Sudah Lima Pesawat Jatuh Asal Pangkalan Udara Malang  

Reporter

Editor

Anton Septian

Rabu, 10 Februari 2016 15:17 WIB

Pesawat tempur taktis ringan Super Tucano EMB-314/A-29 tiba di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh di Pakis, Malang, 26 September 2014. Super Tucano diterbangkan langsung dari pabriknya, Empresa Braziliera de Aeronautica (Embraer), di Sao Paulo, Brasil. TEMPO/Abdi Purmono

TEMPO.CO, Malang - Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, belum memberi konfirmasi jenis pesawat yang jatuh di permukiman penduduk pada siang hari ini, Rabu, 10 Februari 2016.

Pesawat tempur taktis milik TNI Angkatan Udara yang jatuh di Jalan LA Sucipto Gang 12, Kelurahan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, itu diduga jenis Super Tucano bernomor seri TT-1308 yang bermarkas di Skadron 21 di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh.

Kendati belum ada konfirmasi resmi, pesawat itu adalah pesawat Super Tucano pertama yang jatuh sejak dibeli TNI Angkatan Udara dari Empresa Braziliera de Aeronautica (Embraer), Brazil. Ada 16 unit Super Tucano yang dibeli untuk menggantikan armada OV-10 Bronco. Sejak pengiriman pertama 2012 lalu, sudah delapan pesawat yang diterima.

Selain menjadi pesawat Super Tucano pertama yang jatuh, kecelakaan tersebut merupakan musibah kelima yang dialami Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh dalam 11 tahun terakhir. Tempo mencatat, Pangkalan yang berlokasi di Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, itu telah kehilangan setidaknya lima pesawat dengan korban jiwa jadi 36 jiwa, terdiri atas 21 anggota TNI Angkatan Udara dan 15 warga sipil.

Dalam peristiwa yang terjadi hari ini, personel yang meninggal adalah pilot Super Tucano. Sedangkan teknisi pesawat, Sersan Mayor Syaiful, masih dalam pencarian. Adapun warga sipil yang tewas termasuk dua warga yang tempat tinggalnya kejatuhan badan pesawat.

Menariknya, selain Super Tucano, seluruh pesawat jatuh di bulan dan tanggal yang berdekatan dan hampir sama. Sebelum Super Tucano jatuh, kecelakaan lebih dulu dialami pesawat angkut militer Hercules C-130 bernomor register A-1310 di Kota Medan pada Selasa siang, 30 Juni 2015.

Kecelakaan pesawat yang berkandang di Skadron 32 ini menewaskan 20 anggota TNI AU dan 13 warga sipil. Ini menjadi kecelakaan keempat yang dialami Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh.

Kecelakaan pertama terjadi pada Jumat, 22 Juli 2005. Pesawat tempur taktis OV-10 Bronco TT-1011 jatuh di Gunung Limas, Desa Gadingkembar, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Kecelakaan ini menewaskan Mayor (Penerbang) Robby Ibnu Robert dan Letnan Dua (Penerbang) Harchus Aditya Wing Wibawa.

Persis berselang dua tahun, OV-10 Bronco TT-1014 jatuh di ladang tebu Dusun Bunut, Desa Bunut Wetan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Senin, 23 Juli 2007. Lokasi kejadian berjarak 1,5 kilometer dari ujung landasan pacu pangkalan. Letnan Dua (Penerbang) Eliseus Quinta Rumiarsa tewas, sedangkan Mayor (Penerbang) Danang Setyabudi, sang instruktur, berhasil menyelamatkan diri dengan kursi pelontar.

Dua kecelakaan tersebut mengurangi jumlah OV-10 Bronco menjadi tinggal tujuh unit. Sebelumnya, di era 1990-an, satu unit Bronco juga jatuh. Akhirnya, Markas Besar TNI Angkatan Udara menghentikan seluruh pengoperasian OV-10 Bronco.

Pesawat yang dipakai Angkatan Udara sejak 1976 itu dipensiunkan pada Oktober 2010 dan kandangnya, yakni Skadron 21, kini dihuni delapan pesawat tempur ringan Super Tucano yang dibeli dari pabrikan Embraer.

Berikutnya, kecelakaan ketiga dialami pesawat CASA C-212-200 dari Skadron 4. Pesawat bernomor register A-2106 ini jatuh di Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Kamis, 26 Juni 2008. Pesawat jatuh saat melakukan misi uji coba kamera baru dari Dinas Survei dan Pemotretan Udara TNI Angkatan Udara. Sebanyak lima anggota TNI Angkatan Udara dan 13 penumpang tewas dalam kecelakaan ini.

ABDI PURMONO



Berita terkait

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

17 hari lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi

Baca Selengkapnya

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

20 hari lalu

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

KNKT memiliki investigator dan sekretariat untuk membantu proses investigasi kecelakaan di Indonesia, termasuk di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

31 hari lalu

Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

Apa saja makanan khas Kota Malang yang patut untuk dicoba?

Baca Selengkapnya

Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

32 hari lalu

Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

Seperti kebanyakan kota di Indonesia, Kota Malang mengalami pertumbuhan dan perkembangan setelah kedatangan pemerintah kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

52 hari lalu

Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi Selandia Baru (TAIC) akan menyita kotak hitam penerbangan LATAM Airlines Boeing 787.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

55 hari lalu

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

57 hari lalu

MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

Pesawat MH370 hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Cina. Sepuluh tahun berlalu, jejaknya masih misterius.

Baca Selengkapnya

10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

4 Maret 2024

10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

Pemerintah Malaysia mendorong pencarian baru atas pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 yang hilang misterius 10 tahun lalu

Baca Selengkapnya

Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

27 Februari 2024

Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang, Jawa Timur, akan mengirim 18 siswa mengikuti Istanbul Youth Summit (IYS) 2024.

Baca Selengkapnya

Tiga TPS di Kota Malang Kekurangan Surat Suara Pilpres 2024

14 Februari 2024

Tiga TPS di Kota Malang Kekurangan Surat Suara Pilpres 2024

Sejumlah TPS di Kota Malang kekurangan surat suara untuk Pilpres 2024. Proses pemungutan suara pun dihentikan.

Baca Selengkapnya