Pemerintah Tangerang Ingin Nyamuk Demam Berdarah Diteliti

Reporter

Editor

Agoeng Wijaya

Rabu, 10 Februari 2016 12:09 WIB

Sejumlah orang tua menemani anaknya yang sedang menderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di ruang rawat inap Rumah Sakit Pasar Rebo, Jakarta, 8 Februari 2016. Saat ini jumlah warga yang menjalani perawatan di rumah sakit tersebut sebanyak 42 pasien. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Tangerang - Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang meminta Kementerian Kesehatan mengirim tenaga ahli untuk meneliti nyamuk penyebar virus demam berdarah di Kabupaten Tangerang. Diduga nyamuk telah kebal (resisten) terhadap obat fogging yang selama ini digunakan. "Kami meminta agar dilakukan penelitian untuk membuktikan nyamuk di sini sudah mutasi gen," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Naniek Isnaneni kepada Tempo, Rabu, 10 Februari 2016.

Naniek menduga obat fogging jenis aspasida dan melation yang selama ini digunakan sudah tak mampu lagi membunuh nyamuk Aedes Aegypti di Kabupaten Tangerang. Indikasinya, program fogging yang dilakukan selama ini tampak tanpa hasil.


Nyamuk Aedes Aegypti (AP/USDA)

Selain jumlah kasus melonjak tajam, menurut Naniek, wilayah endemis demam berdarah dengue (DBD) tahun ini meluas. Sebelumnya, Dinas fokus melakukan penanganan dan pengendalian DBD di delapan kecamatan yang jumlah kasusnya tinggi, seperti Tigaraksa, Cikupa, Balaraja, Curug, Pasar Kemis, Kota Bumi, Kelapa Dua, dan Kesehatan. "Pada tahun ini kasus tertinggi justru terjadi di wilayah Sindang Jaya dan Panongan," katanya.

Baca: Enam Meninggal dalam Sebulan, Bekasi Waspada Demam Berdarah

Sepanjang 2016 ini, kasus DBD telah merenggut 15 nyawa warga Kabupaten Tangerang dan menjangkiti 435 orang hanya dalam waktu dua bulan. Jika dibandingkan tahun lalu yang berjumlah 347 kasus, pada tahun 2016 ini terjadi lonjakan yang sangat tinggi.

Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, kata Naniek, juga meminta bantuan back up bahan obat fogging kepada Provinsi Banten dan pemerintah pusat untuk program pengasapan di wilayah endemis DBD. "Harus dilakukan dua kali penyemprotan fogging," katanya.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan telah melakukan perubahan standar operasional prosedur fogging untuk mencegah resistensi nyamuk. Jika sebelumnya fogging kerap dilakukan warga, kini fogging dilakukan hanya pada wilayah yang ditemukan positif DBD. "Selain membuat nyamuk kebal, obat fogging adalah racun yang berbahaya untuk manusia dan lingkungan," kata Zaki.

JONIANSYAH


Berita terkait

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

3 hari lalu

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

5 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

5 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

8 hari lalu

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

Waspada DBD di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan kasus demam berdarah naik drastis, 1.620 warga terjangkit dan 9 orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

15 hari lalu

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

Penyakit demam berdarah mengalami peningkatan pada libur lebaran 2024. Berikut buah-buahan yang bisa membantu pemulihan pasien DBD.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

15 hari lalu

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

Penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) tidak turut libur. Kemenkes ingatkan bahayanya termasuk demam berdarah atau DBD.

Baca Selengkapnya

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

18 hari lalu

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

26 hari lalu

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

27 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

28 hari lalu

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.

Baca Selengkapnya