Presiden Joko Widodo (kanan), bersama Johan Budi Sapto Pribowo menjawab pertanyaan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, 12 Januari 2016. Joko Widodo menyampaikan kepada wartawan, meminta Johan Budi sebagai juru bicara Presiden. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Pribowo menegaskan, Presiden Joko Widodo selalu ingin mendengarkan kritik dari luar termasuk dari mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Kami hormati pendapat Pak SBY. Pak SBY ini kan presiden keenam, siapa itu (dimaksud SBY), ya tanya Pak SBY. Saya tidak tahu," kata Johan di Gedung Bina Graha, Selasa, 9 Februari 2016.
Adapun SBY, melalui akun YouTube pribadinya, mengatakan ada orang di lingkaran kekuasaan yang keberatan dengan kritik yang disampaikan mantan presiden Indonesia itu. SBY mengatakan ada elemen di lingkar kekuasaan yang tidak nyaman bahkan sampai mengirim pesan karena keberatan atas kritik yang disampaikannya.
Menanggapi hal itu, Johan mengatakan Presiden tidak kebal terhadap kritik. Menurut dia, Presiden Jokowi justru tipe presiden yang selalu ingin mendengar secara langsung kritik dan perkembangan program di lapangan. Johan mengatakan sudah menjadi kebiasaan Jokowi untuk memeriksa langsung ke lapangan setiap laporan dari menterinya. "Kritik yang disampaikan masyarakat selalu didengar. Apalagi dari Pak SBY, pasti didengar."
Meski tidak mengetahui siapa yang dimaksud SBY, Johan yakin bahwa hal itu tidak dialamatkan kepada Jokowi. Pasalnya, kata Johan, Presiden Jokowi selama ini tidak pernah keberatan dan mengabaikan setiap kritikan yang diberikan padanya. Istana, kata Johan0, tidak ingin berspekulasi mengenai siapa yang dimaksud oleh SBY dengan sebutan "lingkar Istana".