TEMPO Interaktif, Surabaya: Ribuan rubuh PT Maspion Group, Sabtu (25/2), memutuskan untuk menghentikan sejenak aksi turun jalan setelah lima hari berturut-turut melakukan unjuk rasa menuntut pembayaran upah secara penuh sesuai dengan SK revisi Gubernur Jatim No 188/16/KPTS/013/2006. Ali Muchsin juru bicara Pimpinan Unit Kerja (PUK) SP Logam Elektronik dan Mesin, SPSI Maspion Group, yang dihubungi Tempo mengungkapkan keputusan menghentikan aksi ini untuk mengantisipasi peluang manajemen Maspion menghentikan buruh secara sepihak dengan berlindung dibawah payung Undang-undang Ketenagakerjaan.“Jika kita tidak bekerja terus menerus selama 5 hari tanpa keterangan, maka menurut UU kita sudah masuk kategori mengundurkan diri,” ungkapnya.Selain itu, kondisi fisik dan psikis para buruh yang sejak Senin (20/2) melakukan unjuk rasa mulai melemah serta dibarengi emosi yang memuncak. “Kami khawatir jika dipaksa unjuk rasa malah terjadi aksi anarkis,” ujarnya. Apalagi aksi konvoi para buruh yang terjadi Jumat (24/2), sempat mengarah ke kantor pusat maspion di kawasan kembang jepun, serta di rumah pribadi Alim Markus di Jalan Embong Tanjung. Untung konvoi tersebut segera dihalau polisi untuk diarahkan menjauh dari dua lokasi tersebut.Saat ini sebanyak tujuh PUK SPSI Maspion Group mengarahkan para buruh untuk kembali bekerja seperti semula. Meski tidak bekerja, para buruh diharapkan bisa tetap mengisi absensi masuk kerja terlebih dahulu di pabrik mereka masing-masing. “Jika hari ini masih ada yang melakukan unjuk rasa, itu semua merupakan aksi liar di luar kewenangan kami,” ungkap Ali.Rencananya aksi massa akan kembali mereka gelar pada senin (27/2) mendatang. Untuk hari ini dan minggu besok, para pengurus PUK SPSI Maspion akan rundingan dahulu untuk merumuskan langkah yang akan ditempuh demi menyuarakan hak buruh tersebut. “Kemungkinan aksi tetap akan dilanjutkan dengan cara unjuk rasa. Kalau jalur hukum, kayaknya tidak mungkin karena pengadilan hubungan industri tetap mengandalkan perundingan bipartit dan tripartit,” ujarnya. Sementara perundingan semacam itu di maspion sudah berkali-kali dilakukan dan tidak ada hasilnya. Rohman Taufiq