.

Informasi yang diperoleh Tempo dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Guangzhou, Eka bekerja sebagai pembantu rumah tangga di keluarga Tai Yuk Mui, yang beralamat di HSE 10 Peak House Tung Lo Wan Shan, Shatin, Hong Kong. Sedangkan rumah majikannya berada di zona industry Xin Yu Ting, Luodong.

ABDI PURMONO

Berita terkait

KPK soal Penetapan 3 Tersangka di Kemenakertrans: Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

25 Januari 2024

KPK soal Penetapan 3 Tersangka di Kemenakertrans: Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

KPK menegaskan penetapan tersangka Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Reyna Usman tak ada kaitannya dengan Pemilu

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Hilang Ditemukan Meninggal di Pulau Sempu, Begini Profil Pulau di Kabupaten Malang Ini

31 Desember 2023

Mahasiswa Hilang Ditemukan Meninggal di Pulau Sempu, Begini Profil Pulau di Kabupaten Malang Ini

Mahasiswa IPB University hilang kemudian ditemukan meninggal di Pulau Sempu, Kabupaten Malang. Di manakah tepatnya pulau ini?

Baca Selengkapnya

Perjalanan Kasus Dugaan Korupsi di Kemenakertrans yang Berbuntut KPK Panggil Cak Imin

6 September 2023

Perjalanan Kasus Dugaan Korupsi di Kemenakertrans yang Berbuntut KPK Panggil Cak Imin

KPK menyebut penyelidikan kasus yang diduga melibatkan Cak Imin dilakukan sebelum deklarasi dia sebagai cawapres. Berikut perjalanan kasusnya.

Baca Selengkapnya

3 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Lumajang

7 Juli 2023

3 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Lumajang

Bencana tanah longsor memakan tiga korban jiwa di Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Polisi Bekuk 3 Tersangka Sindikat Penyaluran TKI Ilegal ke Malaysia di Magelang

12 Juni 2023

Polisi Bekuk 3 Tersangka Sindikat Penyaluran TKI Ilegal ke Malaysia di Magelang

TKI ilegal itu tidak terima gaji selama 3 bulan dengan gaji per bulan 1.500RM.

Baca Selengkapnya

Menunggu Berbuka Puasa di Alun-alun Malang

1 April 2023

Menunggu Berbuka Puasa di Alun-alun Malang

Alun-alun Merdeka Malang menjadi salah satu destinasi wisata sekaligus tempat warga menunggu waktu berbuka puasa.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Malang Raya, Kampung Jodipan sampai Gunung Bromo

1 April 2023

Destinasi Wisata di Malang Raya, Kampung Jodipan sampai Gunung Bromo

Malang Raya meliputi Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu. Ini destinasi unggulannya, Kampung Jodipan sampai Gunung Bromo.

Baca Selengkapnya

Ledakan Merusak 3 Rumah dan Tewaskan 1 Orang di Malang, Ini Kata Polisi

12 Maret 2023

Ledakan Merusak 3 Rumah dan Tewaskan 1 Orang di Malang, Ini Kata Polisi

Satu orang tewas karena ledakan yang diduga berasal dari bahan baku pembuatan petasan di Malang, Jawa Timur, Sabtu malam 11 Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Terbangun dan Lari Sebab Gempa Dinihari di Malang

21 Desember 2022

Cerita Warga Terbangun dan Lari Sebab Gempa Dinihari di Malang

Gempa dengan kekuatan Magnitudo 4,8 telah menggetarkan wilayah Malang dan sekitarnya di Jawa Timur, pada Rabu dinihari, 21 Desember 2022

Baca Selengkapnya

Usai Tragedi Kanjuruhan, Pemkab Malang Ajukan Dana Rp 580 Miliar untuk Renovasi Stadion

12 Oktober 2022

Usai Tragedi Kanjuruhan, Pemkab Malang Ajukan Dana Rp 580 Miliar untuk Renovasi Stadion

Pemkap Malang juga berencana membangun monumen peringatan tragedi Kanjuruhan di area stadion.

Baca Selengkapnya