Banjir Sumatera, Walhi: Bukti Pemerintah Salah Kelola SDA

Reporter

Rabu, 10 Februari 2016 05:34 WIB

Warga korban banjir bandang mengungsi di Jorong Kampuang Padang Paraman Dareh, Nagari Air Manggis, Lubuak Sikapiang, Pasaman, Sumatera Barat, 16 Desember 2015. Menurut data dari TNI sebanyak 27 unit rumah rusak, tiga diantaranya rusak berat, puluhan hektar sawah rusak, serta sejumlah ternak terseret arus banjir bandang yang terjadi pada Selasa (15/12) sore. ANTARA/Muhammad arif Pribadi

TEMPO.CO, Palembang - Banjir dan tanah longsor melanda beberapa kabupaten di Sumatera, termasuk di Sumatera Selatan. "Ini dampak dari salah urus dalam tata kelola pengelolaan sumber daya alam (SDA)," kata Direktur Eksekutif Walhi Sumatera Selatan Hadi Jatmiko pada Selasa, 9 Februari 2016.

Berdasarkan hasil pantauan Walhi, beberapa lokasi banjir tersebut pada bagian hulu atau di atasnya terdapat aneka izin untuk perusahaan swasta. Misalnya, izin kegiatan industri ekstraktif berupa pertambangan minerba 60 izin, perkebunan sawit 19 izin, dan hutan tanaman industri 1 izin.

Jumlah luas keseluruhan izin itu mencapai 181.429 hektare atau empat setengah kali luas Kota Palembang. Aktivitas eksploitasi SDA yang destruktif tersebut, kata Hadi, terus mendegradasi daya dukung dan daya tampung kesatuan ekosistem di Sumatera Selatan.

Selain itu, menurut Hadi, bencana disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan yang berkontribusi besar terhadap perubahan ekosistem, baik perubahan secara cepat maupun perlahan (akumulatif).

Karena itu, Walhi khawatir bencana ekologis ini akan terus meluas jika tidak diantisipasi sesegera mungkin."Pemerintah wajib mengubah paradigma dan model pembangunan dari yang selama ini digunakan," ujar Hadi.

Manager Desk Disaster Walhi Sumatera Selatan Dino Mathius mengatakan beberapa bencana ekologis sudah terjadi selama dua bulan terakhir.

Banjir terjadi di enam kecamatan di Kabupaten Lahat, seperti di Desa Gunung Kembang pada 23 Januari 2016, setidaknya terdapat 150 kepala keluarga (KK) menjadi korban, 4 rumah hanyut, dan 15 rumah rusak parah, serta sisanya terendam air setinggi 3 meter.

Pada waktu yang bersamaan, terjadi banjir di Kota Muara Dua, Kabupaten Oku Selatan, Muara Enim, dan Tanjung Enim, serta di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Saat ini banjir sedang terjadi di Kabupaten Musi Banyuasin.

"Masih ada empat kecamatan di Musi Banyuasin yang berpotensi banjir seperti di Kecamatan Sekayu," katanya. Selain itu, potensi ada di Babat Toman, Sei Lais, dan Lawang Wetan.

PARLIZA HENDRAWAN

Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

1 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

1 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

2 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

2 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

2 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

4 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

4 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

4 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

5 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

5 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya