PKS Bandingkan LGBT dengan Terorisme, Golkar Sebut Proxy War
Editor
Anton Septian
Senin, 15 Februari 2016 23:21 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Nasir Djamil, bersuara soal isu LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) saat rapat kerja bersama Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan. "Jangan sampai mereka sebarkan propaganda," kata Nasir dalam rapat di DPR, pada Senin 15 Februari 2016.
Isu LGBT sedang menyeruak setelah sekelompok masyarakat menganggap ada gerakan untuk mempromosikan LGBT di Indonesia, termasuk lewat aplikasi percakapan di telepon genggam. Meski begitu, Nasir menyatakan bahwa kaum LGBT harus dilindungi sebab mereka juga warga negara Indonesia. Nasir meminta pemerintah melarang mereka untuk menyebarkan propaganda tentang LGBT.
Anggota DPR Fraksi PKS yang lain, Abu Bakar Al-Habsyi, heran karena pemerintah tak bisa menyelesaikan masalah LGBT. "LGBT saja enggak bisa selesaikan, aib ini. Kaum (Nabi) Luth dihilangkan oleh Tuhan karena itu," Abu Bakar menuturkan.
Menurut Abu Bakar, LGBT ini sendiri merupakan suatu masalah yang serius. Bahkan ia membandingkan hal ini dengan persoalan terorisme dan narkoba. "Narkoba, LGBT, dan teroris itu tingkatan yang bertahap," ujarnya.
Sementara anggota DPR dari fraksi partai Golkar, Tantowi Yahya mengungkapkan bahwa isu LGBT merupakan isu yang dihembuskan dalam perang nontradisional. "Isu LGBT menyebar ke mana-mana, ini bentuk proxy war," kata Tantowi.
Komisi I dan III DPR RI menggelar rapat bersama dengan jajaran kementerian dan lembaga yang berada di dalam koordinasi Kementerian Politik, Hukum, dan Keamanan. Hadir dalam rapat ini Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi.
DIKO OKTARA