7 Orang Utan Dilepas ke Alam Bebas, Pemerintah 'Buru' Lainnya  

Selasa, 9 Februari 2016 17:56 WIB

Petugas memeriksa orangutan sumatera (Pongo abelii) saat proses evakuasi di Taman Margasatwa Medan, Sumatera Utara, 2 Februari 2016. Orangutan tersebut merupakan hasil sitaan BKSDA Aceh yang dititipkan di Taman Margasatwa Medan. ANTARA/Irsan Mulyadi

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merehabilitasi tujuh orang utan yang berhasil diselamatkan dari perdagangan ilegal pada akhir 2015. "Mereka akan dikembalikan ke habitatnya besok, Rabu, 10 Februari 2016," ujar Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup Tachrir Fathoni saat ditemui di kantornya, Selasa, 9 Februari 2016.

Tachrir mengatakan, dari tujuh orang utan ini, dua merupakan hasil repatriasi dari Kuwait, sedangkan empat lainnya dikembalikan dari Thailand. Seekor lagi hasil sitaan di Bandara Soekarno-hatta. Tujuh orang utan ini bakal direhabilitasi ke Sumatera dan Kalimantan. "Sebelum dilepas, mereka dikarantina di Taman Safari dulu. Kesehatannya juga sudah dicek sehingga sudah bisa kami lepaskan ke habitatnya," ucapnya.

Pemulangan tujuh orang utan ke habitatnya ini merupakan kerja sama Kementerian Lingkungan Hidup, Forum Orangutan Indonesia, Taman Safari, dan Sriwijaya Air. Tujuh orang utan ini bakal diterbangkan menggunakan Sriwijaya Air.

Baca juga: Benarkah Pria Ini Menghamili Orang Utan di Kebun Binatang Surabaya?

Untuk mengantisipasi perdagangan ilegal satwa liar, Tachrir mengatakan, instansinya bekerja sama dengan Bea-Cukai dalam memperketat pengawasan dan mendata jumlah orang utan yang diselundupkan ke luar negeri. "Harapannya, yang sudah telanjur diselundupkan supaya bisa dikembalikan ke Indonesia secepatnya," ujarnya.

Tachrir mengatakan salah satu modus penyelundup adalah membius orang utan dan dimasukkan ke koper. Modus tersebut sering kali dilakukan pelaku, tapi gagal saat pemeriksaan di bandara. "Motifnya, ekonomi, karena orang utan satwa langka," ucapnya.

Orang utan di Indonesia saat ini terancam punah. Kementerian Lingkungan Hidup menargetkan peningkatan populasi sebesar 10 persen dalam lima tahun ke depan. Saat ini diperkirakan hanya sekitar 6.600 orang utan yang tersisa di Sumatera dan 54.500 ekor di Kalimantan. Hewan ini hanya ada di Indonesia.

DEVY ERNIS

Berita terkait

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

38 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

14 Februari 2024

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mengoptimalkan bank sampah untuk pembersihan alat kampanye Pemilu 2024. Berfokus ke pemlilahan sampah.

Baca Selengkapnya

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

24 Januari 2024

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

Layanan Kehutanan Amerika berencana mengadopsi skema hutan sosial dari Kalimantan Tengah untuk pengendalian kebakaran hutan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

17 Januari 2024

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

KontraS meminta PN Cibinong menolak gugatan perusahaan pembakar hutan PT JJP terhadap Guru Besar IPB, Bambang Hero Saharjo.

Baca Selengkapnya

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

14 Januari 2024

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

KLHK menyatakan Indonesia terus menunjukkan komitmen dalam upaya pengendalian perubahan iklim global dengan tetap menjaga kepentingan bangsa.

Baca Selengkapnya

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

13 Desember 2023

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

KLHK memandang ACCC sebagai bentuk komitmen tegas Asia Tenggara untuk mengambil tindakan dalam mengatasi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

26 November 2023

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kembali merilis kabar kelahiran badak jantan di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bakal Bangun Pabrik Gula di Papua, Amran: 1 Juta Hektare Lahan Sudah Siap

10 November 2023

Pemerintah Bakal Bangun Pabrik Gula di Papua, Amran: 1 Juta Hektare Lahan Sudah Siap

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan dua alasan pembangunan pabrik gula di Papua.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingatkan Perusahaan Tambang untuk Perbaiki Lahan Bekas Penambangan

18 September 2023

Jokowi Ingatkan Perusahaan Tambang untuk Perbaiki Lahan Bekas Penambangan

Jokowi akan mengecek langsung satu per satu jika ada yang tidak memperbaiki lahan bekas pertambangannya.

Baca Selengkapnya

115 Hektare Kebakaran Hutan dan Lahan di Lumajang Berhasil Dilokalisir

13 September 2023

115 Hektare Kebakaran Hutan dan Lahan di Lumajang Berhasil Dilokalisir

Sebagian besar berada wilayah Desa Ranupani dan Desa Argosari, yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS)

Baca Selengkapnya