Tiga Warga Bandung Meninggal Akibat Demam Berdarah

Reporter

Sabtu, 6 Februari 2016 10:56 WIB

Ilustrasi - Stop Demam Berdarah. Doc KOMUNIKA ONLINE

TEMPO.CO, Bandung - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bandung merenggut tiga korban jiwa selama Januari 2016. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara mengatakan ketiga korban, yakni remaja berusia 21 tahun, anak berumur 2,5 tahun, dan seorang bayi berusia 5 bulan. “Tahun 2015 pasien DBD yang meninggal ada 7 orang,” ujarnya kepada Tempo, Jumat, 5 Februari 2016.

Ahyani menyebutkan, DBD di Kota Bandung pada Januari 2016 sebanyak 366 kasus, atau meningkat dibanding bulan yang sama pada 2015 sejumlah 346 kasus. Kisarannya pada Januari rata-rata 390 kasus. “Januari sampai April saat musim hujan biasanya tinggi, masa siaga penuh buat petugas,” katanya.

Baca juga: Wabah DBD di Jakarta Dekati Kejadian Luar Biasa

Ketiga korban demam berdarah yang meninggal pada Januari tersebut tinggal di daerah Cipadung dan Jatihandap. Petugas telah melakukan pengasapan (fogging) di daerah rumah korban. Selain itu setiap hari ada delapan titik pengasapan di daerah pasien demam berdarah yang dinyatakan positif berdasarkan hasil pemeriksaan di laboratorium. “Status belum wabah, kejadian luar biasa itu kalau ada lonjakan dua kali lipat dari kasus bulan sebelumnya,” ujar Ahyani.

Pada kondisi yang rawan demam berdarah sekarang ini, Dinas Kesehatan Kota Bandung meminta masyarakat untuk waspada terhadap perkembangan nyamuk Aedes aegypti. “Waktu operasinya seperti jam kantor, dari sekitar pukul 09.00 pagi sampai 04.00 sore,” kata Ahyani. Nyamuk Aedes aegypti menyukai air bersih untuk bertelur, seperti di talang rumah, ember, bak mandi, genangan air di mesin dispenser, nyamuk tersebut juga betah di pakaian yang digantung, dan punya jarak terbang 100-150 meter.

Baca juga: Berhasil Dibikin, Peneliti Minta Obat DBD Cepat Dipasarkan

Gejala penyakit DBD pun perlu diwaspadai sebab ada yang muncul secara umum dan khusus karena faktor keganasan virus dari nyamuk, serta ketahanan dan kondisi tubuh orang bisa berbeda. “Tiap pasien ada yang punya kekhasan gejala seperti flu biasa, tidak ada ruam (bercak bintik merah), atau pendarahan di dalam tubuh,” ujarnya. Ahyani menyarankan siapa pun yang mengalami panas lebih dari dua hari, badan terasa linu, sakit kepala, dengan atau tanpa bintik di kulit, untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

Pasien pun disarankan untuk minum air bening sebanyak mungkin, memakan protein tinggi, dan istirahat yang cukup. Obat yang bisa dipakai untuk meredakan gejala yakni parasetamol. “Karena virus kan tidak ada obatnya,” tuturnya.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

1 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

4 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

5 hari lalu

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

7 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

7 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

9 hari lalu

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

Waspada DBD di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan kasus demam berdarah naik drastis, 1.620 warga terjangkit dan 9 orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

14 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

17 hari lalu

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

Penyakit demam berdarah mengalami peningkatan pada libur lebaran 2024. Berikut buah-buahan yang bisa membantu pemulihan pasien DBD.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

17 hari lalu

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

Penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) tidak turut libur. Kemenkes ingatkan bahayanya termasuk demam berdarah atau DBD.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

19 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya