Warga melintas di samping kendaraan roda dua dan rumah yang rusak akibat banjir bandang yang menghantam Jorong Kampuang Padang Paraman Dareh, Nagari Air Manggis, Lubuak Sikapiang, Pasaman, Sumatera Barat, 16 Desember 2015. Asal banjir bandang diduga dari bukit Bulat, yang lokasinya sekitar dua kilomer dari kampung ini. ANTARA/Muhammad arif Pribadi
TEMPO.CO, Lubuk Sikaping - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, menyatakan longsor yang terjadi di daerah tersebut menyebabkan akses jalan utama terputus. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pasaman Elvi Wardi mengatakan tanah longsor sepanjang 15 meter dan setinggi 3 meter menutupi badan jalan di daerah Rao.
"Jalan ini merupakan jalur utama yang menghubungkan Sumatera Barat dengan Sumatera Utara," kata Elvi di Lubuk Sikaping, Senin malam, 8 Februari 2015. Akibatnya, akses dari Madina-Pasaman terputus.
Elvi mengatakan alat berat masih melakukan pembersihan tanah longsor di lokasi. Mesin pemotong kayu milik warga setempat juga dikerahkan.
"Hujan deras yang mengguyur daerah ini menjadi penyebab bencana longsor dan banjir bandang. Tepatnya Kecamatan Rao dan Panti," ujarnya.
Elvi menambahkan, wilayah Pasaman saat ini dinyatakan berstatus darurat bencana, baik banjir maupun longsor. Pihaknya meminta agar masyarakat setempat meningkatkan kewaspadaan.