Warga mengangkut barang berharga menggunakan perahu keluar dari desanya yang terkepung banjir di Desa Seuneubok Muku, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, Aceh, 8 Februari 2016. Akibat banjir ini ribuan warga terpaksa mengungsi dari rumahnya yang terendam. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
TEMPO.CO, Padang - Banjir dan longsor masih mengancam Sumatera Barat. Longsor kembali terjadi menimpa ruas jalan negara di Kabupaten Solok yang menghubungkan Solok dengan Solok Selatan serta Kabupaten Kerinci di Provinsi Jambi.
“Longsor dan terban di dua titik memutus akses ke Solok Selatan dan Kerinci terjadi di daerah Lolo KM 94 dari Padang sepanjang 50 meter. Sedangkan badan jalan yang terban di daerah Air Dingin KM 82 dari Padang, siang ini jalan masih belum bisa dilewati karena masih dalam perbaikan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Barat R. Pagar Negara, Rabu, 10 Februari 2016.
Ia mengatakan petugas BPBD masih sibuk membersihkan fasilitas umum di lokasi banjir dari lumpur sisa banjir. Di lokasi terparah BPBD masih menangani korban yang kesulitan air bersih dan makanan. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat juga sudah mengirim logistik makanan untuk enam kabupaten/kota yang terkena banjir.
Sedangkan di Limapuluh Kota, seorang korban hanyut akibat terseret arus Batang Maek yang dicari sejak Senin, akhirnya ditemukan tim SAR gabungan dalam kondisi tewas pada Rabu, 10 Februari 2016, pukul 11.45 WIB.
Banjir pada hari ini juga melanda Desa Sairenuk di PuLau Sipora, Kepulauan Mentawai, akibat hujan yang terjadi pagi tadi. “Dilaporkan ketinggian air mencapai satu meter, satgas BPBD Mentawai di Tuapeijat sedang menuju lokasi banjir," kata R. Pagar Negara.