Demo Buruh Maspion Mereda

Reporter

Editor

Sabtu, 25 Februari 2006 13:43 WIB

TEMPO Interaktif, Surabaya: Ribuan rubuh PT Maspion Group, Sabtu (25/2), memutuskan untuk menghentikan sejenak aksi turun jalan setelah lima hari berturut-turut melakukan unjuk rasa menuntut pembayaran upah secara penuh sesuai dengan SK revisi Gubernur Jatim No 188/16/KPTS/013/2006. Ali Muchsin juru bicara Pimpinan Unit Kerja (PUK) SP Logam Elektronik dan Mesin, SPSI Maspion Group, yang dihubungi Tempo mengungkapkan keputusan menghentikan aksi ini untuk mengantisipasi peluang manajemen Maspion menghentikan buruh secara sepihak dengan berlindung dibawah payung Undang-undang Ketenagakerjaan.“Jika kita tidak bekerja terus menerus selama 5 hari tanpa keterangan, maka menurut UU kita sudah masuk kategori mengundurkan diri,” ungkapnya.Selain itu, kondisi fisik dan psikis para buruh yang sejak Senin (20/2) melakukan unjuk rasa mulai melemah serta dibarengi emosi yang memuncak. “Kami khawatir jika dipaksa unjuk rasa malah terjadi aksi anarkis,” ujarnya. Apalagi aksi konvoi para buruh yang terjadi Jumat (24/2), sempat mengarah ke kantor pusat maspion di kawasan kembang jepun, serta di rumah pribadi Alim Markus di Jalan Embong Tanjung. Untung konvoi tersebut segera dihalau polisi untuk diarahkan menjauh dari dua lokasi tersebut.Saat ini sebanyak tujuh PUK SPSI Maspion Group mengarahkan para buruh untuk kembali bekerja seperti semula. Meski tidak bekerja, para buruh diharapkan bisa tetap mengisi absensi masuk kerja terlebih dahulu di pabrik mereka masing-masing. “Jika hari ini masih ada yang melakukan unjuk rasa, itu semua merupakan aksi liar di luar kewenangan kami,” ungkap Ali.Rencananya aksi massa akan kembali mereka gelar pada senin (27/2) mendatang. Untuk hari ini dan minggu besok, para pengurus PUK SPSI Maspion akan rundingan dahulu untuk merumuskan langkah yang akan ditempuh demi menyuarakan hak buruh tersebut. “Kemungkinan aksi tetap akan dilanjutkan dengan cara unjuk rasa. Kalau jalur hukum, kayaknya tidak mungkin karena pengadilan hubungan industri tetap mengandalkan perundingan bipartit dan tripartit,” ujarnya. Sementara perundingan semacam itu di maspion sudah berkali-kali dilakukan dan tidak ada hasilnya. Rohman Taufiq

Berita terkait

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

1 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

2 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

4 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

Syarat dan Cara Daftar Akun SIAPkerja Kemnaker Berkonsep SSO

8 hari lalu

Syarat dan Cara Daftar Akun SIAPkerja Kemnaker Berkonsep SSO

SIAPkerja merupakan sistem dan aplikasi pelayanan dan ketenagakerjaan digital yang dirilis Kemnaker dengan konsep SSO. Begini maksudnya.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

8 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

8 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

9 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

9 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

9 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya