Alasan di Balik Batalnya G Nite Party di Rumah Karaoke  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Senin, 8 Februari 2016 04:54 WIB

Ilustrasi. showconnection.ch

TEMPO.CO, Surabaya - Rumah karaoke keluarga, Happy Puppy, telah membatalkan reservasi acara G Nite Party malam ini. Acara promosi website Kementerian Kesehatan yang berbalut hiburan disc jockey bagi komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) itu tak jadi diselenggarakan karena dianggap tak sesuai perjanjian semula.

"Kami secara tegas tidak mengizinkan karena tidak sesuai dengan perjanjian reservasi yang kami terima sebelumnya," ujar kepala outlet Happy Puppy cabang Mayjend Sungkono, Oktario Premianto, di Surabaya, Ahad, 7 Februari 2016. Semula, pihaknya menerima pemesanan ruang kafe dan restoran itu untuk seminar kesehatan sejak seminggu sebelumnya.

Pertunjukan DJ dihadirkan sebagai selingan dan hiburan di sela-sela acara. Seorang panitia acara bernama Lee melakukan reservasi sekaligus memberikan uang tanda jadi kepadanya sebesar Rp 500 ribu dari total biaya Rp 30 juta. Namun manajemen Happy Puppy menilai acara tersebut berpotensi diselewengkan dari tujuan semula menjadi pesta gay.

Pihaknya mendapati media promosi G Nite Party memajang foto DJ Wizznu sebagai bintang tamu beserta sepuluh foto pria bertelanjang dada. “Promosi yang tersebar di media sosial berbeda dengan apa yang kami harapkan. Yang kami terima awalnya seminar kesehatan,” kata Oktario.

Maka manajemen rumah karaoke itu berkoordinasi dengan Lee sebagai penyelenggara dan memutuskan membatalkan acara tersebut. “Kami sama-sama tahu kalau sebaiknya batal diadakan karena tidak mau bertentangan dengan pandangan pemerintah dan masyarakat,” ujar Supervisor Happy Puppy Reduk Kadukat.

G Nite Party sedianya digelar pada Minggu pukul 23.00 di Happy Puppy, Surabaya. Acara yang diselenggarakan King Entertainment tersebut akan mempromosikan website Kementerian Kesehatan, Gueberani.com, dengan menggandeng pegawai puskesmas dan Komisi Penanggulangan AIDS Surabaya, serta mengundang semua anggota Komunitas GAYa Nusantara.

Meski batal, kepolisian menerjunkan lima personel sejak sekitar pukul 16.00. Sebelumnya, Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya mengancam akan membubarkan acara G Nite Party jika benar-benar terselenggara. Alasannya, kegiatan tersebut tidak berizin alias ilegal.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

2 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

2 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

4 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

8 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

10 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

10 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

10 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

20 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

24 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya