Begini Bentuk Kerja Sama Intelijen Indonesia dan Rusia  

Reporter

Rabu, 10 Februari 2016 12:13 WIB

Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia Nikolai Patrushev (kedua dari kanan) berdiskusi dengan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin (kedua dari kiri) usai menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, 10 Februari 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo siang ini bertemu dengan delegasi pemerintah Rusia. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Panjaitan mengatakan kedua negara membahas sejumlah kerja sama di bidang pertahanan dan intelijen.

"Ada beberapa kerja sama dalam bidang intelijen, seperti pertukaran informasi. Lalu juga masalah pertahanan dan narkoba," kata Luhut seusai mendampingi Presiden di Kompleks Istana, Rabu, 10 Februari 2016. Selain itu, kata Luhut, kedua negara membicarakan mengenai hubungan Arab Saudi dan Iran.

Mengenai kerja sama intelijen, Luhut mengatakan Indonesia memandang perlunya kerja sama dengan intelijen Rusia. Pasalnya, kata Luhut, selama ini Indonesia lebih fokus bekerja sama dengan intelijen negara Barat, khususnya Amerika Serikat.

Kerja sama dengan intelijen Rusia, kata dia, akan memberi banyak manfaat bagi Indonesia. Bentuk kerja sama yang dibahas antara lain pertukaran informasi, pelatihan sumber daya manusia, dan kerja sama peralatan.

Untuk pertahanan, Rusia menawarkan sejumlah alat canggih, seperti pesawat Sukhoi SU-35, helikopter, kapal selam, dan kapal cepat. Indonesia, kata Luhut, belum sepakat mengenai nilai kerja sama karena masih akan ada pertemuan lanjutan untuk memerinci kerja sama pertahanan itu. "Yang terpenting harus ada transfer teknologi, jadi kita tidak hanya menjadi market dari negara-negara maju," katanya.

Indonesia dan Rusia, kata Luhut, juga sepakat untuk kerja sama dalam bidang penanggulangan narkoba. Bentuk kerja sama yang dilakukan misalnya berupa pertukaran informasi.

Selain itu, dalam pertemuan dengan delegasi Rusia, Presiden Jokowi membahas soal ketegangan antara Iran dan Arab Saudi. Presiden, kata Luhut, menyampaikan keinginan Indonesia untuk memainkan peran dalam meredakan ketegangan antara kedua negara. "Rusia menyampaikan mereka menyambut baik langkah itu meski mereka mengatakan ada kepentingan-kepentingan besar di balik itu," katanya.

Delegasi Rusia dipimpin oleh Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia Nikolay P. Petrushev. Ia didampingi Deputi Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia Eugeny Lukyanov dan Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin. Pertemuan dimulai sekitar pukul 10.30 WIB di ruang tengah Istana Merdeka. Presiden Jokowi didampingi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Panjaitan, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.

ANANDA TERESIA

Berita terkait

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

3 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

4 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

5 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

9 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

10 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

13 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

13 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

14 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

14 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

15 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya